Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/JKKT <p>Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik (JKKT) adalah jurnal bidang kedokteran dan kesehatan yang diterbitkan oleh FK UNSRAT. Jurnal ini berfokus pada ilmu kedokteran komunitas dan kedokteran tropik. Kedokteran komunitas mencakup kedokteran pencegahan, kesehatan masyarakat dan kedokteran keluarga. Kedokteran tropik mencakup penyakit atau masalah kesehatan di daerah tropis.</p> <p>p-ISSN: 2337-490X</p> UNIVERSITAS SAM RATULANGI id-ID Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik 2337-490X Hubungan indeks massa tubuh dengan FEV1/FVC pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan 2023 Universitas Sam Ratulangi Manado https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/JKKT/article/view/55961 <p><strong><em>Latar Belakang:</em></strong><em> Indeks massa tubuh (IMT) merupakan suatu pengukuran antropometri sederhana dengan cara mengukur tinggi badan dan berat badan untuk menentukan status gizi seseorang. Uji fungsi paru merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengukur </em><em>FEV1</em> <em>(</em><em>forced expiratory volume 1 second)/FVC (forced vital capacity), </em><em>yakni dengan cara menggunakan spirometri sebagai alat untuk mengukur fungsi paru. Fungsi paru dapat mengalami penurunan seiring terjadinya peningkatan IMT. Pada parameter fungsi paru terdapatnya volume paru efisiensi pernapasan tidak normal pada orang yang mengalami obesitas.</em></p> <p><strong><em>Tujuan</em></strong><em>: Untuk mengetahui adanya hubungan antara IMT dengan FEV1/FVC pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat Angkatan 2023. </em></p> <p><strong><em>Metode</em></strong><em>: Jenis penelitian analitik dengan desain penelitian cross-sectional study dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling untuk mengukur tinggi badan dan berat badan untuk menghitung IMT serta mengukur FEV1/FVC menggunakan spirometer. Analisa data menggunakan uji spearman rho.</em></p> <p><strong><em>Hasil</em></strong><em>: IMT kurang sebanyak 6 orang (7,1%), IMT normal berjumlah 41 orang (48.8%), IMT lebih/overweight berjumlah 14 orang (16,7%), IMT obesitas 1 sebanyak 18 orang (21,4%) dan IMT obesitas II sebanyak 5 orang mahasiswa (6,0%). Terdapat 80 orang (95,2%) yang memiliki nilai FEV1/FVC normal, untuk nilai FEV1/FVC ringan berjumlah 3 orang mahasiswa (3,5%), dan untuk nilai FEV1/FVC sedang berjumlah 1 orang mahasiswa (1,2%). Hasil uji korelasi Spearman nilai signifikansi p=0,120; yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak.</em></p> <p><strong><em>Kesimpulan</em></strong><em>: Tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan FEV1/FVC pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan 2023 Universitas Sam Ratulangi Manado.</em></p> <p>Kata Kunci: indeks massa tubuh, FEV1/FVC</p> Fiorenza Kindangen Damajanty Helen Carol Pangemanan Erwin Adams Pangkahila Hak Cipta (c) 2024 Fiorenza Kindangen, Damajanty Helen Carol Pangemanan, Erwin Adams Pangkahila https://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0 2024-12-31 2024-12-31 12 2 579 582 Hubungan indeks massa tubuh dengan forced vital capacity pada usia remaja https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/JKKT/article/view/55967 <p><strong><em>Latar Belakang</em></strong><em>: Sistem pernapasan berperan penting bagi manusia. Namun, indeks massa tubuh (IMT) mempengaruhi volume paru dan obesitas berhubungan dengan variasi volume paru. Obesitas dapat juga menyebabkan penurunan volume paru statis dan dinamis</em></p> <p><strong><em>Tujuan</em></strong><em>: Untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan forced vital capacity (FVC) pada usia remaja</em></p> <p><strong><em>Metode</em></strong><em>: Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian studi cross sectional atau potong lintang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan dta mengukur berat badan dan tinggi badan untuk menghitung IMT, dan mengukur FVC menggunakan spirometer. Analisis data dengan uji normalitas dan uji korelasi Spearman. Peneliti menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dan data berdistribusi tidak normal. Peneliti menggunakan uji korelasi Spearman untuk menentukan apakah ada hubungan FVC dengan IMT menggunakan SPSS Statistics.