https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/issue/feed AKULTURASI 2024-08-10T21:31:23+08:00 Jardie A. Andaki agrobisnis_perikanan@unsrat.ac.id Open Journal Systems <p>AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan diterbitkan oleh Program Studi Agrobisnis Perikanan, penerbitan dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan April dan Oktober.</p> https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/54979 Dinamika Kelompok Usaha Cakalang Asap (Fufu) di Kelurahan Girian Atas Kecamatan Girian Kota Bitung 2024-03-29T18:54:17+08:00 Marcelino A. Manompato marcelinomanompato@gmail.com Jardie A. Andaki jardieandaki@unsrat.ac.id Victoria E.N. Manoppo victoria.nicoline@unsrat.ac.id Swenekhe S. Durand ssdurand@unsrat.ac.id Djuwita R.R. Aling djuwita.aling@unsrat.ac.id Christian R. Dien christiandien@unsrat.ac.id <p>Tujuan dari penelitian yaitu mengidentifikasi aktivitas kelompok usaha cakalang asap (<em>fufu</em>) di Kelurahan Girian Atas Kecamatan Girian Kota Bitung dan menentukan dinamika kelompok usaha cakalang asap (<em>fufu</em>) di Kelurahan Girian Atas Kecamatan Girian Kota Bitung.</p> <p>Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah 25% dari kelompok usaha cakalang asap (<em>fufu</em>) di Kelurahan Girian Atas Kecamatan Girian Kota Bitung. Pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi langsung terhadap objek yang menjadi sasaran tujuan. Analisis data merupakan suatu cara untuk mengelola data dari hasil penelitian menjadi informasi, sehingga menjadikan karakteristik data tersebut dapat dipahami dan berguna untuk solusi permasalahan.</p> <p>Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data primer dan data sekunder kemudian diolah, ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif analitik, metode penelitiannya menggunakan metode penelitian deskriptif analitik, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menciptakan gambaran atau deskrpsi objektif tentang suatu keadaan yang kemudian dianalisis untuk menemukan hubungan antara dua variabel. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi saat ini.</p> <p>Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan: 1) aktivitas kelompok pengolah ikan asap di Kelurahan Girian Atas Kecamatan Girian Kota Bitung sehari-harinya melakukan penangkapan ikan dan memasarkan hasil tangkapannya. Selain itu untuk mengisi waktu setelah pengolahan ikan dilakukan pertemuan (rapat), menabung, arisan untuk setiap anggota nelayan, kegiatan sosial seperti: memberikan bantuan bagi nelayan yang terkena musibah (kebakaran atau kedukaan). Semua aktivitas tersebut dilakukan untuk meningkatkan kekompakkan dan keaktifan anggota kelompok pengolah ikan asap; dan 2) pentingnya dinamika kelompok dikarenakan kelompok pengolah ikan asap sebagai individu tidak dapat hidup sendiri dalam lingkungan masyarakat dan tidak dapat bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dinamika kelompok pengolah ikan asap di Kelurahan Girian Atas Kecamatan Girian Kota Bitung menunjukkan bahwa keberadaan kelompok nelayan membawa proses perubahan yang baik bagi kehidupan pengolah ikan. Kelompok membantu pengolah ikan asap dalam memecahkan masalah, meningkatkan kerja sama (gotong royong), pekerjaan menjadi lebih mudah diselesaikan, dan pendapatan semakin meningkat.</p> 2024-03-30T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/57339 Kontribusi Perempuan terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan di Desa Kumu Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa 2024-08-06T04:11:22+08:00 Olvie V. Kotambunan olvie.kotambunan@unsrat.ac.id Grace O. Tambani gracetambani@unsrat.ac.id Swenekhe S. Durand ssdurand@unsrat.ac.id <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The purpose of this study was to determine the amount of women's income in the family and how much women's contribution to family income in Kumu Village, Tombariri District, Minahasa Regency.</em></p> <p><em>The research method used in this study is the survey method. Respondents in this study were women who worked as retailers. Data collection was carried out by family sampling, namely taking a portion of the population that met the criteria. The data collected were primary data and secondary data. Primary data is data collected and processed by the researcher directly from the subject or object of the study, in this case women who work as retailers in Kumu Village, Tombariri District, Minahasa Regency through direct observation, interviews and questionnaires.</em></p> <p><em>Based on the results of the calculation of the contribution of women's income as intermediary traders, it was 47.34%. This income comes from work done by housewives with professions as traders; petibo, stalls, kiosks, smoked fish and salted fish traders. The contribution given by housewives to their families is very large and of course greatly helps the family's economy.</em></p> <p><em>Keywords: fishing families; women; income; contribution</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tujuan penelitian ini ialah mengetahui jumlah pendapatan perempuan dalam keluarga dan berapa besar kontribusi perempuan terhadap pendapatan keluarga di desa Kumu Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa.</p> <p>Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Responden dalam penelitian ini ialah perempuan yang bekerja sebagai pedagang pengecer. Pengambilan data dilakukan secara sampling keluarga yaitu mengambil sebagian dari populasi yang sesuai dengan kriteria. Data yang dikumpulkan ialah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari subjek atau objek peneleitian yang dalam hal ini perempuan yang bekerja sebagai pedagang pengecer di Desa Kumu Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa dengan observasi langsung, wawancara dan kusioner.