PERSEPSI KOMUNIKASI PENGGUNA MEDIA SOSIAL PADA BLACKBERRY MESSENGER TWITTER DAN FACEBOOK OLEH SISWA SMAN 1 TAHUNA
Abstract
Abstract: The perception of communication of social media Users (Blackberry Messenger, Twitter, and Facebook) at Students of SMAN 1 Tahuna. Preface: Social media is rated as a result of technology that is disappearance by many people. Pros and cons come up from conventional and modern class of people. Conventional class of people evaluate that social media does not make human beings grow communicatively with other human beings. Medium theory believes that when technology is integrated with a ‘lifestyle’, perhaps human beings will be difficult to live (David Holmes. 2012 : 383). Generally, modern human beings try to adjust with their environment that demands them to expand with technology. Marshall McLuhan said in his Determinism theory about technology, “We make equipments to communicate, and finally those equipments that we used form or affect our life.†Based on the facts and the statements by the experts, the researcher saw that this is the real problem in the development of communication technology these days, especially the communication that is done in social media (Blackberry Messenger, Twitter, and Facebook). Therefore, the researcher decided to dig the perception of social media users toward the intensity of social media using, the way to communicate in social media, the messages that are delivered, and the effectiveness of communication in social media. The students of SMAN 1 Tahuna, the district of Sangihe Islands are the subjects of this research. This district was only reached out by two mobile phone providers. Method: Qualitative method was used in this research. Results: The students of SMAN 1 Tahuna were so intense in using social media because they wanted to follow the trend, be up-to-date, and because of the demand of fellowship. The messages that were delivered were exaggerated. So much time were wasted because of communicating in social media. They also used social media to release their emotions by teasing others and they felt relieved by doing that although in the end, they regretted it. On the other side, they felt satisfied when using social media. From the effectiveness of communication, social media was effective for them because they can tease others but on the other side, social media was not effective for them because many people can know the messages that were delivered. Recommendation: The students of SMA N.1. Tahuna should use social media according to their needs. They should not publish things that are connected with their emotions such as anger and sadness in social media; it is better to be delivered directly.
Keywords: Perception, communication, social media (Blackberry Messenger, Twitter, and Facebook)
Abstrak: Persepsi komunikasi pengguna media sosial pada Blackberry Messenger, Twitter dan Facebook oleh siswa SMAN 1 Tahuna Pendahuluan: Media sosial dinilai oleh berbagai pihak sebagai buah dari teknologi yang kebablasan. Berbagai pro kontra muncul dari kaum konvensional dan kaum modern. Kaum konvensional menilai bahwa media sosial tidak membuat manusia bertumbuh secara komunikatif dengan manusia lainnya. Teori medium berpendapat bahwa ketika teknologi terintegrasikan ke dalam suatu cara hidup, maka manusia mungkin akan sulit untuk hidup (David Holmes. 2012 : 383). Pada umumnya, manusia modern berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang menuntut dia untuk berkembang bersama dengan teknologi. Seperti yang dikatakan Marshall Mcluhan dalam teori Determenisme teknologinya, “Kita membentuk peralatan untuk berkomunikasi, dan akhirnya peralatan untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu membentuk atau mempengaruhi kehidupan kita sendiri.†Berdasarkan fakta dan pernyataan para pakar, peneliti melihat bahwa inilah masalah yang nyata dalam perkembangan teknologi komunikasi sekarang ini, khususnya komunikasi yang dilakukan melalui media sosial (Blackberry Messenger, Twitter dan Facebook). Untuk itu, peneliti ingin menggali persepsi pengguna media sosial terhadap intensitas penggunaan media sosial dalam berkomunikasi, cara berkomunikasi, pesan yang disampaikan dan efektivitas komunikasi di media sosial. Siswa SMAN 1 Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe yang menjadi subyek dalam penelitian ini da untuk didiketahui daerah ini hanya dijangkau oleh dua penyedia layanan telepon seluler. Metode: penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil: Siswa SMAN 1 Tahuna sangat intens menggunakan media sosial karena mengikuti tren, tidak ingin ketinggalan zaman dan dituntut oleh pergaulan. Pesan-pesan yang disampaikan dalam media sosial sangat berlebihan. Waktu pun banyak tersita karena terpakai untuk berkomunikasi dalam media sosial. Media sosial kerap digunakan untuk melampiaskan emosi dengan menyindir orang lain dan mereka merasa lega, walaupun pada akhirnya ada perasaan menyesal. Namun, ada kepuasan tersendiri dalam diri para siswa ketika menggunakan media sosial. Dari segi efektivitas komunikasi, media sosial dirasa efektif untuk menyindir orang lain tetapi di sisi lain tidak efektif karena banyak orang mengetahui isi pesan yang disampaikan. Saran: Para siswa SMAN 1 Tahuna seharusnya menggunakan media sosial berdasarkan kebutuhan mereka. Mereka seharusnya tidak mempublikasikan hal-hal yang berhubungan dengan emosi seperti kemarahan dan kesedihan dalam media sosial; adalah lebih baik untuk disampaikan secara langsung.
Kata kunci: Persepsi, Komunikasi, Media sosial (Blackberry Messenger, Twitter, Facebook)