</em></p> <p><strong><em>Hasil</em></strong><em>: Hasil diperoleh nilai koefisien korelasi 0,288 dengan p value =0,008 (p=&lt;0,05) yang berarti terdapat hubungan antara FVC dengan IMT.</em></p> <p><strong><em>Kesimpulan</em></strong><em>: Terdapat hubungan positif secara signifikan antara FVC dengan IMT yakni semakin tinggi FVC, semakin tinggi juga IMT.</em></p> <p>Kata kunci: indeks massa tubuh, forced vital capacity (FVC)</p> Imanuela Maretha Julia Sembel Hedison Polii Joice Nancy Ansje Engka Hak Cipta (c) 2024 Imanuela Maretha Julia Sembel, Hedison Polii, Joice Nancy Ansje Engka https://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0 2024-12-31 2024-12-31 12 2 583 588 Identifikasi faktor resiko katarak pada pasien Poli Mata Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/JKKT/article/view/56159 <p><strong><em>Latar Belakang</em></strong><em>: Kebutaan akibat katarak telah menjadi masalah kesehatan global dan harus segera diatasi karena kebutaan dapat mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas. Pada tahun 2013-2017 telah dilakukan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) di 15 provinsi di Indonesia, salah satunya Sulawesi Utara. Hasil survei memperlihatkan bahwa penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di 15 provinsi tersebut adalah katarak yang tidak diobati.</em></p> <p><strong><em>Tujuan</em></strong><em>: Untuk mengidentifikasi faktor risiko dominan pasien katarak di poli mata Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon.</em></p> <p><strong><em>Metode</em></strong><em>: Ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional yang menggunakan kuesioner dan wawancara langsung. Penelitian ini terdiri dari 40 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.</em></p> <p><strong><em>Hasil</em></strong><em>: Dari 40 pasien katarak, terdapat 29 pasien yang berusia &gt;60 tahun (72,5%) dan 11 pasien yang berusia &lt;60 tahun (27,5%). Terdapat 21 pasien katarak laki-laki (52,5%) dan 19 pasien katarak perempuan (47,5%). Ada 17 pasien perokok (42,5%) dan 23 pasien non perokok (57,5%). Ada 12 pasien yang terpapar sinar matahari &lt;5 jam setiap hari (30%) dan 28 pasien yang terpapar sinar matahari &gt;5 jam per hari (70,0%). Terdapat 7 pasien yang memiliki riwayat trauma lensa (17.5%) dan 33 pasien yang tidak memiliki riwayat trauma lensa (82.5%).</em></p> <p><strong><em>Kesimpulan</em></strong><em>: Faktor resiko dominan katarak pada pasien poli mata Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon adalah faktor usia &gt;60 tahun dan faktor riwayat paparan sinar matahari &gt;5 jam perhari.</em></p> <p>Kata kunci: katarak, faktor resiko</p> Gisela Pitoy Herlina Ineke Surjane Wungouw Hedison Polii Hak Cipta (c) 2024 Gisela Pitoy, Herlina Ineke Surjane Wungouw, Hedison Polii https://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0 2024-12-31 2024-12-31 12 2 589 594 Hubungan antara karakteristik individu dan fungsi paru di posyandu lansia Kecamatan Langowan Timur https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/JKKT/article/view/56367 <p><strong><em>Latar Belakang</em></strong><em>: Seiring bertambahnya usia, fungsi paru-paru mereka mengalami perubahan yang signifikan, yang menyebabkan peningkatan risiko penyakit paru seperti pneumonia dan PPOK.</em></p> <p><strong><em>Tujuan</em></strong><em>: Mengetahui hubungan antara karakteristik individu dan fungsi paru di posyandu lansia Kecamatan Langowan Timur.