Analisis Kelayakan Usaha Perahu Lampu di Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga Kota Bitung
DOI:
https://doi.org/10.35800/akulturasi.v12i2.57703Abstract
Abstract
The lamp boat business in Tandurusa Village is a business that helps fishing businesses to collect fish in the sea before they are caught. This lamp boat business cannot stand alone because it must cooperate with other businesses, namely fishing businesses. The task of the lamp boat is to find a group of fish and then collect them with the light of the lamp on the boat, when the fish have been collected, the lamp boat tells the person who has a fishing business to catch the group of fish that have been collected. This is one of the businesses run by some of the fishing communities in Tandurusa Village. This is what attracted the attention of researchers to examine the feasibility of the lamp boat business in Tandurusa Village. The basic method used in this study is the survey method. The population in this study were all fishermen who own lamp boat businesses in Tandurusa Village, totaling 6 fishermen. The data collection method used was the census method, namely data collection if all elements of the population were investigated one by one. The data collected in this study were primary data and secondary data. Primary data in this study were collected by means of observation and direct interviews with respondents, namely lamp boat business owners in Tandurusa Village. Secondary data was obtained by taking existing data from the Tandurusa Village Office or from previous studies. Based on the results of the analysis carried out, it can be concluded that the results of the analysis of the feasibility test of the lamp boat business in Tandurusa Village obtained a net profit per year of Rp171,857,500; Operating profit of Rp188,120,000; the profit rate value is positive, namely 172.79%; The profitability is 215.82%; BCR value> 1, namely 2.73 sales results of Rp271,320,000 and catch results of 14,280 kg above the BEP sales (BEP Sales Rp25,742,753) and BEP units (BEP Unit 1,354 kg). Based on all the feasibility tests that have been carried out, it can be concluded that the lamp boat business in Tandurusa Village is feasible to run based on several of the above criteria.
Keywords: feasibility; lamp boat; Tandurusa
Abstrak
Usaha perahu lampu yang ada di Kelurahan Tandurusa merupakan suatu usaha yang membantu usaha penangkapan ikan untuk mengumpulkan ikan di laut sebelum ditangkap. Usaha perahu lampu ini tidak bisa berdiri sendiri karena harus bekerja sama dengan usaha lain yaitu usaha penangkapan ikan. Tugas perahu lampu adalah mencari sekumpulan ikan kemudian mengumpulkannya dengan cahaya lampu yang ada di perahu, ketika ikan sudah terkumpul maka perahu lampu memberitahu orang yang punya usaha penangkapan ikan untuk menangkap sekumpulan ikan yang sudah terkumpul. Inilah salah satu usaha yang dijalankan oleh sebagian masyarakat nelayan di Kelurahan Tandurusa. Hal inilah yang menarik perhatian peneliti untuk meneliti kelayakan dari usaha perahu lampu di Kelurahan Tandurusa. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah semua nelayan pemilik usaha perahu lampu di Kelurahan Tandurusa yang berjumlah 6 orang nelayan. Metode pengambilan data yang dilakukan menggunakan metode sensus, yaitu pengambilan data apabila seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan responden yaitu pemilik usaha perahu lampu di Kelurahan Tandurusa. Data sekunder di peroleh dengan cara di ambil dari data yang sudah ada pada Kantor Kelurahan Tandurusa ataupun dari penelitian-penelitian yang terdahulu. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil analisis uji kelayakan usaha perahu lampu di Kelurahan Tandurusa diperoleh keuntungan bersih per tahun adalah sebesar Rp171.857.500; Operating profit sebesar Rp188.120.000; nilai profit ratenya positif yaitu 172,79%; Rentabilitasnya yaitu 215,82%; nilai BCR > 1 yaitu 2,73 hasil penjualan Rp271.320.000 dan hasil tangkapan sebesar 14.280 kg diatas BEP penjualan (BEP Penjualan Rp25.742.753) maupun BEP satuan (BEP Satuan 1.354 kg). Berdasarkan seluruh uji kelayakan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa usaha perahu lampu di Kelurahan Tandurusa ini layak dijalankan berdasarkan beberapa kriteria diatas.
Kata kunci: kelayakan; perahu lampu; Tandurusa
References
Aliyubi, F.K., Boesono, H., dan Setiyanto, I. (2015). Fishing Captured Differences Based on Experimental Lamp Fishing on Bagan Apung dan Bagan Tancap at Muncar, Banyuwangi. Journal of Fisheries Resources Utilization Management dan Technology. 4(2): 93-101.
Creswell, J. 2009. Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, (Terjemahan: Achmad Fawaid, Edisi Ketiga, Pustaka Pelajar, Yogyakarta).
Dahuri, R. 2010. “Paradigma Baru Pembangunan Indonesia Berbasis Kelautan”. Orasi ilmiah pengukuhan guru besar tetap bidang pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan Institut Pertanian Bogor.
Emawati. 2007. Analisi Kelayakan Finansial Industri Tahu. Jurusan Sosial matuEkonomi Pertanian. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Manolang, R., Suhaeni, S., dan Sondakh, S. J. 2020. Analisis Finansial Usaha Penangkapan Ikan Julung-Julung Hemiramphus Brasiliensis Di Desa Kinabuhutan, Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan, 7(2), 1211-1224.
Masyhuri. 1998. Strategi Pengembangan Desa Nelayan Tertinggi: Organisasi Ekonomi Masyarakat Nelayan. Jakarta: Puslitbang Ekonomi Dan Pembangunan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Mukherjeen. 2001. Dimensi Ekonomi Kehidupan Sosial Masyarakat Nelayan. Jurnal Ekonomi Pembangunan.
Pudjosumarto, M. 2004. PengantarevaluasiProyek.Fakultas Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang.
Pusat Data Statistik dan Informasi SekretariatJendral Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2013. Profil Kelautan Dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara Untuk Mendukung Industrialisasi KP.
Sabar, W., & Indasari, N. 2018. Determinan Tingkat Pendapatan Nelayan Perahu Motor Tempel (Determinant of Income Level of Outboard Motor Boat Fishers). 5(1), 43–60. http:// journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/ecc/article/ view/5236/4719.
Siregar, L. 2009. Analisis Finansial Industri Pengolahan Dodol Salak dan Prospek Pengembangannya di Kabupaten
Sofyan. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Solihin, A. 2005. Strategi Pembangunan Kelautan dan Perikanan Indonesia. Humaniora Utama Press.
Subri, M. 2005. Ekonomi Kelautan. Penerbit: Raja Grafindo Persada.
Syahma, A. 2016. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nelayan Tangkap di Desa Galesong Kota Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar (di bawah bimbingan Abd Rahim dan Andi Samsir) (Doctoral dissertation, FBS).
Syukri, M., & Mahmut, C. 2019. Analisis Dimensi Mata Pencaharian Dan Potensinya Dalam Meningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Tamuku Kecamatan Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara. Jemma (Journal of Economic, Management and Accounting), 2(1), 89-101.
Umar, H. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. PT. Raja Grafindo. Persada.
Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.