HUBUNGAN ANTARA PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN KEBERADAAN JENTIK AEDES aegypti PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN AIRMADIDI ATAS KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2017.

Stefanus Kantohe, Budi T. Ratag, Sulaemana Engkeng

Abstract


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia, Dinkes Provinsi Sulawesi Utara menunjukan bahwa jumlah penderita DBD tahun 2015 terdapat 1.529 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 21 kasus ( IR = 67,48 per 100.000 penduduk dan CFR = 1,37%). Di Kabupaten Minahasa Utara pada tahun 2016 sebesar 262 kasus dan 3 kasus kematian. Berdasarkan Puskesmas Airmadidi tahun 2014 sampai 2016 mengalami peningkatan jumlah kasus DBD yaitu pada tahun 2014 terdapat 19 kasus, tahun 2015 terdapat 40 kasus dan tahun 2016 terdapat 58 kasus (Puskesmas Airmadidi, 2017). Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian studi potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Rumah Tangga yang ada di Kelurahan Airmadidi Atas yaitu 2.065 Rumah Tangga. Besar sampel minimum yaitu 130 responden. Variable yang di teliti adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis bivariate menggunakan uji chi-square (CI=95%, α=0,05) Hasil uji statistik menujukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan keberadaan jentik Aedes aegypti, dengan nilai p = 0,000. Tidak terdapat hubungan antara sikap responden dengan keberadaan jentik Aedes aegypti dimanah p = 0,067. Terdapat hubungan antara tindakan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti dimanah p = 0,000. Terdapat hubungan antara pengetahuan, tindakan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti dan tidak terdapat hubungan antara sikap dengan keberadaan jentik Aedes aegypti pada masyarakat di Kelurahan Airmadidi Atas Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2017.

Kata kunci : Pengetahuan Sikap, Tindakan. Keberadaan Jentik Aedes aegypti.


ABSTRACT
Dengue Hemorrhagic Fever is still a public health problem in the world including Indonesia, Dinkes Province of nort Sulawesi shows that the number of DBD sufferers in 2015 there are 1,529 cases with the number of deaths as many as 21 cases (IR = 67.48 per 100.000 population and CFR = 1.37 % in northern minahasa district in 2016 amounted to 262 cases and 3 death cases based on Puskesmas Airmadidi 2014 to 2016 experienced an increase in DBD cases ie in 2014 there were 19 cases, 2015 there were 40 cases and in 2016 there were 58 cases Of (Puskesmas Airmadidi 2017). This study is a cross sectional study. The population in this study is all Household. The minimum sample size is 130 respondents. The variables that are met are Knowledge, Attitude and Action. Data were collected using quensioner and bivariate analysis using chi-square test (CI = 95%, a = 0,05 .The results of statistical tests show that there is a relationship between knowledge of the community with the presence of larva Aedes aegypti, with a value of p = 0,000. There is no correlation between respondent’s attitude with larva Aedes aegypti larvae p = 0.067. There is a relationship between the action with the presence of larvae Aedes aegypti where p = 0,000. There is a relationship between knowledge, action with the presence of larva Aedes aegypti and there is no relationship between attitude with the presence of larva Aedes aegypti on the community in the village airmadidi over northern minahasa district year 2017.

Keywords: Knowledge of Attitude, Action. The existence of larva Aedes aegypti.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




My Statistic JournalStatcounter