</em></p> <p><strong><em>Metode</em></strong><em>: Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional, melibatkan 55 sampel dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan uji lambda (jenis kelamin), chi square (usia, IMT [indeks massa tubuh], dan penyakit paru), dan analisis regresi logistik.</em></p> <p><strong><em>Hasil</em></strong><em>: Jenis kelamin menunjukkan hubungan yang signifikan dengan fungsi paru (p=0,022), dimana perempuan lebih banyak yang memiliki fungsi paru normal dibandingkan laki-laki. Usia (p=0,883), IMT (p=0,550), dan penyakit paru (p=0,528) tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan fungsi paru.</em></p> <p><strong><em>Kesimpulan</em></strong><em>: Terdapat hubungan antara karakteristik individu dan fungsi paru di posyandu lansia Kecamatan Langowan Timur.</em></p> <p>Kata kunci: lansia, fungsi paru, karakteristik individu</p> Amanda Roring Erwin Adams Pangkahila Diana Vanda Daturara Doda Hak Cipta (c) 2024 Amanda Roring, Erwin Adams Pangkahila, Diana Vanda Daturara Doda https://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0 2024-12-31 2024-12-31 12 2 595 600 Gambaran pasien mola hidatidosa di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou periode Januari 2020 sampai Desember 2022 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/JKKT/article/view/56588 <p><strong><em>Latar Belakang</em></strong><em>: Mola hidatidosa adalah kehamilan patologis yang ditandai dengan perkembangan trofoblas tidak normal, menghambat perkembangan janin. Penyakit ini memerlukan pemahaman yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.</em></p> <p><strong><em>Tujuan</em></strong><em>: Untuk menggambarkan profil pasien mola hidatidosa di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado periode Januari 2020-Desember 2022.</em></p> <p><strong><em>Metode</em></strong><em>: Ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional dan menggunakan data dari 71 ibu pasien mola hidatidosa di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. </em></p> <p><strong><em>Hasil</em></strong><em>: Usia pasien terbanyak: 20-35 tahun (mayoritas). Paritas: 42 ibu dengan paritas multipara. Pendidikan terakhir: 40 orang (SMA). Kadar Hb: 46 ibu (&gt;11 g/dl). Gejala terbanyak: perdarahan pervaginam (48 orang).</em></p> <p><strong><em>Kesimpulan </em></strong><em>Penelitian ini menunjukkan bahwa mola hidatidosa banyak terjadi pada ibu berusia 20-35 tahun dengan paritas multipara dan pendidikan SMA, sedangkan perdarahan pervaginam adalah gejala yang paling umum. Hasil ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien mola hidatidosa.</em></p> <p>Kata Kunci: mola hidatidosa</p> Estevania Kaligis John Johannes Ezwchiel Wantania Frank Mitchell Marvel Wagey Hak Cipta (c) 2024 Estevania Kaligis, John Johannes Ezwchiel Wantania, Frank Mitchell Marvel Wagey https://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0 2024-12-31 2024-12-31 12 2 601 606 Hubungan antara sanitasi dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Bolaang Mangondow Timur https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/JKKT/article/view/57783 <p><strong><em>Latar belakang:</em></strong><em> Balita merupakan kelompok usia yang rentan mengalami masalah gizi buruk, yang jika berlangsung terus-menerus dalam waktu lama dan tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan stunting. Stunting adalah kondisi anak pendek atau sangat pendek jika diukur berdasarkan indeks panjang atau tinggi badan dibanding usia &lt;-2 standar deviasi (SD). Penyakit infeksi akibat sanitsi yang tidak layak merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan stunting. Menurut Laporan hasil SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) 2021, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur menjadi kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi di Sulawesi utara.</em></p> <p><strong><em>Tujuan</em></strong><em>: Untuk mengetahui hubungan sanitasi dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.