PENGUJIAN KUAT TARIK BELAH BETON GEOPOLYMER PADA PERAWATAN TEMPERATUR RUANGAN

Dewira Rante Pangloly, Marthin D. J. Sumajouw, Servie O. Dapas

Abstract


Beton geopolymer (geopolymer concrete) adalah suatu material konstruksi yang relatif baru dikembangkan tetapi menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan dengan beton konvensional  yang menggunakan semen portland. Beton geopolymer ini sama sekali tidak menggunakan semen portland. Bahan dasar utama yang diperlukan untuk pembuatan beton geopolymer ini adalah bahan-bahan yang banyak mengandung unsur-unsur silika dan aluminium. Unsur-unsur tersebut banyak didapat pada material buangan hasil industri, seperti fly ash, abu sekam padi dan limbah karbit, dll. Agar terjadi pengikatan elemen-elemennya, perawatan beton geopolymer dilakukan pada elevated temperatur, 60oC atau 90oC.

Dalam Penelitian ini dilakukan pengujian kuat tarik belah beton geopolymer pada perawatan temperatur ruangan. Agar terjadi pengikatan antar elemen-elemennya, maka perlu penambahan bahan pengikat berupa semen. Variasi penambahan semen adalah 0%, 2,5%, 5%, dan 10%. Benda uji yang digunakan untuk pemeriksaan kuat tarik belah adalah silinder 10/20 cm, dengan metode curing room temperature masing-masing 3 sampel dan di uji pada umur 7 dan 28 hari.

Hasil penelitian dipresentasikan dalam grafik hubungan kuat tarik belah beton terhadap kuat tekan dengan variasi semen pada curing room temperature, yang menunjukkan bahwa seiring dengan lamanya curing maka nilai kuat tarik belah semakin besar. Kuat tarik belah maksimum terjadi pada umur 28 hari dengan variasi semen 10%.

 

Kata kunci: beton geopolymer, kuat tarik belah, penambahan semen, room temperature


Full Text:

PDF