ANALISIS KETERSEDIAAN PANGAN POKOK DAN POLA KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN PASAN, TOMBATU TIMUR DAN BELANG KABUPATEN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Renny Hermina Pangemanan, Paulus Kindangen, Vecky A.J. Masinambow

Abstract


ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah  (1) untuk mengetahui dan menganalisis ketersediaan pangan pokok Di Kecamatan Pasan, Tombatu Timur Dan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara, (2) untuk mengetahui dan menganalisis pola konsumsi pangan rumah tangga petani Di Kecamatan Pasan, Tombatu Timur Dan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara dan (3) untuk mengetahui perbandingan produksi pangan dengan konsumsi pangan rumah tangga petani Di Kecamatan Pasan, Tombatu Timur Dan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan teknik analisis data deskriptif. Sampel penelitian mengambil 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Pasan, Tombatu Timur Dan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ketersediaan pangan pokok yang diukur dengan produksi total Produksi padi paling tinggi yaitu pada Kecamatan Tombatu Timur dan produksi total terendah pada Kecamatan Pasan.  Produksi jagung paling tinggi yaitu pada Kecamatan Pasan dan produksi total terendah pada Kecamatan Tombatu Timur. Produksi kedelai paling tinggi yaitu pada Kecamatan Belang dan produksi total terendah pada Kecamatan Tombatu Timur. Produksi ikan paling tinggi yaitu pada Kecamatan Belang dan produksi total terendah pada Kecamatan Tombatu Timur. Produksi telur paling tinggi yaitu pada Kecamatan Belang dan produksi total terendah pada Kecamatan Tombatu Timur. (2) Pola Konsumsi pangan yang diukur dengan kebutuhan pangan Kebutuhan dan pola makan untuk Rumah tangga dan per orang yang tertinggi berada pada Kecamatan Pasan dan yang terenda berada pada Kecamatan Tombatu Timur. Kebutuhan pangan yang paling banyak dikonsumsi adalah padi dan ikan. Pola Konsumsi pangan yang diukur dengan pendapatan menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat berada pada kisaran Rp 500.000-Rp 1.500.000 dan jumlah anggota keluarga paling banyak yaitu sebanyak 2 orang dan (3) Produksi pangan pokok yang terdiri dari padi, jagung, kedelai, ikan dan telur lebih tinggi daripada konsumsi pangan pokok. Hal tersebut dilihat dari selisih produksi pangan pokok dan konsumsi pangan pokok adalah positif yang berarti surplus.

 

Kata kunci:  ketersediaan pangan pokok, pola konsumsi pangan

 

ABSTRACT

The aims of this study were (1) to determine and analyze the availability of staple food in Pasan, East Tombatu and Belang Districts, Southeast Minahasa Regency, (2) to determine and analyze the food consumption patterns of farmer households in Pasan, East Tombatu and Belang sub-districts, Southeast Minahasa Regency and (3) to find out the comparison of food production with household food consumption of farmers in Pasan, East Tombatu and Belang Districts, Southeast Minahasa Regency. This type of research is a type of descriptive research with descriptive data analysis techniques. The research sample took 3 sub-districts, namely Pasan, East Tombatu and Belang Districts, Southeast Minahasa District.

The results showed that (1) Availability of staple food as measured by total production. The highest rice production was in East Tombatu District and the lowest total production was in Pasan District. The highest corn production was in Pasan District and the lowest total production was in East Tombatu District. The highest soybean production was in Belang District and the lowest total production was in East Tombatu District. The highest fish production was in Belang District and the lowest total production was in East Tombatu District. The highest egg production was in Belang District and the lowest total production was in East Tombatu District. (2) The pattern of food consumption as measured by food needs. The highest dietary needs and patterns for households and per person are in Pasan District and the lowest are in East Tombatu District. The most consumed food needs are rice and fish. The pattern of food consumption as measured by income shows that people's incomes are in the range of Rp. 500,000-Rp. 1,500,000 and the maximum number of family members is 2 people and (3) Production of staple foods consisting of rice, corn, soybeans, fish and eggs higher than staple food consumption. It can be seen from the difference between staple food production and staple food consumption is positive, which means a surplus.

 

Keywords: staple food availability, food consumption patterns

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35794/jpekd.35502.22.3.2021

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




ISSN Terbitan : 1907-3593

ISSN Online : 2685-3183

google scholar : https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=uSKiqNkAAAAJ