</em></p> <p><strong><em>Metode</em></strong><em>: Ini merupakan penelitian survei analitik yang menggunakan data sekunder, dan dianalisis dengan menggunakan uji statistik Fisher's exact test.</em></p> <p><strong><em>Hasil</em></strong><em>: Hasil analisis mendapatkan hubungan sanitasi dengan kejadian stunting pada 71 balita usia di atas 24-59 bulan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur adalah p=0,130 (≥0,05).</em></p> <p><strong><em>Kesimpulan</em></strong><em>: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sanitasi dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.</em></p> <p>Kata Kunci : sanitasi, stunting, balita.</p> Kalista Lumente Alexander Bolang Nova Kapantow Hak Cipta (c) 2024 Kalista Lumente, Alexander Bolang, Nova Kapantow https://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0 2024-12-31 2024-12-31 12 2 607 612 Hubungan antara ketepatan waktu pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi balita di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/JKKT/article/view/57900 <p><strong><em>Latar belakang</em></strong><em>: Status gizi yang tidak memadai pada balita merupakan salah satu tantangan serius dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di banyak negara, termasuk Indonesia. Data dari Riskesdas mengungkapkan prevalensi balita usia 0-59 bulan berdasarkan indeks BB/U tahun 2018 di Provinsi Sulawesi Utara, terdapat 4,21% kasus gizi buruk dan 11,23% kasus gizi kurang. Selain itu, berdasarkan indeks TB/U, 9,77% balita mengalami keterlambatan pertumbuhan yang signifikan dan 15,69% balita memiliki tinggi badan pendek. Berdasarkan indeks BB/TB, 2,86% balita dikategorikan sebagai sangat kurus dan 6,67% mengalami kondisi kurus.</em></p> <p><strong><em>Tujuan</em></strong><em>: Untuk mengetahui hubungan antara makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan status gizi balita di Kabupatan Bolaaang Mongondow Timur.</em></p> <p><strong><em>Metode</em></strong><em>: Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan data sekunder dari data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021.</em></p> <p><strong><em>Hasil</em></strong><em>: Analisis dengan menggunakan uji statistik chi-square berdasarkan BB/U nilai p=0,758, TB/U nilai p=1,00, dan BB/TB nilai p=1,00.</em></p> <p><strong><em>Kesimpulan</em></strong><em>: Tidak terdapat hubungan antara makanan pendamping ASI dengan status gizi berdasarkan BB/U, TB/U, dan BB/TB.</em></p> <p>Kata kunci: makanan pendamping asi, status gizi, balita.</p> Elshadai Tampi Shirley Everdina Susanna Kawengian Alexander Sam Leonard Bolang Hak Cipta (c) 2024 elshadai tampi, Shirley Everdina Susanna Kawengian, Alexander Sam Leonard Bolang https://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0 2024-12-31 2024-12-31 12 2 613 618 Pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap personal hygiene pada siswa SD Katolik 15 St. Laurentius Kota Manado https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/JKKT/article/view/59114 <p><strong><em>Latar belakang</em></strong><em>: Kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Personal hygiene merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus senantiasa terpenuhi. Personal hygiene termasuk kedalam tindakan pencegahan primer yang spesifik. Personal hygiene menjadi sangat penting karena personal hygiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk (port de entry) mikroorganisme yang ada dimana-mana dan pada akhirnya mencegah seseorang terkena penyakit. </em></p> <p><strong><em>Tujuan</em></strong><em>: Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap personal hygiene pada siswa SD Katolik 15 St. Laurentius Kota Manado </em></p> <p><strong><em>Metode</em></strong><em>: Penelitian ini adalah penelitian pra experiment dan menggunakan rancangan one group pre-test post-test waktu pada Agustus 2024 dan tempat penelitian di SD Katolik 15 St. Laurentius Kota Manado. Teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi berjumlah 16 Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik “ uji t-test ” dengan derajat kepercayaan 95%.