MANAJEMEN RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Teknik Unsrat)
Abstract
Proyek konstruksi sangat rentan terhadap kecelakaan. Pembangunan yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi yang sederhana maupun yang menggunakan teknologi tingkat tinggi, memiliki resiko yang dapat menimbulkan bahaya kecelakaan kerja sehingga mengakibatkan kerugian bagi suatu perusahaan jasa konstruksi. Kerugian jiwa, material, uang dan waktu merupakan akibat-akibat yang tentu saja akan menghambat secara langsung pelaksanaan proyek konstruksi. Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk menciptakan kondisi yang mendukung kenyamanan kerja bagi tenaga kerja, sehingga mampu meningkatkan manajemen risiko.
Dilakukan wawancara, observasi, dan kuesioner yang dibagikan kepada 30 orang tenaga kerja yang bekerja pada Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Teknik Unsrat untuk mendapatkan data pengujian. Data yang didapatkan adalah data tentang status tenaga kerja, pengalaman kerja dalam proyek konstruksi, serta variabel yang diukur dalam penelitian adalah variabel X (kesehatan dan keselamatan kerja) dan variabel Y (manajemen risiko). Dalam analisis digunakan beberapa metode, yaitu Analisis Korelasi, Koefisien Penentuan, Analisis Regresi, Uji F dan Uji t.
Berdasarkan variabel bebas X (keselamatan dan kesehatan kerja) dan variabel terikat Y (manajemen risiko) maka dari Analisis Korelasi didapatkan Koefisien Korelasi r sebesar 0,896962 dan Koefisien penentu (Chi Square) sebesar 80,45%. Hasil dari Analisis Regresi Linear sederhana didapatkan persamaan regresi sebagai berikut Y’ = 0,0213x + 2205,9725. Fhitung = 72,074338 > Ftabel = 4,206. Serta thitung = 7,138209 > ttabel = 1,701. Dengan demikian hipotesis H1 diterima, artinya ada pengaruh signifikan antara penerapan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap manjemen risiko.
Kata kunci: Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Korelasi, Proyek konstruksi, Manajemen Risiko.