PENGENDALIAN BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY Studi Kasus : Proyek Pembangunan Check Dam Tahap I di Perumahan Jaya Asri, Kelurahan Entrop, Kota Jayapura.
Abstract
Persediaan material pada suatu proyek konstruksi merupakan faktor yang sangat penting, mengingat sebagian besar biaya yang dikeluarkan adalah untuk material. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, masalah umum yang sering kali dihadapi adalah pemesanan material yang jumlahnya berlebihan atau yang tersedia terlalu banyak (overstock) ataupun pemesanan material yang terlalu sedikit (understock). Jika terjadi pemesanan dengan jumlah yang berlebihan maka akan terjadi suatu pemborosan sehingga mengakibatkan biaya penyimpanan bertambah, kerusakan material, dan penyusutan jumlah material. Demikian juga sebaliknya jika material yang dipesan terlalu sedikit akan terjadi kekurangan material yang dapat mengganggu kelancaran proyek atau keterlambatan kegiatan sehingga proyek tidak selesai tepat waktu.
Metode Economic Order Quantity merupakan suatu teknik penyelesaian masalah persediaan material untuk mengetahui jumlah material yang harus dipesan, dan disaat kapan pemesanan harus dilakukan agar mendapatkan biaya yang minimum sehingga tidak terjadi pemborosan baik dari segi material maupun biaya.
Setelah dilakukan perhitungan pengendalian biaya persediaan material dengan metode Economic Order Quantity maka dapat diketahui dengan jelas jumlah material yang harus dipesan, waktu untuk melakukan pemesanan, dan total biaya yang harus dikeluarkan. Dari hasil perhitungan, jumlah pemesanan yang ekonomis untuk semen adalah 122 sak pada frekuensi pemesanan 20 kali dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 926.865,-. Jumlah pemesanan yang ekonomis untuk pasir adalah 37m3 pada frekuensi pemesanan 6 kali dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 277.069,-. Jumlah pemesanan yang ekonomis untuk pasir adalah 37m3 pada frekuensi pemesanan 6 kali dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 377.209,-.
Kata Kunci : Economic Order Quantity, Persediaan Material