</em></p> <p><strong><em>Hasil</em></strong><em>: Hasil penelitian diperoleh penelitian Personal Hygiene Pada Siswa di SD Katolik 15 ST. Laurentius Kota Manado sebelum Pemberian Penyuluhan Kesehatan. Lebih banyak yang kurang dibandingkan yang baik. Hasil penelitian Personal Hygiene Pada Siswa di SD Katolik 15 ST. Laurentius Kota Manado sesudah Pemberian Penyuluhan Kesehatan lebih banyak yang baik dibandingkan yang kurang. terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap personal hygiene pada siswa SD Katolik 15 St. Laurentius Kota Manado</em></p> <p><strong><em>Kesimpulan</em></strong><em>: Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap personal hygiene pada siswa SD Katolik 15 St. Laurentius Kota Manado Saran dalam Penelitian ini yaitu Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa memahami pentingnya personl hygiene dalam mencegah penyakit. </em></p> <p>Kata kunci: penyuluhan kesehatan, personal hygiene pada siswa</p> Margareth Sutjiato Thirsa Mongi Hak Cipta (c) 2024 Margareth Sutjiato https://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0 2024-12-31 2024-12-31 12 2 619 626 Hubungan antara pengetahuan sikap dan tindakan dengan kesadaran bencana pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/JKKT/article/view/59618 <p><strong><em>Latar belakang</em></strong><em>: Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan bencana di dunia. Indonesia memiliki potensi yang tinggi terhadap bencana sehingga pentingnya masyarakat memiliki pengetahuan, sikap, dan tindakan yang tepat dalam menghadapi kesadaran bencana yang bisa terjadi kapan saja yang memiliki dampak serius terutama dalam masalah kesehatan masyarakat Contohnya banyaknya korban jiwa, luka berat, trauma kejiwaan, meningkatnya risiko penyakit menular.</em></p> <p><strong><em>Tujuan</em></strong><em>: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan kesadaran bencana pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.</em></p> <p><strong><em>Metode</em></strong><em>: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan analitik observasional dengan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner.</em></p> <p><strong><em>Hasil</em></strong><em>: Penelitian ini yang ikut berpartisipasi sebanyak 206 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi sebagian besar mahasiswa memiliki pengetahuan sedang dengan kesadaran bencana sebanyak 58,7%, sikap yang tinggi dengan kesadaran bencana sebanyak 67,0%, dan tindakan sedang dengan kesadaran bencana sebanyak 52,4%.</em></p> <p><strong><em>Kesimpulan</em></strong><em>: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan tindakan dengan kesadaran bencana pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, sedangkan antara sikap dengan kesadaran bencana pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi terdapat hubungan.</em></p> <p>Kata kunci: kesadaran bencana, pengetahuan, sikap, tindakan.</p> Gersom Figo Chrystianto Pasla Windy Mariane Virenia Wariki Dina Victoria Rombot Hak Cipta (c) 2024 Gersom Figo Chrystianto Pasla, Windy Mariane Virenia Wariki, Dina Victoria Rombot https://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0 2024-12-31 2024-12-31 12 2 627 634 Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/JKKT/article/view/59634 <p><strong><em>Latar belakang</em></strong><em>: Secara global, prevalensi gout arthritis meningkat dua kali lipat dari 1990 hingga 2020, dengan jumlah kasus mencapai 55,8 juta pada 2020. Data nasional Indonesia belum tersedia, namun penelitian di beberapa wilayah mencatat kasus gout arthritis, seperti di Sulawesi Utara, di Depok, dan di Bali. Pencegahan gout arthritis melibatkan pola makan dan gaya hidup sehat. Mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan terkait pola makan pada penderita gout arthritis dapat membantu lembaga kesehatan merencanakan intervensi lebih tepat guna mencegah peningkatan kasus. Untuk menilainya, diperlukan alat ukur yang valid dan reliabel.