POLA KOMUNIKASI BALAI BAHASA DALAM UPAYA MENYOSIALISASIKAN BAHASA INDONESIA MENJADI BAHASA INTERNASIONAL KEPADA MASYARAKAT ( STUDI PADA BALAI BAHASA SULAWESI UTARA )
Abstract
Penelitian ini merumuskan permaslahan pada bagaimana pola komunikasi balai Bahasa dalam upaya menyosialisasikan Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Internasional kepada masyarakat, dengan subyek penelitian adalah balai Bahasa Sulawesi Utara. Focus penelitian adalah bentuk komunikasi yang dilakukan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara dalam menyosialisasikan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Kendala yang dihadapi Balai Bahasa dalam upaya sosialisasi. Penelitian ini menggunakan Teori aksi juga dikenal sebagai teori bertindak, pada awalnya dikembangkan oleh Max Weber, sebagai acuan teori. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian adalah : bentuk komunikasi yang dilakukan Balai Bahasa dalam upaya sosialisasi
Komunikasi secara langsung : Sosialiasi secara internal, antar pegawai Balai Bahasa, Sosialisasi dalam bentuk penyuluhan, seminar kebahasaan, pemilihan duta bahasa mahasiswa dan pelajar, Sosialisasi secara langsung kepada masyarakat asing lewat program BIPA , Komunikasi secara personal dan persuasive. Komunikasi tidak langsung : Menggunakan media massa yaitu media cetak, elektronik dan online, Media cetak melalui Koran Tribun Manado dan stiker, Media elektronik melalui radio RRI SULUT dan televise TVRI SULUT, Media Online, Facebook Balai Bahasa SULUT dan situs resmi http://badanbahasa.kemdikbud.go.id. Pola Komunikasi yang digunakan Balai Bahasa dalam upaya mensosialisasikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional melibatkan semua pola komunikasi, Pola komunikasi primer, Pola komunikasi sekunder, Pola komunikasi linier, Pola komunikasi sirkular
Bertahap, sistematis dan berkelanjutan penekanan yang diberikan dari Bapak Kepala Balai Bahasa untuk mewujudkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Berbagai upaya dalam sosialisasi seperti seminar, penyuluhan dan kegiatan-kegiatan lainnya merupakan program kerja tahunan yang telah di rencanakan dan kerjasama dengan media massa yang ada dengan tujuan untuk mendukung program internasionalisasi bahasa Indonesia kepada masyarakat secara bertahap yang membahas mengenai potensi bahasa Indonesia dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang terwujudnya bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Kendala yang dihadapi Balai Bahasa dalam upaya sosialisasi. Kendala yang ditemukan dalam sosialisasi adalah keterbatasan anggaran yang membuat upaya Balai Bahasa dalam melakukan sosialisasi menjadi terbatas, kemudian kendala keterbatasan jaringan dan sarana program BIPA di Balai Bahasa yang membuat minimnya minat masyarakat asing untuk belajar bahasa Indonesia melalui program BIPA tersebut. Posisi hirarki Balai Bahasa yang berada jauh di bawah pemerintah provinsi, kabupaten kota, membuat kerjasama bersama pemerintah tidak berjalan secara efektif karena pemerintah melihat berdasarkan skala prioritas.
Kata kunci : Pola Komunikasi, Bahasa Indonesia,