PENGARUH JARAK PAKU PADA KUAT LENTUR BALOK SUSUN KAYU KELAPA BERBENTUK KOTAK

Geraldy C. A. Mandey, Ronny E. Pandaleke, Servie O. Dapas

Abstract


Kayu merupakan bahan yang sudah sering digunakan manusia dalam ribuan tahun. kayu adalah salah satu bahan yang sudah lama dikenal dan telah dipakai untuk keperluan, termasuk menunjang perkerjaan konstruksi strukur. Sulawesi utara terdapat banyak pohon kelapa. kayu dari pohon kelapa sudah sering digunakan untuk menjadi bahan suatu bangunan ataupun rumah. Dari berbagai jenis kayu, kayu kelapa memiliki harga yang ekonomis dan mudah ditemukan. Penggunaan kayu kelapa dalam konstruksi berupa struktur atap, jembatan, kolom dan rumah yang banyak di temukan daerah minahasa. Suatu inovasi dalam penggunaan kayu adalah kayu yang disambng dengan alat penyambung berupa paku, pasak, yang sambung dengan alat penyambung, dengan maksud untuk mengurangi penggunaan kayu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak paku dengan pengujian kuat lentur sehingga mendapat nilai-nilai seperti tegangan, dan beban maksimum. Dan dalam peniltian ini juga bertujuan mengetahui nilai kadar air, kerapatan, berat jenis ,dan modulus elastisitas dari balok susun yang memberikan gambaran tentang pengujian kuat lentur dilaboratorium.

Hasil yang didapat dari penilitian ini menggunakan acuan SNI didapat mutu kayu kelapa adalah E14 dan E15. Nilai kuat lentur kayu kampuh mendatar dengan nilai jarak paku paku 3 cm =482,802 kg/cm2; jarak 6 cm = 256,064 kg/cm2 , 9 cm = 279,960 kg/cm2 dan untuk kampuh tegak nilainya pada jarak paku 3 cm = 243,255  kg/cm2; 6 cm = 290,697 kg/cm2; 9 cm = 323,953 kg/cm2. Kampuh tegak dengan nilai kuat lentur terbesar dengan jarak 9 cm dan untuk kampuh mendatar jarak paku 3 cm. Hal ini dikarenakan penggunaan balok susun kayu kelapa yang dipakai tidak seragam atau tidak sama.

 

Kata Kunci: Kayu Kelapa, Balok susun, Kuat Lentur, modulus elastisitas


Full Text:

PDF