</em></p> <p><strong><em>Tujuan</em></strong><em>: Menguji validitas dan reliabilitas kuesioner terkait pengetahuan, sikap, dan tindakan mengenai pola makan pada penderita gout arthritis.</em></p> <p><strong><em>Metode</em></strong><em>: </em><em>Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang melibatkan 13 pasien di Puskesmas Kota Manado yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Validitas dinilai menggunakan r</em><em><sub>hitung</sub></em><em> yang didapat melalui </em><em>b</em><em>ivariate Pearson yang dibandingkan dengan r</em><em><sub>tabel</sub></em><em>. Reliabilitas dinilai melalui koefisien Cronbach’s </em><em>a</em><em>lpha.</em></p> <p><strong><em>Hasil</em></strong><em>: </em><em>Uji validitas menggunakan Bivariate Pearson dinyatakan valid untuk semua item pernyataan pada semua bagian kuesioner, dengan r</em><em><sub>hitung</sub></em><em> &gt; r</em><em><sub>tabel</sub></em><em>, dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach’s alpha dengan nilai pada pengetahuan, sikap, dan tindakan berturut-turut 0,906, 0,924, dan 0,864 </em><em>³</em><em> 0,7.</em></p> <p><strong><em>Kesimpulan</em></strong><em>: 26 dari 30 pertanyaan yang valid dan reliabel dapat digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan pada terutama penderita gout arthritis.</em></p> <p>Kata kunci: gout arthritis, kuesioner, validitas, reliabilitas</p> Marshanda Asfriani Putri Frelly Valentino Kuhon Henry Malcom Frank Palandeng Hak Cipta (c) 2024 Marshanda Asfriani Putri, Frelly Valentino Kuhon, Henry Malcom Frank Palandeng https://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0 2024-12-31 2024-12-31 12 2 635 640 Gambaran kualitas hidup pada remaja sekolah menengah atas dengan berat badan berlebih di Kota Kotamobagu pascapandemi COVID-19 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/JKKT/article/view/59641 <p><strong><em>Latar belakang</em></strong><em>: Remaja, yang merupakan individu berusia antara 10 hingga 19 tahun, menghadapi persoalan kesehatan, yaitu berat badan berlebih. Remaja dengan berat badan berlebih cenderung memiliki kualitas hidup yang kurang baik dibandingkan dengan remaja yang memiliki status gizi normal.</em></p> <p><strong><em>Tujuan</em></strong><em>: Untuk mengetahui kualitas hidup remaja sekolah menengah atas (SMA) dengan berat badan berlebih di Kota Kotamobagu pascapandemi COVID-19.</em></p> <p><strong><em>Metode</em></strong><em>: Ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan desain penelitian cross-sectional, dan dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen World Health Organization Quality of Life-BREF (WHOQOL-BREF) dan mengukur tinggi dan berat badan peserta penelitian.</em></p> <p><strong><em>Hasil</em></strong><em>: Penelitian melibatkan 353 remaja, 14.4% di antaranya mengalami berat badan berlebih. Hasil rerata pada remaja dengan berat badan berlebih pada domain kesehatan fisik 66,03 ±9,67 (42,85 – 85,71); domain psikologis 60,29 ±17,02 (16,67 - 91,67); domain hubungan sosial 57,02 ±13,16 (16,67 - 83,33); domain lingkungan 64,03 ±15,06 (31,25 - 90,62).</em></p> <p><strong><em>Kesimpulan</em></strong><em>: Kualitas hidup remaja SMA dengan berat badan berlebih di Kota Kotamobagu pascapandemi COVID-19 meningkat pada semua aspek kualitas hidup. Namun, secara global, kualitas hidup remaja SMA dengan berat badan berlebih di Kota Kotamobagu dinilai cukup pada domain lingkungan dan lebih rendah pada domain kesehatan fisik, psikologis, dan hubungan sosial.</em></p> <p>Kata kunci: kualitas hidup, remaja, berat badan berlebih</p> Dewa Ayu Inggitakirana Margareth Rosalinda Sapulete Zwingly Christian Jefferson Gerard Porajow Hak Cipta (c) 2024 Dewa Ayu Inggitakirana, Margareth Rosalinda Sapulete, Zwingly Christian Jefferson Gerard Porajow https://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0 2024-12-31 2024-12-31 12 2 641 648