MODEL PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI ANGKUTAN DALAM PROVINSI

Erlangga Kawengian, Freddy Jansen, Semuel Y. R. Rompis

Abstract


Adanya kompetisi antara taksi gelap dan bus menjadi dasar penelitian ini dibuat. Pertimbangan perilaku pelaku perjalanan begitu bervariasi dalam pemilihan kedua moda tersebut. Oleh karena pelaku perjalanan, terkait dengan kondisi, karakteristik, dan kehandalan dari moda yang bersangkutan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku pelaku perjalanan, agar dapat diketahui diketahui karakteristik pelaku perjalanan, kemudian diperoleh suatu model yang dapat menjelaskan pemilihan moda. Penelitian ini menggunakan metode Stated Preference, kemudian diolah dengan bantuan aplikasi Ms. Excel dan SPSS 17.

Berdasarkan hasil kuesioner, diperoleh karakteristik pelaku perjalanan, yakni pengguna moda lebih banyak didominasi oleh Pria, pengguna moda lebih banyak dari kalangan usia < 24 tahun, pengguna moda lebih banyak tamatan SMA, pengguna moda lebih banyak didominasi oleh Mahasiswa, pengguna moda lebih banyak yang belum berpenghasilan, pengguna moda lebih banyak memiliki satu unit sepeda motor, pengguna moda lebih banyak pergi ke terminal menggunakan ANGKOT, pengguna moda lebih sering menggunakan bus, intensitas menggunakan moda lebih banyak yang tidak tentu, tujuan perjalanan lebih didominasi urusan non-business/bekerja sebesar 70%. Untuk model persamaan yang diperoleh dengan bantuan aplikasi SPSS17, yakni : Y = 0.83223+1.71*+0.010763+0.003862–0.55196+ 0.1808. Hasil dari regresi yang diperoleh, telah memenuhi persyaratan yang disyaratkan, sehingga seluruh variabel bebas bersama–sama berpengaruh terhadap variabel terikat.

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan masukan untuk pihak–pihak yang berkepentingan terkait dalam menangani kebijakan transportasi dan memberikan gambaran variabel-variabel yang mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pelaku perjalanan dalam memilih moda.

 

Kata Kunci : Moda transportasi, pemilihan moda, Stated Preference.


Full Text:

PDF