PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DI KAWASAN PUSAT KOTA AMURANG
Abstract
ABSTRAK
Kawasan pusat kota Amurang yang terletak di ibukota kabupaten Minahasa Selatan merupakan kawasan yang dipadati oleh fasilitas-fasilitas seperti pertokoan, rumah makan, pasar tradisional, hotel, bank termasuk pemukiman warga. Genangan air yang terjadi setiap kali turun hujan memberikan dampak yang negatif antara lain kerusakan jalan, serta terganggunya aktivitas warga di kawasan tersebut. Untuk menanggulangi masalah genangan yang sering terjadi perlu perencanaan sistem drainase yang baik di kawasan pusat kota. Untuk mengidentifikasi masalah genangan air, dilakukan observasi langsung di daerah penelitian, kemudian dilanjutkan dengan desain rencana tata letak sistem drainase. Dilakukan analisis hidrologi untuk mendapatkan debit rencana berdasarkan data curah hujan yang telah diperoleh,dilanjutkan dengan analisis hidrolika untuk mencari kapasitas eksisting saluran yang relevan dengan rencana tata letak sistem drainase. Tata letak rencana sistem drainase direncanakan dengan menentukan saluran interceptor di sisi selatan jalan trans Sulawesi terlebih dahulu sehingga pembebanan aliran dari luar lokasi penelitian tidak masuk ke lokasi tinjauan. Dari hasil analisis, perlu dilakukan perubahan tata letak sistem drainase. Terdapat 48 ruas saluran eksisting yang masih relevan dengan rencana tata letak sistem drainase dan 10 gorong- gorong yang masih sesuai. Untuk saluran eksisting, 9 ruas saluran tidak memenuhi sehingga dilakukan perubahan dimensi saluran. Sedangkan untuk gorong- gorong terdapat 4 ruas yang tidak memenuhi. Rekomendasi untuk saluran yang baru berjumlah 17 ruas dan 5 gorong- gorong. Kata kunci : analisis hidrologi, debit rencana, analisis hidrolika.
Kawasan pusat kota Amurang yang terletak di ibukota kabupaten Minahasa Selatan merupakan kawasan yang dipadati oleh fasilitas-fasilitas seperti pertokoan, rumah makan, pasar tradisional, hotel, bank termasuk pemukiman warga. Genangan air yang terjadi setiap kali turun hujan memberikan dampak yang negatif antara lain kerusakan jalan, serta terganggunya aktivitas warga di kawasan tersebut. Untuk menanggulangi masalah genangan yang sering terjadi perlu perencanaan sistem drainase yang baik di kawasan pusat kota. Untuk mengidentifikasi masalah genangan air, dilakukan observasi langsung di daerah penelitian, kemudian dilanjutkan dengan desain rencana tata letak sistem drainase. Dilakukan analisis hidrologi untuk mendapatkan debit rencana berdasarkan data curah hujan yang telah diperoleh,dilanjutkan dengan analisis hidrolika untuk mencari kapasitas eksisting saluran yang relevan dengan rencana tata letak sistem drainase. Tata letak rencana sistem drainase direncanakan dengan menentukan saluran interceptor di sisi selatan jalan trans Sulawesi terlebih dahulu sehingga pembebanan aliran dari luar lokasi penelitian tidak masuk ke lokasi tinjauan. Dari hasil analisis, perlu dilakukan perubahan tata letak sistem drainase. Terdapat 48 ruas saluran eksisting yang masih relevan dengan rencana tata letak sistem drainase dan 10 gorong- gorong yang masih sesuai. Untuk saluran eksisting, 9 ruas saluran tidak memenuhi sehingga dilakukan perubahan dimensi saluran. Sedangkan untuk gorong- gorong terdapat 4 ruas yang tidak memenuhi. Rekomendasi untuk saluran yang baru berjumlah 17 ruas dan 5 gorong- gorong. Kata kunci : analisis hidrologi, debit rencana, analisis hidrolika.