Antusiasme Warga Blok Tempe Citeureup Bogor Menggunakan Bilik Pengukur Suhu Tubuh Pengantisikasi Covid-19
Abstract
ABSTRAK
Pandemi covid-19 yang merebak sejak awal tahun 2020 meresahkan masyarakat, perlu tindakan pencegahan. Demikian halnya Politeknik Negeri Jakarta, melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat (PengMas) telah berkontribusi mencegah dan memutus rantai penyebaran covid-19. Sementara itu, kemampuan para ahli untuk menurunkan percepatan sebarannya di sejumlah negara belum signifikan. Terbukti aktifitas Pemerintah, pengusaha dan pekerja, organisasi-organisasi masih dibatasi waktu dan ruang geraknya. Seluruh lapisan masyarakat menghadapi tantangan besar dalam upaya perlawanan pandemi covid-19. Perlindungan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja sedang krisis. Kekhawatiran kembali beraktifitas semakin ragu untuk dicapai, penekanan penyebarluasan belum signifikan keberhasilannya. Sorotan terhadap risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) meningkat akibat penyebaran covid-19 makin meluas. Perkembangan eksplorasi perangkat untuk mencegah, mengendalikan risiko penyebaran covid-19. Antisipasi terhadap risiko psikososial, ergonomis dan risiko keselamatan/kesehatan warga agar minimal memproteksi diri terhadap covid-19. Selain tertib melaksnakan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), kelompok Dosen Prodi Elekronika Industri (EI) telah merealisasikan Bilik Pengukur Suhu Tubuh. Masyarakat sasarannya adalah warga Blok Tempe, Citereup, Kabupaten Bogor dengan melibatkan remajanya. Setelah Bilik Pengukur Suhu teruji fungsinya kelompok Dosen EI melaksankan pendampingan kepada kelompok Remaja Blok Tempe (RBT). Pelaksanaan pendampingan juga melibatkan beberapa mahasiswa agar remaja lebih nyaman mengikuti pendampingan cara penggunaan Bilik Pengukur Suhu Tubuh. Tahapan pelaksaan PengMas perancangan/instalasi bilik, serah terima, dan pendampingan sebagai rangkaian utuh mencapai tujuan pemberdayaan remaja Blok Tempe. Hasil pendampingan tim pengMas adalah kemandirian kelompok RBT menggunakan bilik untuk pengukuran suhu tubuh. Khususnya ketua RBT yang sangat antusias mengelola dan mencoba memindahkan Bilik ke area lain di sekitar Blok Tempe. Kegagalan uji alat melunturkan minatnya untuk dapat menggunakan bilik, mengulang instalasi dan berhasil.
Full Text:
PDFReferences
Agarwal, Hamada AJ, dan Singh A. 2011. A. Cell Phones and Their Impact on Male Fertility: Fact or Fiction. The Open Reproductive Science Journal. 5: 125-37.
Khayyat, L. I. 2011. The Histopathological Effects of An Electromagnetic Field on The Kidney and Testis of Mice. EurAsian Journal of BioSciences. 2011; 5: 103-109.
Mahardika I. P. 2014. Efek Radiasi Elektromagnetik Ponsel terhadap Kesehatan Manusia. [document on the internet] [cited 2014 November 21] http://mahardikaholic.files. wordpress. com/2009/12/efek-radiasi-gelombang.
Nurcipto, D. Gandha, G. I. 2017. Pengendalian Dosis Inframerah pada Alat Terapi Menggunakan Pulse Width Modulation (PWM). Setrum. 6(2), 194-204. Desember 2017 p-ISSN: 2301-4652/e-ISSN: 2503-068.
Riyadina, W 1997. Efek Biologis dari Paparan Radiasi Elektromagnetik Vol VII No 01. Hal. 9-11. Pusat Penelitian Penyakit Tidak Menular. Media Litbangkes, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes.
Swamardika. I. B. A. 2009. Pengaruh Radiasi Gelombang Elektromagnetik Terhadap Kesehatan Manusia (Suatu Kajian Pustaka). Elektro. 8 (1) Januari-Juni 2009 hal 106-109.
Victorya, R. M. 2015. Effects of Handphone’s Electromagnetic Wave Exposure on Seminiferous Tubules. J. MAJORITY. 4 (3), Januari 2015 hal. 96-100
Wahyu, Y. 2013. Efektifitas Jarak Infra Merah terhadap Ambang Nyeri”, Portal Publikasi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Winardi, S. Kamisutara, M. 2016. Pengendali Tanpa Kabel Lampu Dimmer LED Menggunakan Microcontroller dengan Metode PWM (Pulse Width Modulation) Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi ke-7 Universitas Wahid Hasym Semarang.
DOI: https://doi.org/10.35799/vivabio.2.3.2020.31070
Refbacks
- There are currently no refbacks.