Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sesewanua (Clerodendron Squamatum Vahl.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Escherichia coli dan Salmonella typhi

Vanesa Vebiola Kumakauw, Herny Emma Inonta Simbala, Karla Lifie Riani Mansauda

Abstract


Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.) secara empiris telah digunakan oleh masyarakat dibeberapa daerah di Sulawesi Utara untuk mengobati berbagai macam penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun sesewanua terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Salmonella typhi menggunakan tiga kosentrasi yakni 20%, 40% dan 60%. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi dengan cakram kertas (difusi Kirby dan Bauer). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sesewanua berpotensi sebagai antibakteri dan memiliki kekuatan antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Salmonella typhi, pada kosentrasi 20%, 40% dan 60% termasuk golongan kuat untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada kosentrasi 40% dan 60% termasuk dalam golongan kuat untuk menghambat bakteri Escherichia coli dan Salmonella typhi.

Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.) have been used by communities in North Sulawesi for to treat or handle various diseases. This study aims to determine the antibacterial activity from ethanol extract Sesewanua Leaves against the growth inhibition of the bacterium Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Salmonella typhi using three concentrations of 20%, 40% and 60%. Extraction was done by maceration method using ethanol 96%. Antibacterial activity test was performing using the paper disk diffusion method (Kirby and Bauer diffusion). This results of this study indicate that ethanol extracts of Sesewanua leaves are considered as antibacterial and have antibacterial strength against Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Salmonella typhi, at concentrations of 20%, 40% and 60% include strong groups to inhibit Staphylococcus aureus, while at a concentration of 40% and 60% include strong groups to inhibit Escherichia coli and Salmonella typhi.


Keywords


Antibacterial activity; Sesewanua; pathogen bacterial; Kirby; bauer difussion method

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35799/jmuo.9.2.2020.28946

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal MIPA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.