Analisis Rantai Pemasaran Agrobisnis ikan Hias (Studi Kasus di H’A Aquarium Kota Tomohon)

Authors

  • Nicky E.I Sondang Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia
  • Jardie A. Andaki Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-1243-7731
  • Swenekhe S. Durand Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia
  • Jeannette F. Pangemanan Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia
  • Victoria E.N. Manoppo Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia
  • Grace O. Tambani Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35800/akulturasi.v13i1.60269

Abstract

Abstract

The purpose of this study was to determine the marketing chain pattern of ornamental fish agribusiness in Manado City, North Sulawesi Province. The basic method used in this study is the case study method. The method used for data collection is the census method. Census samples are also called saturated samples. Saturated samples are sampling techniques when all populations are used as samples. Data collection was carried out by direct interviews with respondents who were samples in this study. The interview technique is one of the techniques carried out by holding questions and answers, either directly or indirectly face to face with data sources (respondents). Data analysis was carried out using a qualitative approach. In general, the analysis of qualitative research data in this study will use several steps, namely data reduction, data presentation and conclusions and verification. The results of this study are discussed through marketing channel analysis; using a descriptive analysis method, namely by tracing from the level of ornamental fish sales to the end consumer. Based on the results of the study, it can be concluded as follows: 1) there are 2 marketing channels for ornamental fish sales at the H'A Aquarium shop in Tomohon City, namely Channel I (cultivators => intermediary traders; intermediary traders => retailers; and finally retailers => end consumers); 2) in marketing channel I, the marketing margin from farmers to intermediary traders is 35.37%, then from intermediary traders to retailers is 25.45%, and the lowest marketing margin (23.61%) is in sales from retailers to end consumers; and 3) in marketing channel II, the marketing margin from farmers to retailers is 50.93%, then from retailers to end consumers is 24.36%.

 Keywords: ornamental fish, cultivation, marketing channels

 

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola rantai pemasaran Agrobisnis ikan hias di kota Manado Provinsi Sulawesi Utara. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Metode yang digunakan untuk pengambilan data adalah metode sensus. Sampel sensus dikatakan juga sebagai sampel jenuh. Sampel jenuh ialah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Teknik wawancara merupakan salah satu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung secara bertatap muka (face to face interview) dengan sumber data (responden). Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Secara garis besar analisis data penelitian kualitatif dalam penelitian ini akan menggunakan beberapa langkah, yaitu reduksi data, penyajian data dan simpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini dibahas melalui analisis saluran pemasaran; menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu dengan melakukan penelusuran dari tingkat penjualan ikan hias sampai ke konsumen akhir. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) terdapat 2 saluran pemasaran pada penjualan ikan hias di toko H’A Aquarium Kota Tomohon, yaitu Saluran I (pembudidaya => pedagang perantara; pedagang perantara => pengecer; dan terakhir pengecer => konsumen akhir); 2) paada saluran pemasaran I margin pemasaran pembudidaya ke pedagang perantara sebesar 35,37%, selanjutnya dari pedagang perantara ke pengecer sebesar 25,45%, dan margin pemasaran terendah (23,61%) ada pada penjualan dari pengecer ke konsumen akhir; dan 3) pada saluran pemasaran II margin pemasaran pembudidaya ke pengecer sebesar 50,93%, selanjutnya dari pengecer ke konsumen akhir sebesar 24,36%.

Kata kunci: ikan hias, budidaya, saluran pemasaran

References

Hanafiah AM dan AM Saefudin. 1983. Tataniaga Hasil Perikanan. UI Press. Jakarta.

Janaka, B. 2020. Strategi pemasaran: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Konsep dan Contoh.

Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran, Jilid Satu, Edisi Milenium, Penerbit: PT. Prenhallindo.

Kusumah, A., Shofihar, L. 2017. Status Dan Potensi Bisnis Ikan Hias Indonesia.

Marissa, G., Haque, F. 2021. Strategi pemasaran konsep, teori dan implementasi.

Marvasti, A.B., 2004. Qualitative Research in Sociology. An Introduction. Sage Publications. London. Thousand Oaks. New Delhi.

Massiseng, A. 2022. Analisis Pemasaran ikan hias sebelum dan saat pandemi Covid-19 di kelurahan balang baru, kota makassar.

Mubyarto. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES.

Mujadid, I. 2022. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Ikan Hias Cupang di Jalan Swadaya Kelurahan Srijaya Kecamatan Alang-Alang Lebar, dalam Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 4 No. 6 Tahun 2022.

Mulyadi, 2021. Akuntansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Oentoro, D. 2010. Manajemen Pemasaran Modern. Penerbit: Laksabang Pressindo.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Triyanti, R., & Yulisti, M. (2012). Rantai Pemasaran Ikan Koi (Cyprinus carpio) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.

Wilardjo, S. 2010. The State Of The Art Marketing. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang.

Downloads

Published

2025-06-19

How to Cite

Sondang, N. E., Andaki, J. A., Durand, S. S., Pangemanan, J. F., Manoppo, V. E., & Tambani, G. O. (2025). Analisis Rantai Pemasaran Agrobisnis ikan Hias (Studi Kasus di H’A Aquarium Kota Tomohon). AKULTURASI, 13(1), 9–17. https://doi.org/10.35800/akulturasi.v13i1.60269

Issue

Section

Articles