</p> <p>Berdasarkan hasil perhitungan kontribusi pendapatan perempuan sebagai pedagang perantara sebesar 47,34%. Pendapatan ini berasal dari pekerjaan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga dengan profesi sebagai pedagang; petibo, warung, kios, pedagang ikan asap dan ikan asin. Kontribusi yang diberikan oleh ibu rumah tangga terhadap keluarganya sangat besar dan tentunya sangat membantu perekonomian keluarga.</p> <p>Kata kunci: keluarga nelayan; perempuan; pendapatan; kontribusi</p> 2024-07-25T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/57340 Pergeseran Pola Pikir Masyarakat Etnis Toulour dalam Aktivitas Siklus Batifar 2024-08-06T04:23:48+08:00 Troutje A Rotty stefaniehumena@unsrat.ac.id Mariam L.M Pandean stefaniehumena@unsrat.ac.id Stefanie Humena stefaniehumena@unsrat.ac.id <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>This article focuses it’s attention on the shift in people's mindset for an activity of tapping sugar palm sap which the Minahasa people, including Toulour ethnic group, know as batifar.&nbsp; Batifar process is divided into (1) prebatifar stage which includes searching, cleaning, determining, applying and preparing stage; (2) batifar stage which is tapping stage itself; and (3) post-batifar stage which is the stage of thanksgiving. Initially, the cycle was carried out consistently by the local community, completed with various rituals and expressions in Toulour language, but as time went by, the cycle experienced reduction and material substitution. This problem indicates a change or shift in society's mindset. In order to answer these assumptions, this research apply a qualitative method based on field studies which utilizes abilities and intelligence of researcher as instrument to observe, study, and analyze research objects in natural setting. The research results show that reduction in batifar cycle changes batifar process to just searching, cleaning, preparing and tapping stages; an well as eliminating ritual element in each stage. Meanwhile, substitution occurs because bamboo material is replaced with plastic material. This reduction and substitution occurred because there was advanced understanding about the environment, a fast-paced work culture, adequate facilities, and strengthening of modern belief which replaced tradition that was not in accordance with modern religious&nbsp;dogma.</em></p> <p><em>Keywords: Mindset Shift; batifar cycle; reduction and substitution; tradition; Toulour ethnic</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Artikel ini menitikberatkan perhatian pada pergeseran pola pikir masyarakat dalam aktivitas penyadapan air nira pohon Aren yang oleh masyarakat Minahasa termasuk di dalamnya etnis Toulour dikenal dengan istilah <em>batifar. </em>Proses <em>batifar </em>memiliki siklus yang terbagi atas (1) tahap <em>prabatifar</em> yang meliputi tahap pencarian, pembersihan, penentuan, permohonan<em>,</em> dan persiapan; (2) tahap<em> batifar</em> yang merupakan tahap penyadapan itu sendiri; dan (3) tahap <em>pascabatifar </em>yang merupakan tahap pelaksanaan syukuran. Mulanya, siklus tersebut dilaksanakan secara konsisten oleh masyarakat setempat lengkap dengan berbagai ritual serta ungkapan dalam bahasa Toulour, namun seiring berjalannya waktu, siklus tersebut mengalami reduksi dan subtitusi materi. Masalah tersebut mengindikasikan adanya perubahan atau pergeseran pola pikir masyarakat. Demi menjawab asumsi tersebut, penelitian ini memanfaatkan metode kualitatif berbasis studi lapangan yang mengandalkan kemampuan serta kepekaan peneliti sebagai instrumen untuk mengamati, mempelajari, serta menganalisis objek penelitian pada latar yang alamiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reduksi pada siklus <em>batifar</em> menyederhanakan proses <em>batifar</em> ke dalam tahap pencarian, pembersihan, persiapan, dan penyadapan saja; serta penghilangan unsur ritual yang ada masing-masing tahapannya. Sementara itu, subtitusi terjadi karena terdapat penggantian material bambu dengan bahan plastik. Reduksi dan subtitusi tersebut terjadi karena terdapat literasi pengetahuan baru mengenai lingkungan, kultur kerja yang serba cepat, fasilitas yang memadai, serta menguatnya kepercayaan modern yang menggantikan tradisi yang tidak sesuai dengan dogma agama modern.</p> <p>Kata kunci: pergeseran pola pikir; siklus batifar; reduksi dan subtitusi; tradisi; etnis Toulour</p> 2024-07-25T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/55317 Kontribusi Usaha Nelayan Pancing Ulur Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara 2024-05-03T22:08:19+08:00 Alisya S. Regar jardieandaki@unsrat.ac.id Jardie A. Andaki jardieandaki@unsrat.ac.id Siti Suhaeni sitisuhaeni@unsrat.ac.id Christian R. Dien christiandien@unsrat.ac.id Djuwita R.R. Aling djuwita.aling@unsrat.ac.id Swenekhe S. Durand ssdurand@unsrat.ac.id <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p>The aim of this research is to find out how much fishermen earn from the hand-line fishing business in Wori Village and how much the families of hand-line fishermen in Wori Village earn and find out how much the results of the hand-line fishing business contribute to the income of fishing families in Wori Village.