PENGGUNAAN ORTHOSIS PADA FRAKTUR THORACOLUMBAL

Abstract

Kolumna vertebralis memiliki fungsi yang penting sebagai penopang berat tubuh dan melindungi medula spinalis.¹ Fraktur pada tulang belakang tentu akan berdampak pada fungsinya. Sembilan puluh persen pasien dengan fraktur vertebra berada pada area thorakolumbal, terutama pada daerah T11 dan L2 yang secara biomekanik lemah terhadap tekanan.² Insidensi fraktur torakolumbal pada pasien dengan trauma tumpul pada trunkus sebesar 6,90%, dengan 26,56% nya disertai cedera medulla spinalis.³ Cedera torakolumbal yang terjadi pada populasi lansia yang sudah mengalami osteoporosis rentan mengakibatkan fraktur torakolumbal dan mengakibatkan tirah baring yang lama. Fraktur torakolumbal memberikan dampak yang besar bagi keluarga pasien dan masyarakat.³

          Klasifikasi dan stabilitas vertebra pada paska fraktur menentukan tata laksana yang akan dipilih. Secara garis besar tatalaksananya dibagi menjadi dua, yaitu tatalaksana operatif dan konservatif. Tatalaksana konservatif diberikan pada pasien dengan cedera yang stabil.⁵ Tatalaksana konservatif yang dapat diberikan adalah dengan penggunaan ortosis spinal yang efektifitasnya masih menjadi perdebatan karena  penggunaan ortosis ini tidak sepenuhnya aman dan memiliki komplikasi, sehingga penggunaan ortosis ini harus dipertimbangkan pemilihannya dan dilakukan evaluasi berkala. Ortosis dapat membatasi pergerakan vertebra secara umum sehingga dapat membantu konsolidasi fragmen fraktur dan mencegah progresivitas fraktur akibat pergerakan.⁶