PENGARUH PERUBAHAN RASIO ANTARA FILLER DENGAN BITUMEN EFEKTIF TERHADAP KRITERIA MARSHALL PADA CAMPURAN LASTON JENIS LAPIS AUS
Abstract
Lapis Aspal Beton (Laston) – Lapis Aus (Asphalt Concrete – Wearing Course) terbuat dari agregat yang terdiri dari fraksi kasar, fraksi halus, dan fraksi bahan pengisi (filler) sebagai bahan pengisi dan aspal (bitumen) sebagai bahan pengikat. Sampai saat ini metode Marshall masih digunakan untuk mengetahui karakteristik campuran beraspal panas. Dalam Spesifikasi Teknik Bina Marga Tahun 2010 Revisi III, terdapat ketentuan baru kriteria Marshall tentang batasan Rasio Filler dengan kandungan Bitumen Efektif pada campuran Laston dengan batasan yang disyaratkan yaitu antara 1,0 sampai 1,4. Pengaruh variasi Rasio Filler – Bitumen Efektif terhadap kriteria Marshall inilah yang diteliti pada campuran Laston – Lapis Aus (Asphalt Concrete – Wearing Course).
Penelitian ini menggunakan material dari Lolan – Kabupaten Bolaang Mongondow dan Aspal PERTAMINA Penetrasi 60 – 70, kedua bahan pembentuk campuran telah teruji sebelumnya sesuai dengan persyaratan. Berdasarkan gradasi dibuat komposisi campuran agregat dengan lima variasi kadar aspal, dilakukan pengujian Marshall kemudian diperoleh kadar aspal terbaik sebesar 6,2% dari berat total campuran. Untuk mendapatkan Rasio Filler – Bitumen Efektif yang bervariasi maka dibuat campuran dengan kadar bitumen tetap menggunakan kadar aspal terbaik, dan lima variasi gradasi agregat berupa gradasi ideal dari saringan teratas fraksi > 0,3 mm dan tiga saringan terbawah fraksi < 0,3 mm yang divariasikan.
Hasil pengujian dan pengamatan menunjukkan bahwa perubahan Rasio Filler – Bitumen Efektif mempengaruhi semua besaran Marshall. Pengaruh paling besar terjadi pada VIM (Void In Mix). Jika Rasio Filler – Bitumen Efektif berada di bawah 1,0 maka VIM (Void In Mix) meningkat mendekati batas atas yang disyaratkan. Dan jika Rasio Filler – Bitumen Efektif berada di atas 1,4 maka VIM (Void In Mix) mendekati batas bawah dan berpeluang keluar dari batasan yang disyaratkan. Jadi nilai Rasio Filler – Bitumen disarankan tidak sekadar memenuhi batas terendah ataupun batasan tertinggi yang disyaratkan yaitu pada range 1,0 – 1,4. Semakin kecil nilai Rasio Filler – Bitumen Efektif atau semakin mendekati 1,0 maka semakin baik.
Kata Kunci : AC – WC, Rasio Filler – Bitumen Efektif, Kriteria Marshall