</p> <p>The method used in this research is the survey method. The population in this study were handline fishing gear owners in Wori Village, while data collection was carried out by census. The data collected in this research consists of primary data and secondary data. Primary data was collected through observation and interviews guided by questionnaires. Secondary data was collected by quoting data that already exists at the Subdistrict office or from journals related to this research. The data obtained was analyzed using quantitative descriptive and qualitative descriptive analysis.</p> <p>Based on the research results, it was concluded that the income of fishermen from the hand-line fishing business in Wori Village was Rp 26,231,000 and the family income of hand-line fishermen in Wori Village was Rp 33,258,000The contribution from the results of the hand-line fishing business to The income of fishing families in Wori Village is 78.87%, which means that working as a fisherman is the main job to meet the living needs of fishermen and their families.</p> <p><em>Keywords: </em>Contribution, Income, Fishing Rod, Wori.</p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pendapatan nelayan dari usaha pancing ulur di Desa Wori dan berapa besar pendapatan keluarga nelayan pancing ulur di Desa Wori serta mengetahui besarnya kontribusi hasil usaha pancing ulur terhadap pendapatan keluarga nelayan di Desa Wori.</p> <p>Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik alat tangkap pancing ulur yang ada di Desa Wori, sedangkan pengambilan datanya di lakukan secara sensus. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara yang dipandu dengan kuesioner. Data sekunder dikumpulkan dengan mengutip data yang sudah ada di kantor Kelurahan atau dari jurnal-jurnal yang terkait dengan penelitian ini. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.</p> <p>Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pendapatan nelayan dari usaha pancing ulur di Desa Wori adalah sebesar Rp26.231.000 dan Pendapatan keluarga nelayan pancing ulur di Desa Wori adalah sebesar Rp33.258.000.Kontribusi dari hasil usaha pancing ulur terhadap pendapatan keluarga nelayan di Desa Wori yaitu 78,87%, yang berarti pekerjaan sebagai nelayan merupakan pekerjaan utama untuk memenuhi kebutuhan hidup nelayan dan keluarganya.</p> <p>Kata kunci: Kontribusi, Pendapatan, Pancing Ulur, Wori</p> 2024-07-25T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/55335 Kontribusi Usaha Perahu Lampu Terhadap Pendapatan Keluarga di Kelurahan Makawidey Kecamatan Aertembaga Kota Bitung 2024-05-03T21:03:33+08:00 Arvi M. Rambebuoch arvirambebuoch@gmail.com Djuwita R.R. Aling djuwita.aling@unsrat.ac.id Jardie A. Andaki jardieandaki@unsrat.ac.id Swenekhe S. Durand ssdurand@unsrat.ac.id Siti Suhaeni sitisuhaeni@unsrat.ac.id Victoria E.N. Manoppo victoria.nicoline@unsrat.ac.id <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Based on the background above, the research objectives are: 1) to find out how much income the boat business makes in Makawidey Village, Aertembaga District, Bitung City, and 2) find out how much income the light boat business makes to family income in Makawidey Village, Aertembaga District, Bitung City.</em></p> <p><em>Based on the research results, it can be concluded: 1) public light boat fishermen with elementary school education, family dependents of 2 – 3 people. The business is carried out by investing in boats, engines, generators and lighting. Boat business income uses a profit sharing system of 70% for purse seine and 30% for light boat fishermen; and 2) the contribution of lamp boat business income to family income is </em><em>87,08</em><em>%. This means that working as a lamp boat fisherman is the main job, but income from outside the lamp boat business also influences family income in meeting needs.</em></p> <p><em> </em><em>Key words: contribution; light boat business; Makawidey</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tujuan dalam penelitian ini, yaitu: 1) mengetahui berapa besar hasil pendapatan usaha perahu di Kelurahan Makawidey Kecamatain Aertembaga Kota Bitung, dan 2) mengetahui berapa besar kontribusi pendapatan usaha perahu lampu terhadap pendapatan keluarga di Kelurahan Makawidey Kecamatan Aertembaga Kota Bitung.</p> <p>Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) nelayan perahu lampu, umumnya berpendidikan SD, tanggungan keluarga 2 – 3 orang. Usaha dilakukan dengan investasi pada perahu, mesin, genset, dan lampu penerang. Penghasilan usaha perahu menggunakan sistem bagi hasil keuntungan 70% untuk soma pajeko dan 30% untuk nelayan perahu lampu; dan 2) kontribusi pendapatan usaha perahu lampu terhadap pendapatan keluarga yaitu sebesar 87,08%., hal ini berarti pekerjaan sebagai nelayan perahu lampu merupakan pekerjaan utama.</p> <p>Kata kunci: kontribusi; usaha perahu lampu; Makawidey</p> 2024-07-25T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/57422 Gender pada Usaha Pengolahan Ikan di PT. Jaya Bitung Mandiri di Kelurahan Aertembaga Satu Kecamatan Aertembaga Kota Bitung 2024-08-10T20:21:38+08:00 Gabryela M. Walukow jardieandaki@unsrat.ac.id Jeannette F. Pangemanan annetepangemanan@unsrat.ac.id Djuwita R.R. Aling djuwita.aling@unsrat.ac.id Jardie A. Andaki jardieandaki@unsrat.ac.id Swenekhe S. Durand ssdurand@unsrat.ac.id Steelma V. Rantung steelmarantung@unsrat.ac.id <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>Economic fisheries development is an activity that utilizes natural resources which is directed towards the main targets of meeting food needs, increasing employment opportunities, increasing foreign exchange earnings, and maintaining a sustainable business and environment. The development of the fisheries and marine sector as part of national development aims to ensure that every fisheries and marine activity can be carried out by the Indonesian people, both production activities and marketing processing.