PENGARUH JUMLAH TUMBUKAN PEMADATAN BENDA UJI TERHADAP BESARAN MARSHALL CAMPURAN BERASPAL PANAS BERGRADASI MENERUS JENIS ASPHALT CONCRETE (AC)
Abstract
Salah satu metode untuk pemeriksaan mutu campuran beraspal panas di laboratorium adalah metode Marshall; di perkenalkan oleh Bruce Marshall pada tahun 1939. Benda uji campuran beraspal panas dibuat dengan cara dipadatkan dalam cetakan berdiameter 4 inch dengan tinggi 2,5 inch menggunakan penumbuk dengan berat 10 lb (4.536 gram) dan tinggi jatuh 18 inch, sebagai interpretasi daya pemadatan dilapangan dengan menggunakan alat pemadat roda besi (Steel Tandem Roller) dan roda karet (Pneumatic Tyre Roller). Dari pengujian Marshall diperoleh hasil pemeriksaan berupa besaran-besaran Marshall yaitu Stabilitas, Flow, VIM, VMA, FVB, kepadatan, juga MQ (Spesifikasi Bina Marga tahun 2010 revisi 2) dan Ratio FF/Bitumen Effektif revisi 3. Bina Marga dalam spesifikasi teknik, menetapkan jumlah tumbukan untuk pembuatan benda uji Marshall pada campuran AC-WC dan AC-BC sebanyak 2 x 75 kali. Pengaruh dari jumlah tumbukan dalam pembuatan benda uji terhadap kriteria Marshall yang akan diangkat dalam penelitian ini.
Akan dibuat benda uji Marshall dengan menggunakan material batu pecah yang bersumber dari desa Lolan kabupaten Bolaang Mongondow dengan aspal penetrasi 60/70 ex Pertamina sebagai bahan pembentuk campuran beraspal panas. Setelah dilakukan pemeriksaan bahan selanjutnya dicari komposisi agregat yang memenuhi syarat untuk masing-masing campuran yaitu AC-WC dan AC-BC sehingga didapatkan komposisi dan kadar aspal terbaik. Dengan komposisi pada kadar aspal terbaik dibuat benda uji variasi jumlah tumbukan 25, 50, 75, 100, 150, 200, 300, 400 tumbukan pada setiap sisi benda uji kemudian dianalisis hubungan antara variasi jumlah tumbukan terhadap besaran-besaran Marshall.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kedua jenis campuran yaitu AC-WC dan AC-BC pengaruh jumlah tumbukan ditentukan oleh batasan nilai VIM, VMA dan Flow dengan rentang jumlah tumbukan yang memenuhi spesifikasi pada jenis campuran AC-WC yaitu 65-90 kali dengan jumlah tumbukan terbaik berada pada tumbukan ke 77 dan jenis campuran AC-BC pada tumbukan 65-110 kali dengan jumlah tumbukan terbaik berada pada tumbukan ke 87 sehingga campuran AC-BC membutuhkan 10 kali tumbukan lebih banyak dibandingkan campuran AC-WC. Dengan demikian disarankan untuk pemadatan jenis campuran Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC) di lapangan membutuhkan daya pemadatan yang lebih tinggi yaitu 13 % dari jenis campuran Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC).
Kata kunci: Besaran Marshall, Jumlah Tumbukan, AC-WC dan AC- BC