PERSPEKTIF DISINTEGRASI BAGI MAHASISWA PAPUA DI GORONTALO
Abstract
ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana perspektif mahasiswa Papua terhadap tuntutan referendum yang mengarah pada proses disintegrasi bangsa di Papua. Hasil penelitian menunjukan bahwa umumnya mahasiswa Papua di Gorontalo tidak sependapat dengan tuntutan tersebut. Hal ini dikarenakan tidak adanya diskriminasi yang mereka terima selama mereka di Gorontalo, disisi lain masyarakat Gorontalo sangat terbuka dan menerima keberadaan dengan penuh toleransi antara sesama. Adapun hal-hal yang menjadi pertimbangan mereka tidak setuju dengan tuntutan referendum adalah 1) pada aspek pendidikan, mereka telah diperlakukan khusus oleh negara melalui jalur masuk perguruan tinggi dan biaya pendidikan yang mereka terima, selain itu domisili juga menjadi pertimbangan dominan bagi mahsiswa Papua di Gorontalo dalam dunia pendidikan. 2) Pemerataan dan kekhususan kebijakan pembanguan di Papua membuat mahasiswa Papua di Gorontalo merasa kehadiran negara telah membawah efek perubahan bagi masyarakat Papua. 3) kecintaan dan rasa memiliki terhadap negara sebagai faktor penentu mahasiswa tidak menyepakati tuntutan referendum yang mengarah pada disintegrasi bangsa.
Kata Kunci : Perspektif, Disintegrasi, Mahasiswa Papua, Gorontalo
ABSTRACT
This paper aims to see how Papuan students' perspectives on the demand for a referendum lead to the process of disintegration of the nation in Papua. The results showed that generally Papuan students in Gorontalo disagreed with these demands. This is because there is no discrimination that they have received while they are in Gorontalo, on the other hand Gorontalo people are very open and accepting their existence with full tolerance among others. The things that are considered by them not agreeing with the referendum demands are 1) in the aspect of education, they have been specially treated by the state through the entrance to higher education and the cost of education they have received, besides that domicile is also a dominant consideration for Papuan students in Gorontalo in the world of education. 2) Equality and the specificity of development policies in Papua make Papuan students in Gorontalo feel that the presence of the state has led to the effects of change for the people of Papua. 3) love and ownership of the state as a determining factor for students not agreeing to the demand for a referendum that leads to the disintegration of the nation.
Keywords: Perspective, Disintegration, Papuan Students, Gorontalo
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
POLITICO: Jurnal Ilmu Politik
FISIP UNSRAT