PERSEPSI NELAYAN TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA TINONGKO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA

Authors

  • Gilbert Demas Lengkong Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia
  • Nurdin Jusuf Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia
  • Steelma V. Rantung Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia
  • Srie J. Sondakh Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia
  • Grace O. Tambani Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia
  • Christian R. Dien Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35800/akulturasi.v11i2.47585

Abstract

Abstract

Fishermen are a group of people living in coastal areas who live together and meet their needs from marine resources. Tinongko Village is one of four villages on Mantehage Island, Wori District, North Minahasa Regency. The condition of the village which is still in the coastal area causes most of the people to work as fishermen.

Education is an activity to develop all aspects of human personality that lasts a lifetime, in other words, education does not only take place in the classroom, but also takes place outside the classroom. Education is not only formal, but also non-formal. Substantially, education is not limited to human intellectual development, meaning that it does not only increase intelligence, but also develops all aspects of human personality.

The purpose of this study was to determine fishermen's perceptions of the education level of children in Tinongko Village, Wori District, North Minahasa Regency. The research method used is the survey method, the population in this study is the fishing community in Tinongko Village who already have children. The data collection method is done by sampling, the data used are secondary data and primary data.

Based on the results of the study it was found that fishermen's knowledge of the education level of children in Tinongko Village based on the Guttman scale analysis resulted in 62.78% agreeing results, while those who disagreed and had obstacles in children's education obtained 37.22% results. There are 3 dimensions to see perceptions, namely the education dimension as knowledge to become a fisherman obtained an average score of 2.62%, which means that it is quite important, while the educational dimension for children's skills gets an average score of 3.47% which states that this perception is very important , and the dimensions of fishermen's perceptions of children's education get an average score of 2.07%. This perception states that education is quite important for the success of children in the future.

Keywords: perception; children's education; fisherman community; Tinongko Village

 

Abstrak

Nelayan adalah sekelompok masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir yang hidup bersama dan memenuhi kebutuhan hidupnya dari sumber daya laut. Desa Tinongko merupakan salah satu dari empat desa yang ada di pulau Mantehage Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Keadaan desa yang letaknya masih berada di daerah pesisir menyebabkan sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan.

Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangan seluruh aspek kerpibadian manusia yang berjalan seumur hidup, dengan kata lain pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi berlangsung pula di luar kelas. Pendidikan bukan hanya bersifat formal, tetapi juga yang nonformal. Secara substansial, pendidikan tidak terbatas pengembangan intelektual manusia, artinya tidak hanya meningkatkan kecerdasan, melainkan mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui persepsi nelayan terhadap tingkat pendidikan anak di Desa Tinongko Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat nelayan di Desa Tinongko yang sudah memiliki anak. Metode pengambilan data dilakukan dengan pengambilan sampel, data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan nelayan terhadap tingkat pendidikan anak di Desa Tinongko berdasarkan analisis skala Guttman di dapat hasil yang setuju 62,78% sedangkan kurang setuju dan memiliki kendala dalam pendidikan anak mendapatkan hasil 37,22%. Terdapat 3 dimensi untuk melihat persepsi yaitu dimensi pendidikan sebagai pengetahuan untuk menjadi nelayan diperoleh skor rata-rata 2,62% yang artinya menyatakan cukup penting, sedangkan dimensi pendidikan untuk keterampilan anak di dapat skor rataan 3,47% yang menyatakan bahwa persepsi ini sangat penting, dan dimensi persepsi nelayan terhadap pendidikan anak di dapat skor rataan 2,07% persepsi ini menyatakan bahwa pendidikan cukup penting untuk keberhasilan anak di masa depan.

Kata kunci: persepsi; pendidikan anak; masyarakat nelayan; Desa Tinongko

References

Anugrahini, T. 2018. Resiliensi sosial nelayan Kamal Muara dalam menghadapi dampak reklamasi Teluk Jakarta. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 17(1), 37-46.

Arifin dan Ramadhan, 2013. Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam Penilaian Proporsi Luas Laut Indonesia. Jurnal Ilmiah Geomatika Volume 19 no. 2 Desember 2013

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Asrori, M. 2009. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima

Charles, 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut, Gadjah Mada University Press

Creswell, 2009. Research design pendekatan penelitian kualitatif, kuantitatif dan mixed. Penterjemah Achmad Fawaid. Pustaka pelajar. Yogyakarta.

Imron, 2003. Pengembangan Ekonomi Nelayan dan Sistem Sosial Budaya Penerbit PT Gramedia Jakarta.

Saepudijn, A. 2019. Persepsi Masyarakat Nelayan Terhadap Pendidikan Anak (Studi di Kampung Nelayan Desa Teluk Kecamatan Labuan Provinsi Banten.) Diploma atau S1 thesis, uin smh Banten

Salmiah, N.S. 2016. Kesadaran Masyarakat Nelayan terhadap Pendidikan Anak. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political Social UMA), 4(1), 1-10.

Soyomukti, N. 2015. Teori-teori Pendidikan: Tradisional, (Neo)liberal , Marxissosialis, Postmodern. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.

Stephen, P. 2007. Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba Empat, hal. 174-184.

Suharyanto, A., Siagian, D. A., Juanda, J., Panjaitan, S.P., Tanjung, S., dan Situmorang, T.C. 2017. Persepsi Masyarakat Nelayan mengenai Pendidikan di Desa Paluh Kurau, Hamparan Perak, Deli serdang. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 3(1), 11-18.

Susanto, A. 2021. Pendidikan anak usia dini: Konsep dan teori. Bumi Aksara.

Wortham, S.C. 2013. Early childhood curriculum: Developmental bases for learning and teaching. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Downloads

Published

2023-10-13

How to Cite

Lengkong, G. D., Jusuf, N., Rantung, S. V., Sondakh, S. J., Tambani, G. O., & Dien, C. R. (2023). PERSEPSI NELAYAN TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA TINONGKO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA. AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan, 11(2), 400–407. https://doi.org/10.35800/akulturasi.v11i2.47585