MODEL PENGELOLAAN RISIKO PADA PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR UTARA SIAU GUNA PENINGKATAN KINERJA PROYEK
Abstract
Pembangunan jalan merupakan pendukung utama dalam aktifitas ekonomi baik yang terletak pada perkotaan maupun daerah dan pengembangan wilayah, maka mutu jalan tersebut harus baik guna kenyamanan pengguna jalan itu sendiri. Meskipun demikian masih ditemui mutu hasil pekerjaan jalan tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan. Ada banyak aspek risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan mutu produk (non-conformance). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aspek-aspek risiko dominan dan tingkatan risiko yang berpengaruh terhadap kinerja mutu pelaksanaan proyek Pembangunan Jalan Lingkar Utara Wilayah Siau, mengetahui dampak yang ditimbulkan dan penyebab risiko dan pengelolaannya serta mendapatkan model pengelolaan risiko guna peningkatan kinerja mutu proyek.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk pengumpulan data, kemudian dianalisa dengan bantuan SPSS guna menguji validitas dan reliabilitas data serta uji data non-parametrik. Analisa Komponen Utama untuk mendapatkan aspek-aspek risiko dominan yang dilihat dari eigenvalue terbesar dan tingkat keragaman. Aspek-aspek risiko ini dianalisa terhadap frekuensi dan dampak dengan menggunakan skala pengukuran AS/NZS 4360-2004, untuk mendapatkan klasifikasi tingkatan risiko (risk level). Tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi risiko yaitu dengan memodelkan aspek risiko dan tingkatannya dalam peta risiko.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkatan risiko yang diperoleh berdasarkan frekuensi dengan level High Risk adalah Aspek Hukum dan Alam, Significant Risk adalah Aspek Manajemen Pengendalian dan K3, Aspek Sumber Daya Manusia dan Material, Aspek Perencanaan, Aspek Lingkungan dan Mutu, Aspek Pengendalian Produk dan Tenaga Kerja, Aspek Sosial dan Tekhnologi. Berdasarkan konsekuensi diperoleh tingkatan risiko dengan level risiko High Risk adalah Aspek Alam dan Material, level risiko Significant Risk adalah Aspek Sumber Daya dan Manajemen Pengendalian, Aspek Lingkungan dan Perencanaan, Aspek Pengawasan, Aspek Teknologi dan Manajemen Mutu. Penerapan Sistem Manajemen Mutu oleh kontraktor pada pelaksanaan proyek Pembangunan Jalan Lingkar Utara di kategorikan baik dengan skor penilaian 68,04%, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penanganan atau pengelolaan terhadap aspek risiko pada level high risk dan significant risk dengan memunculkan model pengelolaan risiko akan dapat meningkatkan kinerja mutu proyek dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu yang lebih baik.
Kata kunci: risiko, kinerja, proyek, model pengelolaan