</em> <em>Gender is the characteristics and behavior attributed to men and women which are formed socially and culturally. Gender can be defined as a situation where individuals who are born biologically as male and female then acquire social characteristics as male and female through the attributes of masculinity and femininity which are often supported by values or systems and symbols in the society concerned.</em> <em>The basic method used in this research is the data collection technique using a purposive sampling method which is carried out with several considerations so that the data obtained will be more precise. The sample interviewed consisted of</em> <em>22 employees from the population determined at each processing unit. Data collection was carried out through observation, interviews, questionnaires and documentation, both photo documentation and taking written documents at PT. Jaya Bitung Mandiri. The analysis used is quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis.</em> <em>Based on the results of the research and discussion, it can be concluded:</em> <em>1) there are gender differences in each fish processing business at PT. Jaya Bitung Mandiri Bitung City starting from the sorting, processing, tally, cold storage section; 2) reproductive activities in the processing business between men and women at PT. Jaya Bitung Mandiri has the same percentage of 50% of each task and responsibility according to existing abilities and skills.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords : gender; fish processing business; fish factory workers</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Ekonomi pembangunan perikanan adalah kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam yang diarahkan dengan sasaran utama pencukupan kebutuhan pangan, peningkatan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan devisa, dan pemeliharaan usaha serta lingkungan yang lestari. Pembangunan sektor perikanan dan kelautan sebagai bagian dari pembangunan nasional bertujuan untuk mengusahakan agar setiap kegiatan perikanan dan kelautan dapat dilakukan oleh bangsa Indonesia baik kegiatan produksi, pengolahan maupun pemasaran. Gender adalah sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial maupun budaya. Gender dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana individu yang lahir secara biologis sebagai laki–laki dan perempuan yang kemudian memperoleh pencirian sosial sebagai laki-laki dan perempuan melalui atribut – atribut maskulinitas dan feminitas yang sering didukung oleh nilai-nilai atau sistem dan simbol di masyarakat yang bersangkutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik pengambilan data adalah dengan menggunakan metode <em>purposive sampling </em>yang dilakukan dengan beberapa pertimbangan agar data yang diperoleh akan lebih tepat. Sampel yang di wawancarai berjumlah 22 karyawan dari populasi yang ditentukan pada setiap unit pengolahan. Pengumpulan data dilakukan melalui obeservasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi baik itu dokumentasi foto maupun pengambilan dokumen tertulis pada PT. Jaya Bitung Mandiri. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) terdapat perbedaan gender pada setiap usaha pengolahan ikan di PT. Jaya Bitung Mandiri Kota Bitung mulai dari bagian <em>sortir, processing, tally, cold storage</em>; 2) kegiatan reproduktif usaha pengolahan antara laki-laki dan perempuan di PT. Jaya Bitung Mandiri memiliki Persentase yang sama 50% dari tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang ada.</p> <p>Kata Kunci : gender; usaha pengolahan ikan; pekerja pabrik ikan</p> 2024-07-26T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/55325 Analisis Finansial Alat Tangkap Pancing Ulur di Desa Inobonto Kecamatan Bolaang Kabupaten Bolaang Mongondow 2024-05-03T11:40:08+08:00 Nelawati Mokoagow victoria.nicoline@unsrat.ac.id Victoria E.N. Manoppo victoria.nicoline@unsrat.ac.id Jeannette F. Pangemanan annetepangemanan@unsrat.ac.id Swenekhe S. Durand ssdurand@unsrat.ac.id Grace O. Tambani gracetambani@unsrat.ac.id Djuwita R.R. Aling djuwita.aling@unsrat.ac.id <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>The purpose of this study was to describe the profile of fishermen and determine the feasibility of the business through financial analysis of the handline fishing business in Inobonto Village, Bolaang District, Bolaang Mongondow Regency. The basic method used in this study was a survey. The data collected consisted of primary data and secondary data. The data obtained were analyzed using financial analysis formulas and interpreted with quantitative and qualitative descriptive analysis. The results of the study showed that the profile of the handline fishing business was as follows: the average age of fishermen was 46-70 years, had an average education (elementary school), had semi-permanent and permanent houses with an average number of dependents of 3-4 people. The financial feasibility of the handline fishing business had an operating profit of IDR 30,560,000, a net profit of IDR 28,705,000, a profit rate of 148.7%, a Benefit Cost Ratio of 2.48, a BEP of sales of IDR 2,944,444, a BEP of 147 kg.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords: handline fishing; fishermen's profile; financial; financial feasibility</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan profil nelayan dan menentukan kelayakan usaha melalui analisis finansial usaha pancing ulur di Desa Inobonto Kecamatan Bolaang Kabupaten Bolaang Mongondow. