Hubungan antara sanitasi dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Bolaang Mangondow Timur
Kata Kunci:
Sanitasi, stunting, balita, balita, stunting, sanitasiAbstrak
Latar belakang: Balita merupakan kelompok usia yang rentan mengalami masalah gizi buruk, yang jika berlangsung terus-menerus dalam waktu lama dan tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan stunting. Stunting adalah kondisi anak pendek atau sangat pendek jika diukur berdasarkan indeks panjang atau tinggi badan dibanding usia <-2 standar deviasi (SD). Penyakit infeksi akibat sanitsi yang tidak layak merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan stunting. Menurut Laporan hasil SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) 2021, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur menjadi kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi di Sulawesi utara.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan sanitasi dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
Metode: Ini merupakan penelitian survei analitik yang menggunakan data sekunder, dan dianalisis dengan menggunakan uji statistik Fisher's exact test.
Hasil: Hasil analisis mendapatkan hubungan sanitasi dengan kejadian stunting pada 71 balita usia di atas 24-59 bulan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur adalah p=0,130 (≥0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sanitasi dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
Kata Kunci : sanitasi, stunting, balita.
Referensi
Jatirerejo D, Diwek K, Sari EP, Farhan A, Laily FR. Penyuluhan stunting dan pemeriksaan kecacingan di Dusun Paculgowang. Jurnal Pengabdian. 2023;2(3):28-31.
Nusantri Rusdi PH. Hubungan personal hygiene dengan kejadian stunting pada balita. Human Care Journal. 2022;7(2):369-74.
Sutarto, Mayasari D, Indriyani R. Stunting, faktor resiko dan pencegahannya. Journal Agromedicine. 2018;5(1):540-6.
Wulandari W, Rahayu F, Darmawansyah D. Hubungan sanitasi lingkungan dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2019. Avicenna: Jurnal Ilmiah. 2019 Sep 18;14(02):6-13.
Olo A, Mediani HS, Rakhmawati W. Hubungan faktor air dan sanitasi dengan kejadian stunting pada balita di Indonesia. 2021;5(2):1113–6.
Hasanah S, Handayani S, Wilti IR. Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di Indonesia (studi literatur). Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan. 2021;2(2):83-94.
Carolin BT, Saputri AR, Silawati V. Analisis faktor yang mempengaruhi status gizi Balita (12-59 bulan) di Puskesmas Sukadiri Kabupaten Tangerang Tahun 2018. Ilmu dan Budaya. 2020;41(66):7835–46.
Khotimah K. Dampak stunting dalam perekonomian di Indonesia. JISP: Jurnal Inovasi Sektor Publik. 2022;2(1):113-32.Tersedia pada: http://jurnal.uwp.ac.id/fisip/index.php/jisp/article/download/124/52
Pratiwi R, Sari RS, Ratnasari F. Dampak status gizi pendek (stunting) terhadap prestasi belajar: A literature review. Jurnal Ilmu Keperawatan. 2021;12(2):10–23. Tersedia pada: https://stikes-nhm.e-journal.id/NU/article/view/317/284
Haskas Y. Gambaran stunting di Indonesia. Jurnal Ilmu Kesehatan Diagnosis. 2020;15(2):154–7. Tersedia pada: https://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/179
Noflidaputri R, Febriyeni F. Determinan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Silayang Kabupaten Pasaman. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2020;12(2):187–95.
Mulyadi A, Naryoso A, Yuliyanto M, Ulfa NS. Strategi komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam kampanye nasional penurunan prevalensi stunting. Interak Online. 2022;10(2):152–69.
Husna A, Farisni TN. Hubungan Asi eksklusif dengan stunting pada anak balita di Desa Arongan Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Journal Biology Education.2022;10(1):33–43.
Yuningsih Y, Perbawati D. Hubungan jenis kelamin terhadap kejadian stunting. Jurnal Ilmiah Kebidanan. 2022;5(1):48–53.
Derek CG, Fatimawali F, Bolang ASL. Analisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Jailolo Kabupaten Halmahera Barat. J Kesehat Tambusai. 2023;4:1189–202.
Slodia MR, Ningrum PT, Sulistuyanti. Analisis hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting di Kecamatan Cepu, Kabupaten Bora, Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2022;21(1):59–64.
Febrianti F, Dewi I, Hasnita. Hubungan berat badan lahir rendah dan penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada usia toddler. Jurnal Ilmiah Mahasiswa dan Penelitian Keperawatan.2023;3(1):21–29.
Eldrian F, Karinda M, Setianto R, Dewi BA, Gusmira YH. Hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo. 2023;9(1)172-9.
Aldriana N, Sepduwiana H. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita di Desa Kepenuhan Hulu wilayah kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu. Jurnal Martenity and Neonatal. 2020;3(1):1-10.
Nugroho MR, Sasongko RN, Kristiawan M. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak usia dini di Indonesia. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia 2021;5(2):2269–76.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Kalista Lumente, Alexander Bolang, Nova Kapantow

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.