Kontrasepsi Darurat dan Permasalahannya
Abstract
Abstract: Emergency contraception is a contraceptive method that can prevent pregnancy if used immediately following unprotected sex. The use of emergency contraception could reduce the rate of unwanted pregnancy by up to 50%. There are two emergency contraceptive methods, including the emergency contraceptive pill and copper intrauterine device (IUD). Emergency contraceptive pills should be taken immediately following unprotected sex and are most effective when taken within 24 hours. IUD as an emergency contraceptive can be applied five days after unprotected sex, and it does not cause abortion. There is no absolute contraindication for emergency contraception except for known pregnancy, and simply because it is ineffective. The efficacy of emergency contraception can be defined by the proportion of women who become pregnant after using this method and the total pregnancy observed after using the method divided by the estimated number of pregnancies that would occur without using the method.
Keywords: emergency contraception; sexual intercourse; pregnancy
Abstrak: Kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan bila digunakan segera setelah senggama. Penggunaan kontrasepsi darurat dapat menurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan hingga 50%. Terdapat dua metode kontrasepsi darurat, yaitu pil kontrasepsi darurat dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang menggunakan tembaga. Pil kontrasepsi darurat harus diberikan sesegera mungkin setelah senggama tidak terlindungi, dan paling efektif bila diberikan dalam waktu 24 jam. AKDR sebagai kontrasepsi darurat dapat dipasang hingga lima hari pasca senggama tidak terlindungi. Kontrasepsi darurat terutama bekerja dengan mencegah fertilisasi, dan tidak menggugurkan kehamilan. Tidak ada kontraindikasi absolut untuk penggunaan kontrasepsi darurat kecuali kehamilan yang diketahui, dan ini hanya karena tidak efektif. Efektivitas kontrasepsi darurat dapat didefinisikan dari proporsi wanita menjadi hamil setelah menggunakan metode ini, dan jumlah kehamilan yang diamati setelah penggunaan dibagi dengan perkiraan jumlah kehamilan yang akan terjadi tanpa penggunaan.
Kata kunci: kontrasepsi darurat; senggama; kehamilan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/msj.v3i1.34908
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats