ARSITEKTUR FEMINISME

Chintya Victorya Silaban, Claudia Susan Punuh

Abstract


ABSTRAK

Femina” berarti memiliki sifat keperempuanan. Sifat keperempuanan ini diadopsi sebuah paham yang muncul pada abad 19, yaitu paham yang dinamakan Feminisme. Pada saat itu perhatian dunia lebih cenderung terhadap sosial demokratis dimana adanya perlakuan yang beda karena perbedaan jenis kelamin, ras, warna kulit, dan sebagainya. Paham yang bermunculan di masyarakat saat itu membawa jenis kelamin sebagai pengontrol sosial, dimana seorang perempuan tidak diberikan kebebasan mutlak dalam segala hal. Maka, munculnya sebuah paham yaitu Feminimisme, yang bertujuan untuk membuka suatu persamaan perlakuan dalam perbedaan jenis kelamin dalam masyarakat.

Feminsme berarti sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan. Arsitektur Feminisme merupakan bagian dari Arsitektur Post-modern yang hadir karena kejenuhan akan bangunan-bangunan modern. Salah satu arsitek wanita yang menganut paham Feminisme adalah Zaha-Hadid.

Makna feminisme itu sendiri dalam bidang arsitektur yaitu selain pengapdosian sifat perempuan mempunyai arti yang lebih dalam yaitu kebebasan dan kesejajaran dalam mengekspresikan ide dan desain bangunan. Hal ini terbukti dari terbentuknya paham baru yangmengutamakan kebebasan berekspresi serta berteknologi.

Kata kunci : feminin, kebebasan, teknologi


Keywords


Arsitektur, Feminisme

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35792/matrasain.v8i2.324

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Media Matrasain, Department of Architecture, Engineering Faculty-UNSRAT