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh di analisis dengan memakai rumus analisis finansial dan diinterprestasikan dengan analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil usaha nelayan pancing ulur sebagai berikut: umur nelayan rata-rata 46-70 tahun, memiliki pendidikan rata-rata (SD), memiliki rumah semi permanen dan permanen dengan jumlah tanggungan rata-rata 3-4 orang. Kelayakan finansial usaha pancing ulur memiliki operating profit Rp30.560.000, net profit Rp28.705.000, profit rate 148,7%, Benefit Cost Ratio 2,48, BEP penjualan Rp 2.944.444, BEP satuan 147 kg.</p> <p>Kata kunci: pancing ulur; profil nelayan; finansial; kelayakan finansial</p> 2024-07-26T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/57423 Nilai Tukar Nelayan Usaha Pancing Tonda di Desa Jiko Kecamatan Motongkad Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 2024-08-10T20:40:38+08:00 Angel S.G. Zebua jardieandaki@unsrat.ac.id Swenekhe S. Durand ssdurand@unsrat.ac.id Jardie A. Andaki jardieandaki@unsrat.ac.id Victoria E.N. Manoppo victoria.nicoline@unsrat.ac.id Jeannette F. Pangemanan annetepangemanan@unsrat.ac.id Grace O. Tambani gracetambani@unsrat.ac.id <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>The objectives of the study are: 1) to describe the profile of fishermen in the trolling fishing business and 2) to determine the Fishermen's Exchange Rate from the trolling fishing business in Jiko Village, Motongkad District. This research was conducted in Jiko Village, Motongkad District, East Bolaang Mongondow Regency in November 2023 until the report was completed. The basic method used in this study is the survey method. The survey research method is a method where data collection can use questionnaires and interviews obtained from data in the form of people, which from this data will be able to represent a certain population according to the interests of the study. The population in this study were all fishermen who were married in Jiko Village totaling 10 people. Data collection was carried out by census, namely research that takes data as a whole from a population. The data obtained in this study will be analyzed using qualitative descriptive analysis and quantitative descriptive analysis. Qualitative descriptive analysis is a method of analyzing or processing data by systematically arranging it in the form of sentences/words, categories regarding a subject. Quantitative descriptive analysis is a method of data processing carried out by systematically compiling in the form of numbers or percentages, regarding an object being studied, so that general conclusions are obtained. The calculation of NTN is carried out using the formula NTN = Yt / Et. Based on the results and discussion of this study, it can be concluded: 1) the total income of fishermen's businesses with trolling fishing gear can cover the subsistence needs (basic needs) of fishermen's families, with an NTN of 1.34, while fishermen's income can cover the costs of fishermen's businesses with trolling fishing gear with an NTN of 3.85; and 2) observations and calculations in October and November 2023 did not experience an increase or decrease in NTN, with an NTN index value (iNTN) of 100.</em></p> <p><em>&nbsp;</em><em>Keywords: fishermen; trolling fishing; income; NTN</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tujuan penelitian yaitu : 1) menggambarkan profil nelayan pada usaha pancing tonda dan 2) menentukan Nilai Tukar Nelayan dari usaha pancing tonda yang ada di Desa Jiko Kecamatan Motongkad. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jiko, Kecamatan Motongkad, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur pada bulan November 2023 sampai pada selesai penyusunan laporan. Metode dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Metode penelitian survei adalah suatu metode dimana dalam pengumpulan datanya bisa menggunakan kuesioner dan wawancara yang didapat dari data berupa orang, yang mana dari data tersebut akan dapat mewakili suatu populasi tertentu sesuai dengan kepentingan penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua nelayan yang sudah berkeluarga di Desa Jiko berjumlah 10 orang. Pengambilan data dilakukan secara sensus yaitu penelitian yang mengambil data secara keseluruhan dari suatu populasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis depkriptif kualitatif yaitu suatu cara analisis atau pengolahan data dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk kalimat/kata-kata, kategori-kategori mengenai suatu subjek. Analisis deskriptif kuantitatif adalah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk angka-angka atau persentase, mengenai suatu objek yang diteliti, sehingga diperoleh kesimpulan umum. Perhitungan NTN dilakukan dengan rumus NTN = Yt/Et. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, dapat disimpulkan : 1)&nbsp;pendapatan total usaha nelayan dengan alat tangkap tonda dapat menutupi kebutuhan subsisten (kebutuhan dasar) keluarga nelayan, dengan NTN sebesar 1,34, sedangkan pendapatan nelayan dapat menutupi biaya usaha nelayan dengan alat tangkap tonda dengan NTN sebesar 3,85; dan 2) pengamatan dan perhitungan pada bulan Oktober dan November 2023 tidak mengalami kenaikan dan penurunan NTN, dengan nilai indeks NTN (iNTN) sebesar 100.