Pengaruh Angkutan Online Terhadap Pemilihan Moda Transportasi Publik Di Kota Manado (Studi Kasus: Trayek Sumompo-Pusat Kota)
Abstract
Pemilihan moda adalah suatu proses memisahkan perjalanan orang untuk memahami hubungan antara moda dengan suatu faktor yang mempengaruhi pemilihan moda lainnya. Saat ini di kota Manado pada daerah trayek Sumompo-Pusat Kota masyarakat dapat memilih moda transportasi angkutan umum, baik angkutan kota (mikrolet) maupun angkutan online (taksi online). Belakangan ini pengguna angkutan kota (mikrolet) mulai beralih ke angkutan online (taksi online) karena memperoleh banyak kelebihan berupa, dapat menentukan tempat penjemputan dan pengantaran, adanya fasilitas udara segar Air Conditioner (AC) dan pelayanan yang sangat baik. Tujuannya adalah untuk mengetahui karakteristik pelaku perjalanan dalam memilih moda transportasi publik pada trayek Sumompo-Pusat Kota dan untuk mendapatkan dan menjelaskan probabilitas pemilihan moda transportasi publik antara angkutan kota (mikrolet) dan angkutan online (taksi online) pada trayek Sumompo-Pusat Kota. Manfaatnya yaitu memberikan gambaran tentang kondisi yang nyata dari tingkat penggunaan angkutan kota (mikrolet) di kota Manado, khususnya pada daerah trayek Sumompo-Pusat Kota. Survei dilakukan dengan membagikan kuesioner yang berisi karakteristik pelaku perjalanan dan karakteristik pemilihan moda melalui google form kepada 200 responden menggunakan skala likert. Pengolahan data menggunakan analisis regresi linear berganda melalui aplikasi SPSS, untuk mendapatkan hubungan kuantitatif antara sekumpulan variabel dan responden. Grafik pemilihan moda pervariabel menggunakan logit binomial selisih dan model pemilihan moda menggunakan logit binomial. Hasil yang diperoleh berdasarkan karakteristik pelaku perjalanan adalah responden pernah menggunakan kedua moda sebanyak 96% dan dari kedua moda lebih sering digunakan angkutan kota (mikrolet) sebanyak 55%. Jenis kelamin berimbang laki-laki sebesar 50% dan perempuan sebesar 50%, berusia 18-35 tahun sebanyak 57%, memiliki pendidikan terakhir SMA/SMK sebanyak 62%, berstatus pelajar/mahasiswa sebanyak 33%, dan belum berpenghasilan sebanyak 36%. Tidak memiliki kendaraan mobil sebanyak 85%, tidak memiliki kendaraan sepeda motor sebanyak 50%, intensitas penggunaan kedua moda tidak tentu sebanyak 54% dan menggunakan kedua moda dengan alasan pertimbangan harga (murah) sebanyak 52%. Berdasarkan hasil analisis probabilitas pemilihan moda didapat probabilitas pelaku perjalanan memilih moda transportasi angkutan online (taksi online) 88,6% lebih banyak dibandingkan dengan angkutan kota (mikrolet) 11,4%. Berdasarkan analisa terhadap grafik hubungan antara masing-masing variabel terhadap besarnya prosentase pelaku perjalanan dalam memilih moda didapat variabel yang paling berpengaruh terhadap pemilihan moda angkutan online (taksi online) adalah waktu tempuh, keamanan dan kenyamanan.
Kata kunci – pemilihan moda, skala Likert, logit binomial selisih, logit binomial
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.