Structure Of The Mangrove Community In Meras Beach, Bunaken District, Manado City, North Sulawesi
Abstract
Meras is one of the sub-districts with high potential for coastal areas, located in Bunaken District, is the largest sub-district in Manado city, North Sulawesi, has a variety of complete coastal ecosystems such as mangrove forests. The potential of mangrove forests along the Meras coast in the northern part of Bunaken National Park has an important role in terms of ecology and economy as well as an important asset to be maintained and preserved. This study aims to determine the structure of the mangrove community and the current mangrove area. This research was conducted on May 29, 2021, carried out using the quadratic method. The results showed that the highest species density was Sonneratia alba with a value of 900 trees/ha with a relative density of 61.4%, while the lowest species density was Rhizophora mucronata (33 ind/ha) with a relative density of 2.3%. Furthermore, the highest frequency was found in the species Sonneratia alba and Avicenia marina with the same relative frequency value of 38%. Meanwhile, the species with the highest dominance value was Nypa fruticant, with a relative dominance value of 39.9%, and the species with the lowest value, Bruguiera gymnorhiza, with a relative dominance value of 4.6%. The results of the calculation of the mangrove area on the Meras beach are 53.9 hectares.
Keywords: Meras Beach; Mangrove; Community Structure
Abstrak
Hutan mangrove merupakan tipe hutan tropika dan subtropika yang khas, tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Kelurahan Meras adalah salah satu Kelurahan dengan potensi wilayah pesisir yang tinggi, terletak di Kecamatan Bunaken, merupakan wilayah kecamatan terluas di kota Manado Sulawesi Utara yang memiliki beranekaragam ekosistem pesisir yang lengkap yang salah satunya adalah hutan mangrove. Potensi hutan mangrove yang terdapat di sepanjang pesisir pantai Meras wilayah Taman Nasional Bunaken bagian utara yang masih menyimpan hutan mangrove, memiliki peran penting baik itu dari segi ekologi maupun ekonomi yang merupakan salah satu aset yang penting untuk dijaga dan dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana struktur komunitas mangrove dan berapa luasan mangrove yang tersisa saat ini. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2021, dilakukan di kawasan mangrove Pantai Meras, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara. Metode yang di gunakan yaitu metode kuadrat (quadrat methods) untuk mengetahui struktur komunitas mangrove. Berdasarkan hasil dari ke-3 zona menunjukkan bahwa kerapatan jenis tertinggi dimiliki oleh Sonneratia alba dengan nilai 900 pohon/ha dengan kerapatan relatif jenis 61,4%, sedangkan kerapatan spesies terendah yaitu spesies Rhizophora mucronata (33 ind/ha) dengan nilai kerapatan relatif spesies yaitu 2,3%. Selanjutnya frekuensi tertinggi terdapat pada spesies Sonneratia alba dan Avicenia marina dengan nilai frekuensi relatif yang sama sebesar 38%. Sedangkan spesies yang memiliki nilai dominasi paling tinggi Nypa fruticant yaitu dengan nilai dominasi relatif 39,9% dan spesies yang yang memiliki nilai paling rendah Bruguiera gymnorhiza yaitu dengan nilai dominasi relatif 4,6%. Hasil perhitungan luas mangrove di pantai Meras 53,9 hektar.
Kata kunci: Pantai Meras, Mangrove, Struktur Komunitas
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abrar, M., & Giyanto, S. RM dan Edrus, IN. (2014). Laporan monitoring (baseline) kesehatan ekosistem terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya. taman wisata perairan pulau pieh dan laut di sekitarnya, Provinsi Sumatera Barat. Pusat Penelitian Oseanografi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 57.
Ashton, E. C., & Macintosh, D. J. (2002). Preliminary assessment of the plant diversity and community ecology of the Sematan mangrove forest, Sarawak, Malaysia. Forest Ecology and Management, 166(1-3), 111-129.
Badan Informasi Geospasial, (2018). Data Kelautan Yang Menjadi Rujukan Nasional Diluncurkan. Diunggah 3 Juni 2020 www.pushidrosal.id
English, S., Wilkinson, C., & Baker, V. (1994). Survey manual for tropical marine resources, Australian Institute of Marine Science. Townsville, Australia.
Fachrul, M. F. (2007). Metode Sampling Bioteknologi.
Fachrul, M. F. (2012). Metode sampling bioekologi.
Harjadi, B., Miardini, A., Gunawan, A. B., & Boediyono, A. (2010). Analisis Kerentanan Tumbuhan Hutan Akibat Perubahan Iklim (Variasi Musim & Cuaca Ekstrim). Laporan Penelitian.
Hidup, K. L. (2004). Keputusan Mentri Lingkungan Hidup No. 201 Th 2004. Tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. Jakarta. Kementrian LH.
Karimah, K. (2017). Peran Ekosistem Hutan Mangrove sebagai Habitat untuk Organisme Laut. Jurnal Biologi Tropis, 51-57.
Kaunang, T. D., & Kimbal, J. D. (2009). Komposisi dan struktur vegetasi hutan mangrove di Taman Nasional Bunaken Sulawesi Utara. Jurnal Agritek, 17(6), 139-148.
Lahabu, Y., Schaduw, J. N., & Windarto, A. B. (2015). Kondisi Ekologi Mangrove Di Pulau Mantehage Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 3(2), 41-52.
Romadhon, A. (2008). Kajian nilai ekologi melalui inventarisasi dan Nilai Indeks Penting (INP) mangrove terhadap perlindungan lingkungan Kepulauan Kangean. Embryo, 5(1), 82-97.
Samad, A., Fithria, A., & Peran, S. B. (2020). Analisis Vegetasi Pada Habitat Orangutan Di Hutan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 2(6), 968-979.
Simamora, H. P., Khairijon, K., & Isda, M. N. (2014). Analisis Vegetasi Mangrove Di Ekosistem Mangrove Desa Tapian Nauli I Kecamatan Tapian Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara (Doctoral dissertation, Riau University).
Soegianto, A. (1994). Ekologi Kuantitatif: Metode analisis populasi dan komunitas. Surabaya: Usaha Nasional.
Sosia., P. Yudasakti, dan T. Rahmadhani. (2014). Mangove Siak dan Kepulauan Meranti. Jakarta: Health & Environment Department dan Energi Mega Persada.
Tabba, T., Wahyuni, N. I., & Mokodompit, H. S. (2015). Komposisi dan struktur vegetasi mangrove Tiwoho II Kawasan Taman Nasional Bunaken. Jurnal Wasian, 2(2), 95-103.
DOI: https://doi.org/10.35800/jip.9.2.2021.35323
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Ezra Monika Situmorang, Alex D. Kambey, Meiske Sofie Salaki, Ridwan Lasabuda, Joudy R. R. Sangari, Rignolda Djamaluddin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
ISSN: 2302-3589
Platax Scientific Journal under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Office at:
Faculty of Fisheries and Marine Science, Sam Ratulangi University, Manado 95115, Indonesia