</p> <p><strong>&nbsp;</strong>Kata kunci: nelayan; pancing tonda; pendapatan; NTN</p> 2024-07-26T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/57424 Analisis Finansial Usaha Alat Tangkap Soma Pajeko di Desa Likupang Kampung Ambong Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara 2024-08-10T20:51:43+08:00 Anastasya S. Mangaluk gracetambani@unsrat.ac.id Grace O. Tambani gracetambani@unsrat.ac.id Swenekhe S. Durand ssdurand@unsrat.ac.id Victoria E.N. Manoppo victoria.nicoline@unsrat.ac.id Srie J. Sondakh sriesondakh@unsrat.ac.id <h1>Abstrak</h1> <p>Perikanan dan Kelautan di Indonesia merupakan salah satu sektor yang menunjang peningkatan ekonomi Nasional. Sumberdaya perikanan yang sangat melimpah merupakan keuntungan yang dimiliki negara sehingga perlu dilakukan upaya untuk memanfaatkan sumberdaya perikanan. Upaya tersebut melibatkan banyak pihak yang selanjutnya terlibat dalam pembangunan perikanan Nasional. Alat tangkap yang tepat digunakan nelayan adalah alat tangkap yang dianggap berhasil memberikan kemampuan kerja yang baik ketika dioperasikan sehingga dapat mendukung pemenuhan keberlanjutan perikanan.</p> <p>Soma pajeko (<em>purse seine</em>) dalam bahasa daerah di Sulawesi Utara yaitu salah satu alat tangkap yang aktif dan sering digunakan masyarakat tradisional yang tinggal di pesisir pantai, jenis ikan yang di tangkap sangat bervariasi seperti ikan kembung (<em>rastrelliger</em>), tongkol (<em>euthynnus affinis</em>), cakalang (<em>katsuwonus pelamis</em>), lemuru (<em>sardinella lemuru) </em>dan lain sebagainya. Soma pajeko biasa dioperasikan di berbagai daerah perairan laut Indonesia, selain itu soma pajeko juga adalah nama lokal dari daerah Sulawesi utara, Gorontalo, Maluku Utara dan sekitarnya.</p> <p>Analisis finansial bertujuan untuk mengetahui perkiraan dalam hal pendanaan dan aliran kas, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya bisnis yang dijalankan. Usaha alat tangkap soma pajeko yang ada di Desa Likupang Kampung Ambong yang akan dianalisis adalah <em>Operating profit, Net profit, Profit rate, Benefit cost ratio, Rentabilitas, </em>dan <em>Break even point. </em>Hasil penelitian menyatakan bahwa <em>Operating profit </em>sebesar Rp. 1.402.800.000, <em>Net profit </em>sebesar Rp. 1.278.577.500, <em>Profit rate </em>2,31% artinya usaha yang dijalankan cukup menguntungkan. Nilai <em>Benefit cost ratio </em>3,31 yang artinya usaha ini layak untuk dijalankan karena nilai BCR &gt;1. Nilai dari rentabilitas 99,72%, dan nilai penjualan BEP adalah Rp.47.591.616.</p> <p>Kata Kunci : <em>Analisis Finansial, Soma Pajeko, Desa Likupang</em></p> <h1> </h1> <h1>Abstract</h1> <p>Fisheries and Maritime Affairs in Indonesia is one of the sectors that supports the improvement of the national economy. The abundance of fishery resources is an advantage that the country has, so efforts need to be made to utilize fishery resources. This effort involves many parties who are then involved in fisheries development National. The appropriate fishing gear used by fishermen is fishing gear that is considered successful in providing good working capabilities when operated so that it can support the fulfillment of fisheries sustainability.</p> <p>Soma pajeko <em>(purse seine</em>) in the regional language of North Sulawesi is an active fishing tool and is often used by traditional communities living on the coast. The types of fish caught vary greatly, such as mackerel (<em>rastrelliger</em>), tuna (<em>euthynnus affinis</em>), skipjack tuna (<em>katsuwonus pelamis</em>), lemuru (<em>sardinella lemuru</em>) and so on. Soma pajeko is usually operated in various areas of Indonesian sea waters, apart from that, soma pajeko is also the local name for the areas of North Sulawesi, Gorontalo, North Maluku and surrounding areas.</p> <p>Financial analysis aims to find out estimates in terms of funding and cash flow, so that it can be seen whether the business being run is feasible or not. The soma pajeko fishing gear business in Likupang Village, Kampung Ambong that will be analyzed is <em>Operating profit, Net profit, Profit rate, Benefit cost ratio, Profitability, and Break even point. </em>The research results stated that the <em>operating profit </em>was IDR. 1,402.800.000, <em>Net profit </em>of Rp. 1,278.577.500, <em>Profit rate </em>2,31%, meaning the business being run is quite profitable. The <em>benefit cost ratio </em>value is 3,31, which means this business is feasible to run because the BCR value is &gt;1. The value of profitability is 99,72%, and the BEP sales value is IDR 47.591.616.</p> <p>Keywords: <em>Financial Analysis, Soma Pajeko, Likupang Village</em></p> 2024-07-27T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/57425 Kontribusi Perempuan Petibo terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Jiko Kecamatan Motongkad Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 2024-08-10T21:03:10+08:00 Renaldy B. Sundah jardieandaki@unsrat.ac.id Florence V. Longdong florencevera88@unsrat.ac.id Jardie A. Andaki jardieandaki@unsrat.ac.id Srie J. Sondakh sriesondakh@unsrat.ac.id Swenekhe S. Durand ssdurand@unsrat.ac.id <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>Indonesia is climatologically and geographically a potential region with a variety of abundant natural resources. Climatologically, Indonesia has a tropical climate with 17,504 islands with a land area of </em><em>​​</em><em>1,922,570 km2 and a water area of </em><em>​​</em><em>3,257,483 km2. Indonesia has very large and diverse marine and fisheries potential, both renewable and non-renewable, in the form of regional potential, natural resources, and marine services. Jiko Village is one of the villages in Motongkad District, East Bolaang Mongondow Regency which is located on the coast. In general, most of the residents of Jiko Village work as fishermen. Many women who are housewives also contribute to their livelihoods by selling fish or commonly called petibo, and opening stalls. Petibo refers to commercial businesses related to fish, ranging from local traders to large-scale businesses in the fish supply chain. This region utilizes fisheries potential as its main source of income. The data analysis used in this study is qualitative and quantitative descriptive analysis. Qualitative data will be explained descriptively qualitatively such as the condition of the respondent's family and quantitative data will be explained descriptively quantitatively regarding how much income petibo women have and their contribution to family income. Based on the results of the study, it can be concluded as follows: 1) the average income of petibo women in Jiko Village, Motongkad District, East Bolaang Mongondow Regency is Rp25,913,333 per year; and 2) the contribution of petibo women's income to family income in Jiko Village, Motongkad District, East Bolaang Mongondow Regency is 38.34%.