MEDICAL REHABILITATION IN PATIENT WITH RIGHT TIBIAL PLATEAU FRACTURE

Abstract

ABSTRACT: Tibial plateau fractures are frequently complex intra-articular injuries with a variety of fracture patterns, portending a poor prognosis due to associated complications, i.e. compartment syndrome, cartilage destruction, soft-tissue envelope damage, post-surgery infection, knee instability or stiffness, and post-traumatic osteoarthritis. Because tibial plateau fractures present numerous challenges for restoration, surgical fixation is often necessary. However, although most of these injuries are treated surgically, nonsurgical management is considered for a subset of patients with minimal fracture displacement (MFD). The goal of treatment is to restore anatomic contours to the articular surface, to prevent posttraumatic degenerative joint disease, allow soft-tissue healing in optimal position, and prevent knee stiffness with a painless range of motion and function.

ABSTRAK: Fraktur tibial plateau pada umumnya merupakan cedera intra-artikular kompleks dengan berbagai pola fraktur, menandakan prognosis yang buruk karena komplikasi terkait, yaitu sindrom kompartemen, kerusakan tulang rawan, kerusakan selubung jaringan lunak, infeksi pasca operasi, ketidakstabilan atau kekakuan lutut, dan osteoartritis pasca trauma. Karena fraktur tibial plateau memiliki banyak tantangan untuk restorasi, fiksasi bedah seringkali diperlukan. Namun, meskipun sebagian besar cedera ini dirawat dengan pembedahan, manajemen non-bedah perlu dipertimbangkan untuk sebagian pasien dengan minimal fracture displacement (MFD). Tujuan perawatan di sini adalah untuk mengembalikan kontur anatomis pada permukaan artikular, mencegah penyakit sendi degeneratif pasca trauma, memungkinkan penyembuhan jaringan lunak pada posisi optimal, dan mencegah kekakuan lutut dengan rentang gerak dan fungsi yang tidak nyeri.