ANALISIS PENURUNAN PADA PONDASI RAKIT JENIS PELAT RATA DENGAN METODE KONVENSIONAL

Olivia Stephani Mentang, Sjachrul Balamba, Oktovian B. A. Sompie, Alva N. Sarajar

Abstract


Bangunan bertingkat tinggi biasanya dibangun di atas pondasi dalam, seperti pondasi tiang pancang atau pondasi sumuran,tetapi banyak juga yang dibangun di atas pondasi dangkal seperti pondasi rakit. Pondasi ini berupa plat beton besar yang berfungsi meneruskan beban melalui sekumpulan kolom atau dinding ke lapisan tanah di bawahnya. Menurut asumsi kekakuan pondasi dan pengaturan jarak antara kolom atau beban kolom yang berdekatan, pondasi rakit dapat dirancang dengan berbagai metode. Perancangan pondasi rakit pada penelitian ini menggunakan metode Konvensional.
Perancangan dilakukan mulai dari menentukan resultan beban kolom, menghitung beban kolom yang termodifikasi, menghitung tebal pondasi, hingga menghitung gaya dalam di setiap strip yang dibagi menurut arah X dan Y yang kemudian akan menjadi acuan untuk menghitung tulangan pondasi. Selanjutnya dihitung daya dukung tanah menggunakan Analisis Terzaghi, Analisis Meyerhof, Persamaan Brinch Hansen, dan Persamaan Vesic. Sedangkan penurunan tanah khususnya penurunan segera dihitung menggunakan teori dari Timoshenko dan Goodier.
Pondasi rakit dengan beban bangunan dan data tanah yang ada lokasi gedung perkantoran BANK SULUT, Manado, Sulawesi Utara, dapat dirancang dengan metode konvensional karena memenuhi syarat antara lain tebal pondasi (h) = 1.028 m > hmin = 0.963 m. Sedangkan perhitungan tulangan berdasarkan momen per satuan lebar maksimum dan minimum yaitu untuk arah X diperoleh momen per satuan lebar maksimum sebesar 26.77 tm/m dan minimum sebesar 25.14 tm/m, serta untuk arah Y momen per satuan lebar maksimum sebesar 26.996 tm/m dan minimum sebesar 25,275 tm/m sehingga untuk arah X dan Y dipakai tulangan yang sama yaitu Ø 20 sebanyak 3 buah. Daya dukung tanah (qult) berdasarkan data N-SPT tanah di lokasi, pada kedalaman 4.528 m (dasar pondasi), menghasilkan qult terbesar yaitu 1067.743 t/m² dengan metode Vesic. Sedangkan pada lapisan-lapisan dibawahnya yaitu pada kedalaman 5 - 25 m, qult terus bertambah yakni untuk kedalaman 25 m (tanah keras), qult terbesar yaitu 7009.431 t/m² dari metode Meyerhof. Melihat qult hasil perhitungan maka untuk beban kolom total ditambah dengan pondasi, tanah dinilai mampu mendukungnya. Penurunan total yang diperoleh dari setiap lapisan tanah adalah sebesar 4.70 cm.
Kata kunci: pondasi rakit, metode konvensional, daya dukung tanah, penurunan tanah

Full Text:

PDF