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords: women, petibo, income, contribution</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Indonesia secara klimatologis dan geografis merupakan wilayah potensial dengan berbagai macam kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. Secara klimatologis, Indonesia memiliki iklim tropis dengan jumlah pulau 17.504 dengan luas daratan 1.922.570 km<sup>2</sup> dan luas perairan 3.257.483 km<sup>2</sup>. Indonesia memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar dan beragam, baik yang dapat diperbaharui maupun tidak dapat diperbaharui, berupa potensi wilayah, SDA, dan jasa-jasa kelautan. Desa Jiko merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Motongkad, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang terletak di pesisir pantai. Pada umumnya sebagian penduduk Desa Jiko bermata pencaharian sebagai nelayan. Banyaknya para perempuan yang sebagai ibu rumah tangga juga berkontribusi dalam pencaharian berupa menjual ikan atau biasa disebut dengan petibo, dan membuka warung. Petibo merujuk pada bisnis komersial yang terkait dengan ikan, mulai dari pedagang lokal hingga bisnis skala besar dalam rantai pasokan ikan. Wilayah ini memanfaatkan potensi perikanan sebagai sumber utama penghasilan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif akan dijelaskan secara deskriptif kualitatif seperti kondisi keluarga responden dan data kuantitatif akan dijelaskan secara deskriptif kuantitatif terkait berapa besar pendapatan perempuan petibo dan kontribusinya dalam pendapatan keluarga.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) pendapatan rata-rata perempuan petibo di Desa Jiko Kecamatan Motongkad Kabupaten Bolaang Mongondow Timur sebesar Rp25.913.333 per tahun; dan 2) kontribusi pendapatan perempuan petibo terhadap pendapatan keluarga di Desa Jiko Kecamatan Motongkad Kabupaten Bolaang Mongondow Timur sebesar 38,34%.</p> <p>Kata kunci: perempuan; petibo; pendapatan; kontribusi</p> 2024-07-26T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/57426 Kajian Sosial Ekonomi Pelaku Usaha Perikanan Suntung (Loligo Sp) di Kelurahan Makawidey Kecamatan Aertembaga Kota Bitung 2024-08-10T21:13:42+08:00 Teofianus A. Takahipe jardieandaki@unsrat.ac.id Swenekhe S. Durand ssdurand@unsrat.ac.id Victoria E.N. Manoppo victoria.nicoline@unsrat.ac.id Christian R. Dien christiandien@unsrat.ac.id Jardie A. Andaki jardieandaki@unsrat.ac.id Olvie V. Kotambunan olvie.kotambunan@unsrat.ac.id <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>The purpose of this study is to determine the activities and socio-economic conditions of squid fishermen in Makawidey Village, Aertembaga District, Bitung City. The method used in this study is a survey. A survey is a means of collecting data from sources or research informants by conducting observations and interviews to collect data and research materials. The data collected are primary and secondary data.</em></p> <p><em>The results show that the social conditions of squid fishermen include: the age of fishermen in Makawidey Regency is in productive age, fishermen's education is in elementary school with a percentage of 50,000, the condition of the fishermen's house already has a semi-permanent house with a percentage of 100%, the number of family dependents is 1-2 people with the highest percentage of 66.67, the length of time as a fisherman has been more than 30 years with the highest percentage of 50.00%. The economic conditions of squid fishermen are: initial capital of IDR 500,000-IDR 1,000,000 with a percentage of 50.00%, and fishermen's income with an average of IDR 51,840,000 per year, and fishermen's expenditure with an average of IDR 13,566,667 per year.</em></p> <p><em>&nbsp;</em><em>Keywords: socio-economic conditions; squid; Makawidey</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui aktivitas dan kondisi sosial ekonomi nelayan cumi-cumi di Kelurahan Makawidey Kecamatan Aertembaga Kota Bitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei. Survei adalah sarana mengumpulkan data dari narasumber atau informan penelitian dengan melakukan pengamatan dan wawancara untuk mengumpulkan data dan bahan penelitian.Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder</p> <p>Hasil menunjukkan bahwa kondisi sosial nelayan cumi-cumi meliputi: umur nelayan di kabupaten Makawidey berada di usia produktif, pendidikan nelayan pada sekolah dasar dengan presentase 50,000, keadaan rumah nelayan sudah memiliki rumah yang semi permanen dengan presentase 100%, jumlah tanggungan keluarga sebanyak 1-2 orang dengan presentase terbanyak 66,67, lamanya menjadi nelayaan sudah lebih dari 30 tahun dengan presentase terbanyak 50,00%. Kondisi konomi nelayan cumi-cumi yaitu : modal awal Rp500.000- Rp1.000.000 dengan presentase 50,00%, dan pendapatan nelayan dengan rata- rata per tahunnya Rp51.840.000, dan pengeluaran nelayan dengan rata-rata per tahunnya Rp13.566.667.