Identifikasi faktor resiko katarak pada pasien Poli Mata Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon
Kata Kunci:
Katarak, Faktor resiko katarak, faktor resiko dominan katarakAbstrak
Latar Belakang: Kebutaan akibat katarak telah menjadi masalah kesehatan global dan harus segera diatasi karena kebutaan dapat mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas. Pada tahun 2013-2017 telah dilakukan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) di 15 provinsi di Indonesia, salah satunya Sulawesi Utara. Hasil survei memperlihatkan bahwa penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di 15 provinsi tersebut adalah katarak yang tidak diobati.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi faktor risiko dominan pasien katarak di poli mata Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon.
Metode: Ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional yang menggunakan kuesioner dan wawancara langsung. Penelitian ini terdiri dari 40 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil: Dari 40 pasien katarak, terdapat 29 pasien yang berusia >60 tahun (72,5%) dan 11 pasien yang berusia <60 tahun (27,5%). Terdapat 21 pasien katarak laki-laki (52,5%) dan 19 pasien katarak perempuan (47,5%). Ada 17 pasien perokok (42,5%) dan 23 pasien non perokok (57,5%). Ada 12 pasien yang terpapar sinar matahari <5 jam setiap hari (30%) dan 28 pasien yang terpapar sinar matahari >5 jam per hari (70,0%). Terdapat 7 pasien yang memiliki riwayat trauma lensa (17.5%) dan 33 pasien yang tidak memiliki riwayat trauma lensa (82.5%).
Kesimpulan: Faktor resiko dominan katarak pada pasien poli mata Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon adalah faktor usia >60 tahun dan faktor riwayat paparan sinar matahari >5 jam perhari.
Kata kunci: katarak, faktor resiko
Referensi
Ang MJ, Afshari NA. Cataract and systemic disease: A review. Clin Exp Ophthalmol. 2021;49(2):118-27. doi:10.1111/ceo.13892.
World Health Organization. Global initiative for the elimination of avoidable blindness: action plan 2006-2011. Geneva: World Health Organization. 2007.
Rif'Ati L, Halim A, Lestari YD, Moeloek NF, Limburg H. Blindness and visual impairment situation in Indonesia based on rapid assessment of avoidable blindness surveys in 15 provinces. Ophthalmic Epidemiol. 2021;28(5):408-419. doi:10.1080/09286586.2020.1853178
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: Katarak penyebab tertinggi kebutaan di Indonesia. Kementerian Kesehatan; 2019. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/view/19100800004/cataract-remains-main-leadingcause-of-blindness-in-indonesia.html.
Aini AN, Santik YD. Kejadian katarak senilis di RSUD Tugurejo. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development). 2018;2(2):295-306. Available from: https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia
Sarkar D, Sharma R, Singh P, et al. Age-related cataract - Prevalence, epidemiological pattern and emerging risk factors in a cross-sectional study from Central India. Indian J Ophthalmol. 2023;71(5):1905-1912. doi:10.4103/ijo.IJO_2020_22
Aldian D, Lestari YD, Ayuningtyas SP, et al. Modul deteksi dini katarak. Jakarta: Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.
Supradnya IG, Julieta NP, Pradipta IP, Anjasmara IK, Mahendra AA. Laporan kasus: katarak senilis matur. Ganesha Medicina. 2022;2(2):84-9.
Yanoff M, Duker JS. Effects of Cataract. In Ophthalmology. 5th Ed. Elsevier Health Sciences; 2019; p.330-6. Available from:http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-323-04332-8.00073-1
Rahmawati I. Hubungan katarak dengan tingkat kemandirian lansia di Balai Pelayanan dan Penyantunan Lanjut Usia (BPPLU) Provinsi Bengkulu. Jurnal Ners Lentera. 2020;8(1):17-24.
Fernanda F, Hayati F, Rizarullah R. Hubungan usia dan jenis kelamin dengan angka kejadian penyakit katarak di Poli Mata RSUD Meuraxa Banda Aceh Tahun 2018. Jurnal Aceh Medika. 2020;4(1):36-42.
Ravindran RR. Gambaran faktor risiko katarak di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara. 2018. http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11084
Karunika AR, Resanindya V, Ardianti N, Wulandari KE. Gambaran faktor risiko penderita katarak di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. 2022;9(2):22-8.
Zetterberg M, Celojevic D. Gender and cataract--the role of estrogen. Curr Eye Res. 2015;40(2):176-90. doi:10.3109/02713683.2014.898774
Muliani R, Simanjuntak R, Jundiah S. Correlation between smoking habit level and stadium of senile cataract at Cataract and Refractive Surgery Clinic of Cicendo Eye Hospital Bandung. J Med Health. 2020;2(5):1-10. Available from: https://journal.maranatha.edu/index.php/jmh/article/view/1896
Putri AS, Pranoto E, Rusmaningrum BN, Effendi RG. Hubungan merokok, diabetes melitus terhadap kejadian katarak pada pasien berobat di Rumah Sakit Mata. Jurnal Health Sains. 2023;4(4):91-7. https://doi.org/10.46799/jhs.v4i4.893
Kiziltoprak H, Tekin K, Inanc M, Goker YS. Cataract in diabetes mellitus. World J Diabetes. 2019;10(3):140-53. doi:10.4239/wjd.v10.i3.140
Kuntari NAN. Diabetes melitus sebagai faktor resiko terjadinya katarak di RSUD Wonosari [skripsi]. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2019. http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30931
Rabbi A, Hayati F, Andri A. Hubungan merokok dengan kejadian penyakit katarak di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2023;22(4):250-5. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/56413
Lumunon GN, Kartadinata E. Hubungan antara merokok dan katarak pada usia 45-59 tahun. Jurnal Biomedika dan Kesehatan. 2020;3(3):126-30. https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2020.v3.126-130
Aprilia R. Hubungan faktor resiko pekerjaan dengan kejadian katarak di Poli Mata RSUD Meuraxa Banda Aceh. Jurnal Health Sains. 2020 Dec 25;1(6):407-13. Available from: https://www.jurnal.healthsains.co.id/index.php/jhs/article/view/61
Ilyas S. Ilmu penyakit mata. Ed ke-5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2019.
Mardianita S, Ekawati D, Zaman C. Analisis kejadian katarak pada manusia lanjut usia di RS Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan tahun 2023. Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP). 2023;6(2):314-22.
Brar V, Shutze R, Law S, et all. Fundamentals and principles of ophthalmology. Basic and clinical science course. Section 2. San Fransisco: American Academy of Ophthalmology. 2023.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Gisela Pitoy, Herlina Ineke Surjane Wungouw, Hedison Polii

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.