PERANAN GMIM (GEREJA MASEHI INJILI DI MINAHASA) DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS MASYARAKAT DI BIDANG POLITIK
Abstract
ABSTRACTKeterlibatan para tokoh GMIM dalam kancah perpolitikan di Sulawesi Utara pasca orde baru, semakin besar Setelah orde baru. Di era reformasi membuka peluang bagi institusi-institusi masyarakat untuk mengambil peran besar dalam pergerakan politik baik nasional maupun didaerah. Pergulatan politik di Indonesia yang ditandai dengan pergulatan baik menuju kekuasaan maupun proses legislasi di DPR disertai dengan seringnya prilaku politisi yang cenderung mengabaikan nilai-nilai moralitas menjadi warna kelam dunia politik yang dimasuki oleh jemaat beragama, dalam hal ini jemaat Kristen. Catatan keikutsertaan politisi Kristen dalam perjalanan politik bangsa Indonesia dalam dua dekade terakhir ini justru mengambarkan perekayasaan dan pemanipulasian legitimasi kelompok (agama) Kristen untuk mengupayakan kekuasaan dan tidak menjamin kekuasaan tersebut dipakai untuk kesejahteraan masyarakat menjadi wajah buruk keterlibatan agama dalam politik Bahkan politisi Kristen termasuk didalamnya beberapa oknum tokoh pimpinan Kristen yang tidak mencerminkan prilaku yang diharapkan secara Kristiani memunculkan pertanyaan sejauh mana keterlibatan tokoh agama Kristen; Pendeta, Gembala, penatua atau pemegang tugas dan jabatan gerejawi lainnya dalam arena politik praktis. Yang dimaksudkan dengan politik praktis disini adalah keikutertaan dalam usaha memperoleh kekuasaan politik.Usaha meperoleh kekuasaan politik ini dapat dilakukan untuk dirinya, kelompoknya atau partainya atau sekurang-kurangnya membantu orang lain atau partai yang didukungnya untuk memperoleh kekuasaan sesuai aturan main yang berlaku dalam sistem politik yang ada.Key words : GMIM, partisipasi Politik
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik
FISIP UNSRAT