ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS PENYEBERANGAN PEJALAN KAKI BERDASARKAN GAP ACCEPTANCE (STUDI KASUS: RUAS JL. YOS SUDARSO SEGMEN DEPAN PASAR SEGAR PAAL DUA)

Beltsazar Eloansen Karangan, Freddy Jansen, Audie L. E. Rumayar

Abstract


Gap acceptance merupakan teori yang dapat digunakan dalam menganalisa pejalan kaki dalam hal penyeberang jalan. Kecepatan arus lalulintas sangat berpengaruh terhadap penerimaan gap. Besar suatu gap yang ada sangat bergantung pada perilaku peyeberang jalan. Penelitian ini dilakukan agar pejalan kaki aman dalam menyeberang jalan dengan cara menentukan nilai gap kritis yaitu headway minimum arus lalulintas dan distribusi headway pada ruas jalan tersebut.

Ruas jalan Yos Sudarso segmen depan  Pasar Segar Paal 2 merupakan lokas penelitian yang dipilih karena dianggap sesuai untuk melakukan penelitian gap acceptance. Pengumpulan data gap yang diterima dan ditolak untuk dianalisa menjadi gap kritis. Penelitian ini dibatasi hanya pada zebra cross dengan waktu 12 jam mulai dari pukul 06.00 – 18.00 pada hari Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu dengan memakai video kamera kemudian diaplikasikan menggunakan metode Raff, Greenshields, dan Acceptance curve.

Hasil nilai gap kritis pada segmen depan Pasar Segar Paal 2 diperoleh dari metode Acceptance Curve yaitu kisaran 3.4 sampai 3.7 detik. Berdasarkan hasil perhitungan distribusi headway, presentasi frekuensi (h ≥ t) menunjukkan bahwa semakin besar volume kendaraan maka jumlah gap aman bagi penyeberang jalan akan semakin kecil.

 

Kata Kunci: gap acceptance, gap kritis, distribusi headway, fasiitas penyeberangan

 


Full Text:

PDF