ANALISIS KAPASITAS LANDASAN PACU (RUNWAY) PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI MANADO

Prisilia Junianti Mapeda, Sisca V. Pandey, Lucia G. J. Lalamentik

Abstract


Provinsi Sulawesi Utara saat ini menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang mengalami perkembangan yang signifikan khususnya pada sektor pariwisata. Kondisi ini mempengaruhi jumlah penggunaan jasa penerbangan komersial yang akan masuk maupun keluar dari daerah kita baik sekarang maupun pada waktu yang akan datang. Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado merupakan salah satu pintu gerbang Sulawesi Utara dan menjadi bandar udara utama yang saat ini melayani penerbangan domestik dan internasional. Bandar udara ini menggunakan landasan pacu tunggal yang merupakan konfigurasi paling sederhana dengan kapasitas 50-100 gerakan per jam pada kondisi VFR (Visual Flight Rules) dan 50-70 gerakan per jam dalam kondisi IFR (Instrument Flight Rules).

Sebagai Bandar Udara utama, tentunya perlu diperhatikan keefektifan pelayanan yang ada di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado. Salah satu penunjang  keefektifan suatu Bandar Udara adalah kapasitas landas pacu karena kemacetan dapat terjadi bila permintaan mendekati kapasitas dalam suatu jangka waktu tertentu. Untuk itu kapasitas landas pacu di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi perlu dievaluasi, yang meliputi konfigurasi landas pacu, jenis pesawat, komposisi pesawat, exit taxiway, keadaan tersibuk dan frekuensi penerbangan. Pada umumnya metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Untuk data-data arus lalu lintas udara dianalisis menggunakan metode  forecasting (ramalan) guna mendapatkan perkiraan lalu lintas udara di masa mendatang yang meliputi arus penumpang, bagasi, barang dan pos paket. Sedangkan untuk perhitungan kapasitas digunakan teori kapasitas FAA (Federal Aviation Administration) yang akan menjadi tolak ukur dalam memprediksikan tahun puncak dan tahun pengembangan.

Dari hasil perhitungan, diperoleh kapasitas jenuh atau kapasitas puncak landasan pacu Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi adalah 97 operasi/jam pada kondisi VFR (Visual Flight Rules) dan 58 operasi/jam pada kondisi IFR (Instrument Flight Rules) dan diperkirakan akan terjadi pada tahun 2026 dan tahun 2051 berdasarkan dua kondisi yang berlaku di Bandar Udara ini. Sedangkan kapasitas praktis landasan pacu Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi didapat 61 operasi/jam pada kondisi VFR (Visual Flight Rules) dan 48 operasi/jam pada kondisi IFR , dan dari perhitungan ini diperkirakan bahwa bandar udara ini harus dikembangkan kembali pada tahun 2040 atau tahun 2044 dengan melihat beberapa alternatif yaitu diantaranya membuat exit taxiway high speed atau memperpanjang landas pacu yang ada.

 

Kata kunci : Kapasitas, Landasan Pacu, Bandar Udara, FAA, VFR, IFR


Full Text:

PDF