PENGARUH SET-BACK PADA TINGKAT TERATAS BANGUNAN BERTINGKAT AKIBAT GEMPA
Abstract
Konfigurasi suatu struktur bangunan terdiri dari struktur bangunan beraturan (regular) dan struktur bangunan tidak beraturan (irregular) yang sangat menentukan dalam perencanaan bangunan tahan gempa. Bangunan set-back memiliki konfigurasi yang unik karena adanya tonjolan atau loncatan bidang muka. Adanya loncatan bidang muka menyebabkan pusat massa dan pusat kekakuan tidak berimpit secara vertikal sehingga massa dan kekakuan tidak terdistribusi secara merata. Besarnya pengaruh set-back yang ditimbulkan akibat gempa bergantung pada banyak hal, salah satunya adalah rasio luasan atas terhadap bawah, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh set-back pada tingkat teratas bangunan bertingkat akibat gempa.
Pada penelitian ini, bangunan dimodelisasi setinggi 12 tingkat dengan elevasi ketinggian 48 m menggunakan program ETABS yang juga digunakan untuk menganalisis gaya gempa dengan metode spektrum respons ragam. Pemodelan bangunan yang diteliti sebanyak 5 pemodelan, yaitu bangunan tanpa set-back dan 4 model lainnya adalah variasi set-back 1 arah yang divariasikan berdasarkan luasan panel. Parameter yang ditinjau dalam penelitian ini adalah besarnya simpangan pada tiap pemodelan dan perbandigan simpangan antara bangunan tanpa set-back dan bangunan dengan variasi set-back 1 arah berdasarkan luasan panel pada tingkat teratas.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, simpangan untuk arah X lebih besar dari arah Y karena variasi set-back 1 arah terhadap arah Y, sehingga dalam arah tersebut memiliki massa dan kekakuan yang lebih kecil dibanding arah X. Efek set-back dapat meningkatkan simpangan pada tingkat teratas akan tetapi semakin besar efek set-back, massa juga semakin berkurang dan dapat menyebabkan menurunnya simpangan.
Kata Kunci: Set-back, Tingkat Teratas, Simpangan, Gempa, Spektrum Respons Ragam