PENERAPAN METODE LEAN PROJECT MANAGEMENT DALAM PERENCANAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN GEDUNG MANTOS TAHAP III)

Silvia Hermina Stevania Untu, Ariestides K. T. Dundu, Robert J. M. Mandagi

Abstract


Setiap pelaksanaan proyek konstruksi tidak lepas dari berbagai kendala ataupun kegagalan, yang antara lain disebabkan oleh rendahnya kinerja ataupun produktivitas tenaga kerja, perencanaan proyek yang kurang matang, anggaran proyek membengkak, dan juga spesifikasi yang tidak sesuai. Untuk itu perlu adanya perbaikan perencanaan dengan menggunakan metode Lean Project Management (LPM), yang meliputi pengidentifikasian waste, resiko dan estimasi kebutuhan proyek (waktu, sumber daya, dan biaya). Estimasi waktu dilakukan dengan menggunakan metode penjadwalan Critical Chain Project Managament (CCPM).

Dari penelitian ini diperoleh waste yang berpotensi muncul saat pelaksanaan proyek yaitu waiting, defects, unnecessary motion dan excessive transportation. Waiting dan defect disebabkan karena lokasi penampungan material yang terbatas, kondisi cuaca yang tidak menentu, dan kondisi tanah yang sangat keras, sedangkan unnecessary motion dan excessive transportation disebabkan oleh traffic jam.

Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut yaitu dengan pengiriman material berdasarkan jadwal pekerjaan, mengajukan surat keterlambatan kepada pemilik proyek, optimalisasi anggaran sesuai kebutuhan. Untuk menghindari traffic jam ditempuh dengan tindakan mencari rute terpendek dari tempat pengangkutan menuju lokasi proyek. Adanya waste akan mengakibatkan keterlambatan proyek, untuk itu perlu adanya safety time (buffer time) yang terdapat dalam penjadwalan dengan metode CCPM. Dari hasil penanganan waste dengan menggunakan penjadwalan CCPM didapatkan penghematan waktu pengerjaan proyek sebesar 7 hari.

Kata kunci: Lean Project Management, Waste, Critical Chain resiko, estimasi kebutuhan proyek


Full Text:

PDF