KOSAKATA DALAM TRADISI “BAKERA” ETNIS TOMBULU SEBAGAI KEARIFAN LOKAL KAITANNYA DENGAN PEMERTAHANAN BAHASA DAN BUDAYA

Djeinnie Imbang, Rosalina Rambing

Abstract


Tradisi “Bakera” saat ini telah disejajarkan dengan istilah Spa untuk masyarakat modern di perkotaan. Bakera sebagai salah satu kearifan lokal dalam bidang kesehatan sudah menjadi daya tarik pengusaha, terutama pengusaha Spa. Dari segi medis, kandungan tanaman untuk bakera terbukti mempunyai efek positif bagi kesehatan. Tanaman tersebut mempunyai khasiat sebagai immun (kekebalan tubuh), dapat mengurangi rasa sakit, dan menciptakan ketenangan serta mengandung antiseptik (zat pembunuh kuman). Penelitian ini bertujuan melakukan kajian/analisis terhadap tradisi “Bakera”, khususnya berkaitan dengan pemakaian bahasa lokal, masyarakat yang terhimpun secara geografis berada di wilayah pemakai bahasa Tombulu. Melalui satuan kebahasaan tersebut akan diperoleh nilai dan norma yang menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat di wilayah pemakai bahasa Tombulu. Metode kualitatif menjadi dasar penelitian ini, sehingga data dikumpulkan melalui informan, seperti biang kampung yang melaksanakan aktivitas bakera ini. Hasil penelitian diperoleh bahwa bakera sebagai salah satu kearifan lokal di bidang kesehatan masih menjadi perhatian masyarakat Minahasa pada umunya, khususnya masyarakat di Kelurahan Pangolombian. Masyarakat masih percaya bahwa seorang ibu yang baru melahirkan wajib melakukan aktivitas bakera, sehingga masyarakat masih memberi nilai positif terhadap aktivitas bakera itu sendiri. Dengan demikian, perlu terus dilakukan revitalisasi, baik berkaitan dengan tumbuh-tumbuhan sebagai bahan utama bakera yang mulai hilang atau tidak dikenal generasi kini, maupun biang yang melaksanakan aktivitas tersebut.

Kata Kunci: Bakera, kearifan lokal, Tombulu


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.