ORIENTASI BUDAYA POLITIK PEREMPUAN (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNG Pada Pemilihan Umum 2019)

Ramli Mahmud & Rasid Yunus

Abstract


ABSTRAK

Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo tahun 2017 menunjukan bahwa Daftar Pemilih Tetap (DPT) perempuan pada  pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur berjumlah 397.019 orang dari total pemilih 791.129. Hal ini menandakan bahwa jumlah pemilih perempuan mendominasi pemilih laki-laki, walaupun pada segi sex rasio hanya berkisar 0,99% tingkat perbedaannya. Dengan demikian maka partisipasi politik perempuan pada pelaksanaan pemilihan umum sangat mendukung agenda demokrasi lokal. Tinggi atau rendahnya angka partisipasi politik sangat ditentukan oleh budaya politik warga negara, oleh sebab itu perlu dilihat bagiman orientasi budaya politik pemilih dalam berpartisipasi pada setiap pemilu, termasuk pemilih perempuan dalam menggunakan hak pilihnya.  Oleh sebab itu, Penelitian ini ingin menganalisis dan menginterpretasikan orioentasi budaya politik perempuan pada Pemilihan Umum 2019. Dengan demikian maka, penelitian diharapakan dapat menjawab pertanyaan ; 1) Apa orientasi budaya Politik Perempaun dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum, 2) Bagaimana peran keluarga sebagai agen orientasi politik pemilih perempuan.  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi solusi dan jawaban terkait permasalahan orientasi budaya politik dan bagaimana meningkatkan partisipasi politik partisipan bagi pemilih perempuan menjelang Pemilu 2019.

 

Kata kunci: Orientasi Budaya Politik , Perempuan, Pemilihan Umum

 

ABSTRACT

Data of the Gorontalo Province General Election Commission (KPU) in 2017 shows that the female Permanent Voter List (DPT) in the election of the Governor and Deputy Governor numbered 397,019 people out of a total of 791,129 voters. This indicates that the number of female voters dominates male voters, even though in terms of sex the ratio is only around 0.99%. Thus, women's political participation in the holding of general elections strongly supports the local democratic agenda. High or low numbers of political participation is largely determined by the political culture of citizens, therefore it is necessary to see how the orientation of the political culture of voters in participating in each election, including women voters in exercising their voting rights. Therefore, this research wants to analyze and interpret the orientation of women's political culture in the 2019 General Elections. Thus, research is expected to answer questions; 1) What is the cultural orientation of the Politics of Women in exercising their right to vote in general elections, 2) What is the role of the family as an agent of political orientation of women voters. The results of this study are expected to provide solutions and answers related to the problems of political culture orientation and how to increase political participation of participants for women voters ahead of the 2019 elections.

 

Keywords: Political Cultural Orientation, Women, General Elections

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


POLITICO: Jurnal Ilmu Politik

FISIP UNSRAT