ANALISIS PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) TERHADAP KEPATUHAN MENELAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KAUDITAN KABUPATEN MINAHASA UTARA
Abstract
Penyakit Tuberkulosis (TB) ialah penyakit menular yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterim tuberculosis, bakteri ini pada umumnya menginfeksi paru-paru, penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan dalam masyarakat dunia termasuk di Indonesia. Hal tersebut diperkuat dengan data dari WHO tahun 2020 terdapat 10 juta kasus dengan angka kematian mencapai sampai 1,3 juta, sementara di Indonesia pada tahun 2020 tercatat 845.000 kasus dengan angka kematian mencapai 12.469 orang. Dinas kesehatan kabupaten Minahasa Utara mengatakan bahwa penyakit TB Paru dengan BTA+, masuk dalam 10 penyakit menonjol hingga bulan Oktober 2019 prevalensi penyakit ini mencapai 170 kasus dengan angka CDR (Case Detection Rate) 55%, 7 kasus Multi Drug Resistent (MDR) dan 8 kasus drop out dan Puskesmas Kauditan merupakan Puskesmas yang terdapat TB MDR terbanyak di antara Puskesmas-puskesmas yang ada di Minahasa Utara. Penyebab munculnya TB MDR akibat kegagalan dalam pengobatan sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran PMO terhadap kepatuhan menelan OAT pada penderita Tuberkulosis paru di puskesmas Kauditan kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif yang bertempat di wilayah kerja puskesmas Kauditan pada bulan Oktober-Desember 2020, terdiri dari 6 informan yang diwawancari secara mendalam yaitu 4 orang PMO, kepala puskesmas dan pemegang program TB. Selanjutnya hasil peneitian di analisis menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran pengawasan sudah optimal, pemberian motivasi yang belum maksimal dilaksanakan, dan peran edukasi juga oleh PMO di wilayah kerja Puskesmas Kauditan yang belum optimal. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa peran PMO dalam melakukan pengawasan, memberikan dorongan/motivasi serta peran PMO dalam memberikan edukasi/penyuluhan kepada pasien sehingga dapat berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan penderita TB untuk menelan obat. Sehingga PMO perlu dibekali dengan ilmu yang cukup untuk mendampingi penderita selama menjalani pengobatan yang relatif cukup lama.
Kata Kunci: Tuberkulosis, Kepatuhan, Peran Pengawas Menelan Obat (PMO)
ABSTRACT
Tuberculosis (TB) is a contagious disease caused by Mycobacterium tuberculosis, a bacterium that typically infects human lungs. It is still one of the major diseases in the world, including in Indonesia. This statement is supported by the data collected by WHO, which recorded 10 million tuberculosis cases in 2020, with total deaths of 1,3 million. Meanwhile, Indonesia recorded 845.000 tuberculosis cases in 2020, with total deaths of 12.469. North Minahasa Health Office stated that pulmonary TB BTA+ is in the top ten of the most prominent diseases in the area. In October 2019, the number of tuberculosis cases reached 170, with CDR (Case Detection Rate) of 55%, seven Multi-Drug Resistant (MDR) cases, and eight drop-out cases. Kauditan District Public Health Center is the public health center with the highest TB MDR cases among the public health centers in North Minahasa. This situation is caused by the failure of the medication provided by the service. The purpose of this research is to analyze the role of the medication supervisor on the anti-tuberculosis medication adherence among pulmonary tuberculosis patients in Kauditan District Public Health Center, North Minahasa Regency. This research uses the qualitative research design and is conducted in Kauditan District Public Health Center from October 2020 to December 2020. The researcher interviewed six informants to acquire data for this research: four medication supervisors, the Head of the Kauditan District Public Health Center, and the Head of the Kauditan District Public Health Center's TB Program. The results of this research were analyzed using the triangulation model. The results of the research are as follows. The supervisors' performance in supervising the patients in Kauditan District Public Health Center is optimal. Their performance in motivating the patients is not optimal. Their performance in educating the patients is also not optimal. This research concludes that medication supervisors must improve their performance in supervising, motivating, and educating/counseling tuberculosis patients to improve their medication adherence behavior. Medication supervisors should be properly trained for accompanying patients during the relatively long duration of their treatment.
Keyword: Tuberculosis, Adherence, The Role of The Medication Supervisor
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.