KONDISI SOSIAL EKONOMI NELAYAN PANCING ULUR DI DESA PAPUTUNGAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA

Authors

  • Henli Joroh Fpik unsrat
  • Jeanette F. Pangemanan Universitas Sam Ratulangi
  • Olvie V. Kotambunan Universitas Sam Ratulangi
  • Victoria E.N. Manoppo Universitas Sam Ratulangi
  • Christian R. Dien Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35800/akulturasi.v10i2.44007

Abstract

Paputungan Village is one of the coastal villages where the average population works as fishermen and most of them are traditional fishermen. Until now, hand line fishermen in Paputungan Village can survive with the fishermen's socio-economic conditions. This shows that they still exist even though they only use traditional fishing gear, based on this it is my concern to conduct research on the socio-economic conditions of hand line fishermen in Paputungan Village.

The purpose of this study was to examine the socio-economic conditions of Pancing Ulur fishermen in Paputungan Village, Likupang Barat District, North Minahasa Regency. The research method used is survey, data collection is carried out by observation, namely direct observation in the field. The population in this study were fishermen who used handlines in Paputungan Village totaling 32 handline fishermen. For sampling, purposive sampling is done, namely the sampling is chosen deliberately so that the required data can be achieved. Samples were taken as many as 16 hand line fishermen.

The results showed the social conditions of Pancing Ulur fishermen in Paputungan Village as follows: In terms of age, 16 to 65 years there were 15 people with a percentage of 93.75%, aged > 65 years there was 1 person with a percentage of 6.255%. Education shows that fishermen in Paputungan Village have the highest Junior High School (SMP) education with a percentage of 56.25%; The condition of residence shows that fishermen in Paputungan Village already have semi-permanent houses with a percentage of 100%. The number of family dependents is 1 3 people with the highest percentage of 68.75%. The duration of being a fisherman is more than 20 years with a percentage of 43.75%.

The fishing rods owned by the fishermen in Paputungan Village are their own. Initial capital of Rp. 10,000,000 Rp. 15,000,000/year with a percentage of 43.75% and Rp. 16,000,000 Rp. 25,000,000 with a total presentation of 56.25%. the largest investment cost spent on the purchase of a Pelang boat was Rp. 15,000,000 with a percentage of 83.33% of the total investment cost and the smallest cost for the purchase of a Katinting engine was Rp. 3,000,000, - with a percentage of 16.67%. From the research results, the investment cost of fishermen in Paputungan Village is their own capital and does not borrow from the bank.

 

Keywords: Fishing Line, Paputungan Village, Socio-Economic

 

ABSTRAK

Desa Paputungan merupakan salah satu desa pesisir yang rata-rata penduduknya bekerja sebagai nelayan dan kebanyakan merupakan nelayan tradisional. Sampai saat ini nelayan pancing ulur (Hand Line) Desa Paputungan bisa bertahan hidup dengan kondisi sosial ekonomi nelayan. Hal ini menunjukan bahwa mereka tetap eksis walaupun hanya menggunakan alat tangkap yang masih tradisional, berdasarkan hal inilah yang menjadi perhatian saya untuk mengadakan penelitian tentang kondisi sosial ekonomi nelayan pancing ulur di Desa Paputungan.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi sosial ekonomi nelayan Pancing Ulur di Desa Paputungan Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara. Metode Penelitian yang digunakan adalah Survei, Pengumpulan data dilakukan secara observasi yaitu pengamatan langsung dilapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan yang menggunakan alat tangkap pancing ulur di Desa Paputungan berjumlah 32 nelayan pancing ulur. Untuk pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu pengambilan sampel di pilih secara sengaja agar supaya data yang dibutuhkan bisa tercapai. Sampel di ambil sebanyak 16 nelayan pancing ulur.

Hasil penelitian menunjukan kondisi sosial nelayan Pancing Ulur di Desa Paputungan sebagai berikut: Dari segi umur, 16 – 65 tahun ada 15 orang dengan persentase 93,75%, yang berumur > 65 tahun ada 1 orang dengan persentase 6.255 %. Pendidikan menunjukan bahwa nelayan di Desa Paputungan memiliki pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) terbanyak dengan persentase 56,25%; Keadaan tempat tinggal menunjukan bahwa nelayan di Desa Paputungan sudah memiliki rumah yang semi permanen dengan persentase 100%. Jumlah tanggungan keluarga sebanyak 1 – 3 orang dengan persentase terbanyak 68,75%, Lamanya menjadi nelayan sudah lebih dari 20 tahun dengan persentase 43,75%.

Alat pancing ulur yang dimiliki oleh nelayan Desa Paputungan adalah milik sendiri. Modal awal Rp.10.000.000 – Rp.15.000.000/Tahun dengan persentase 43,75 % dan Rp.16.000.000 – Rp.25.000.000 dengan jumlah presentasi 56,25%. Biaya investasi yang paling besar dikeluarkan untuk pembelian perahu Pelang sebesar Rp.15.000.000 dengan persentase 83,33% dari total biaya investasi dan biaya paling kecil untuk pembelian mesin Katinting sebesar Rp.3.000.000 denagn persentase 16,67%. Dari hasil penelitian biaya investasi nelayan Desa Paputungan adalah modal sendiri dan tidak meminjam dari Bank.

 

Kata Kunci: Pancing Ulur, Desa Paputungan, Sosial Ekonomi

Downloads

Published

2022-12-08

How to Cite

Joroh, H., Pangemanan, J. F., Kotambunan, O. V., Manoppo, V. E., & Dien, C. R. (2022). KONDISI SOSIAL EKONOMI NELAYAN PANCING ULUR DI DESA PAPUTUNGAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA. AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan, 10(2), 512–522. https://doi.org/10.35800/akulturasi.v10i2.44007