MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN BUS DAN TAKSI GELAP RUTE KOTA MANADO – AMURANG
Abstract
Perjalanan dari kota Manado menuju Amurang dilayani oleh dua moda transportasi yaitu angkutan umum bus dan taksi gelap. Aktivitas masyarakat yang makin tinggi tidak sejalan dengan peningkatan kualitas pelayanan dari angkutan umum bus. Hadirnya taksi gelap yang menawarkan transportasi antar kota yang lebih nyaman, waktu tempuh yang lebih cepat dan juga mudah didapatkan, membuat masyarakat lebih cenderung menggunakan taksi gelap dibandingkan angkutan umum bus. Melihat kondisi ini, semua pilihan diserahkan pada pengguna jasa yang mempertimbangkan faktor biaya, waktu tempuh dan waktu tunggu keberangkatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan probabilitas pelaku perjalanan dalam pemilihan moda, menggunakan metode Stated Preference, dan diolah dengan analisis statistik binomial logit. Data primer diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner secara acak kepada 300 responden disetiap pangkalan taksi gelap dan terminal bus. Kuesioner yang disebarkan disusun dengan teknik stated preference yang berisi karakteristik pelaku perjalanan, meliputi kondisi sosio-ekonomi, dengan atribut selisih biaya perjalanan, selisih waktu tempuh, selisih waktu tunggu keberangkatan ,selisih waktu kedatangan antar angkutan, dan selisih waktu tempuh menuju terminal antara moda taksi gelap dan bus. Hasil survei dikumpulkan kemudian dilakukan analisis regresi linear dan pemodelan dilakukan dengan menggunakan model binomial logit sehingga didapat variabel-variabel yang mempengaruhi pemilihan moda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Jika selisih biaya perjalanan lebih tinggi Rp. 60.000; maka probabilitas pelaku perjalanan memilih bus adalah 88.20%. Jika selisih waktu tempuh kurang dari 35 menit maka probabilitas memilih angkutan umum bus adalah lebih besar dari 50%. Jika selisih waktu tunggu kurang dari 18 menit probabilitas memilih angkutan bus adalah lebih besar dari 50%. Jika selisih waktu yang di tempuh menuju terminal kurang dari 9 menit maka probabilitas memilih angkutan umum bus lebih besar dari 50%. Jika selisih waktu kedatangan antar angkutan kurang dari 40 menit maka probabilitas memilih angkutan umum bus lebih besar dari 50%. Persamaan utilitas diperoleh Y = –0.034257+ 0.0001290.082882+ 0.126806 – 0.044126 + 0.0123355. Hasil dari regresi yang diperoleh, telah memenuhi syarat, sehingga seluruh variabel bebas bersama–sama berpengaruh terhadap variabel terikat.
Kata Kunci: Binomial Logit, Pemilihan Moda, Stated Preference