KOMUNIKASI GURU DALAM MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI 8 MANADO
Abstract
Guru dan siswa merupakan dua komponen yang saling menguntungkan satu dengan yang lain atau simbiosis mutualisme. Apabila satu komponen tidak aktif tentunya tidak akan menimbulkan dampak yang maksimal. Di sekolah, antara guru dan siswa akan berlangsung proses komunikasi. Dalam proses belajar mengajar guru harus mempunyai kemunikasi, yaitu mempunyai kemampuan menyampaikan pesan atau materi belajar sehingga mampu dipahami murid tentang apa yang diajarkan.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang berlangsung antara guru dan siswa kelas 9 SMP Negeri 8 Manado berlangsung secara dinamis dengan menggunakan model komunikasi sirkuler, baik guru dan siswa kedua duanya pada satu saat dapat menjadi pengirim (encoder) tapi di lain waktu guru dan siswa berperan sebagai penerima (decoder), Pada tahap awal dalam awal percakapan, guru berfungsi sebagai sumber yaitu sebagai pengirim pesan (encoder) dan siswa menanggapi apa yang disampaikan, disini siswa berperan sebagai penerima (decoder). Tetapi pada tahap berikutnya, siswa mulai menanggapi apa yang disampaikan guru dengan berganti peran dan seterusnya. Dan proses komunikasi sirkular yang tercipta antara guru dan siswa dapat dimulai dan berakhir dimana dan kapan saja.
Komunikasi sirkuler antara guru dan siswa kelas 9 SMP Negeri 8 Manado menyebabkan : Siswa Lebih Aktif dan Ada Timbal Balik, Mengakrabkan Hubungan Guru dan Siswa, serta Lebih Berani dan Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi.
Komunikasi guru dalam membangun kepercayaan diri siswa menghadapi ujian nasional di SMP Negeri 8 Manado melalui aspek : - Menyampaikan Informasi : Guru menyampaikan informasi kepada siswa berkaitan dengan materi pembelajaran, pengarahan, dan penguatan yang berhubungan dengan persiapan Ujian Nasional. - Menumbuhkan Simpati : Rasa simpati siswa pada guru menyebabkan siswa mendengarkan dan mengikuti apa yang disampaikan oleh guru. - Berbagi Pengalaman : Dengan guru menceritakan pengalaman kakak-kakak kelas sebelumnya maka siswa dapat mengambil hikmah positif dari pengalaman itu dan lebih giat lagi belajar. - Melakukan Kerjasama : Kerjasama guru dan siswa dalam pembelajaran ditunjukkan dengan adanya interaksi dua arah antara guru dan siswa. Siswa juga mengikuti arahan guru untuk belajar kelompok, mempresentasikan hasil kelompok dan rajin ikut les tambahan atau pengayaan. -Menumbukan Motivasi Siswa : Informasi yang disampaikan guru, bukan saja hanya berkaitan dengan materi pembelajaran tapi juga menumbuhkan motivasi siswa agar giat belajar, berani, dan percaya diri dalam mengikuti Ujian Nasional.
Hambatan komunikasi guru dalam menimbulkan rasa percaya diri siswa dalam menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 8 Manado adalah : - Kondisi Keluarga - - Minat Belajar Siswa : Minat belajar siswa terkadang menurun karena dipengaruhi pemakaian Hp atau Gedjet yang berlebihan. - Tekanan Psikologi (Perasaan Takut dan Gugup). - Kurangnya Sarana dan Prasarana yang dimiliki sekolah SMP Negeri 8 Manado merupakan salah satu faktor guru kurang maksimal dalam memberikan materi pembelajaran.
Kata Kunci : Komunikasi Guru dan Kepercayaan Diri Siswa
Downloads
Published
2019-07-04
How to Cite
Rumondor, M. M., Himpong, M., & Randang, J. (2019). KOMUNIKASI GURU DALAM MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI 8 MANADO. ACTA DIURNA KOMUNIKASI, 8(1). Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/23331
Issue
Section
Articles