KAJIAN KERENTANAN FISIK BENCANA LONGSOR DI KECAMATAN TOMOHON UTARA
Abstract
Keberadaan negara Indonesia di garis katulistiwa menjadikannya memeliki iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi, akibatnya negara ini menjadi sangat rentan terhadap bencana banjir dan longsor. Kerentanan tanah longsor sering terjadi pada kondisi lereng curam, adanya bidang luncur (kedap air) di lapisan bawah permukaan tanah dan terdapat tanah di atas lapisan kedap jenuh air. Terdapat 2 variabel/faktor penentu kerentanan longsor yaitu faktor alami dan faktor manajemen seperti tragedi bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Tomohon Utara pada awal 2014, mengingat Kecamatan Tomohon Utara sendiri hampir semua berada di daerah perbukitan hal ini yang membuat daerahnya begitu rentan terhadap bencana longsor. penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat kerentanan bencana longsor dan mengkaji tingkat kerentanan longsor terhadap lahan terbangun pemukiman Kecamatan Tomohon Utara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan superimpose (overlay), data-data fisik dasar yang berkaitan dengan kerentanan bencana longsor kemudian di overlay lagi dengan peta lahan terbangun dan tidak terbangun sehingga dapat menetepkan kawasan – kawasan rentan longsor di kawasan lahan terbangun pemukiman. Hasil studi di ketahui bahwa seluas 628,14 Ha atau 14,8% dari luas Kecamatan Tomohon Utara berada di tingkat kerentanan tinggi dan seluas 118,48 Ha atau 2,8% termasuk kedalam klasifikasi lahan terbangun tingkat kerentanan longsor tinggi yang artinya hampir sebagian besar daerah pemukiman yang berada di Kecamatan Tomohon Utara berada di daerah rentan longsor.
Kata kunci: bencana, rentan longsor, Kecamatan Tomohon Utara, Sistem Informasi Geografis
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35793/sp.v6i3.26015
Refbacks
- There are currently no refbacks.