MANGROVE DAN PENGEMBANGAN SILVOFISHERY DI WILAYAH PESISIR DESA ARAKAN KECAMATAN TATAPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN SEBAGAI IPTEK BAGI MASRAKAT

Carolus P. Paruntu, Agung B. Windarto, Movrie Mamesah

Abstract


Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat di Desa Arakan Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan adalah untuk memberikan Iptek bagi Masyarakat (IbM) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Silvofishery adalah sistem pertambakan teknologi tradisional yang menggabungkan antara usaha perikanan dengan penanaman mangrove, yang diikuti konsep pengenalan sistem pengelolaan dengan meminimalkan input dan mengurangi dampak terhadap lingkungan. Konstruksi tambak di Desa Arakan pada pengabdian pada masyarakat ini lebih memilih silvofishery model komplangan daripada model empang parit karena model komplangan lebih ramah lingkungan. Pemahaman mangrove yang diberikan dalam pembelajaran pada masyarakat meliputi definisi dan ruang lingkup mangrove, komponen mangrove, cara pengenalan mangrove dan jenis-jenis tanaman mangrove. Masyarakat nelayan dan pesisir Desa Arakan yang mengikuti kegiatan penanaman mangrove diberikan panduan mengacu pada Lampiran 1 Peraturan Menteri Kehutanan P.03/MENHUT.V/2004 tertanggal 22 Juli 2004 pada Bagian Keempat tentang Pedoman Pembuatan Rehabilitasi Hutan Mangrove, Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Web Analytics View My Stats