</p> <p>Kata Kunci : Kondisi sosial ekonomi; cumi-cumi; Makawidey</p> 2024-07-27T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/57427 Kontribusi Usaha ”Dive Into Lembeh” terhadap Pendapatan Masyarakat di Kelurahan Kasawari Kecamatan Aertembaga Kota Bitung 2024-08-10T21:31:23+08:00 Marcella F.P. Heriyanto jardieandaki@unsrat.ac.id Siti Suhaeni sitisuhaeni@unsrat.ac.id Jardie A. Andaki jardieandaki@unsrat.ac.id Swenekhe S. Durand ssdurand@unsrat.ac.id Steelma V. Rantung steelmarantung@unsrat.ac.id Christian R. Dien christiandien@unsrat.ac.id <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>Dive Into Lembeh Resort is one of the resorts in Kasawari Village, Aertembaga District, Bitung City. The distance from the center of Manado City is around 2 hours. Kasawari Village is known for its potential marine beauty as a tourist object and attraction. Located in a coastal area, Kasawari Village has great potential for developing tourism businesses. Tourism businesses such as resorts, lodging, water sports (diving) can be found in Kasawari Village. This resort is located on the edge of the beach making it a special attraction for visitors who will stay here. The beauty of the beach, diving spots and various other facilities can be enjoyed by visitors at this resort. The existence of this resort provides job opportunities for the surrounding community. Employees are dominated by the Kasawari Village community. This is what interests researchers to find out whether Dive Into Lembeh Resort can contribute to both labor absorption and community income. The purpose of this study is to determine the contribution of Dive Into Lembeh Resort to labor absorption and to find out how much it contributes to community income. The basic research method used is a survey. The data collected are primary data and secondary data. Primary data is taken from respondents, namely employees of Dive Into Lembeh Resort who are members of the Kasawari Village community and secondary data is generally in the form of evidence, records or historical reports that have been compiled in the Dive Into Lembeh Resort archives. Primary data collection is carried out by observation, interviews and filling out questionnaires. Based on the results of the study, it can be seen that the contribution of Dive Into Lembeh Resort to workforce absorption is 48%, meaning that 48% of the workforce working at Dive Into Lembeh Resort comes from the Kasawari Village community. Contribution to total community income is 84.4%, meaning that 84.4% of the total respondent income comes from Dive Into Lembeh Resort, the remaining 15.6% comes from outside Dive Into Lembeh Resort.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Keywords: absorption; workforce; income; contribution; resort</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Dive Into Lembeh Resort merupakan salah satu resort yang ada di Kelurahan Kasawari Kecamatan Aertembaga Kota Bitung. Jarak tempuh dari pusat Kota Manado berkisar 2 jam. Kelurahan Kasawari dikenal karena potensi keindahan bahari sebagai objek dan daya tarik wisata. Terletak di daerah pesisir, membuat Kelurahan Kasawari memiliki potensi yang besar untuk pengembangan usaha pariwisata. Usaha wisata seperti resort, penginapan, olaraga air (diving) bisa dijumpai di Kelurahan Kasawari. Resort ini terletak di pinggiran pantai menjadikan daya tarik tersendiri untuk pengunjung yang akan menginap di tempat ini. Keindahan pantai, diving spot dan berbagai fasilitas lainnya bisa dinikmati oleh pengunjung di resort ini. Keberadaaan resort ini memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Pegawai didominasi oleh masyarakat Kelurahan Kasawari. Hal inilah yang menarik minat peneliti untuk mengetahui apakah Dive Into Lembeh Resort dapat memberikan kontribusi baik terhadap penyerapatan tenaga kerja ataupun pendapatan masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kontribusi Dive Into Lembeh Resort terhadap penyerapan tenaga kerja dan mengetahui berapa besar kontribusi terhadap pendapatan masyarakat. Metode dasar penelitan yang digunakan adalah survei. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari responden yaitu karyawan Dive Into Lembeh Resort yang merupakan masyarakat Kelurahan Kasawari dan data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip Dive Into Lembeh Resort. Pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi, wawancara dan pengisian kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kontribusi Dive Into Lembeh Resort terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 48%, artinya 48% tenaga kerja yang bekerja di Dive Into Lembeh Resort berasal dari masyarakat Kelurahan Kasawari. Kontribusi terhadap total pendapatan masyarakat sebesar 84,4%, atinya bahwa 84,4% dari total pendapatan responden berasal dari Dive Into Lembeh Resort, sisanya yang 15,6% berasal dari luar Dive Into Lembeh Resort.</p> <p>Kata Kunci: penyerapan; tenaga kerja; pendapatan; kontribusi; resort</p> 2024-07-27T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/55314 Karakteristik Dan Kontribusi Perempuan Pekerja Usaha Wisata Bahari di Kelurahan Kasawari Kecamatan Aertembaga Kota Bitung 2024-05-03T11:37:10+08:00 Renada Amelily Manueke ameymanueke20@gmail.com Jardie A. Andaki jardieandaki@unsrat.ac.id Grace O. Tambani jardieandaki@unsrat.ac.id Swenekhe S. Durand ssdurand@unsrat.ac.id Christian R. Dien christiandien@unsrat.ac.id Florence V. Longdong florencevera88@unsrat.ac.id <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The objectives of the research are: 1) to determine the characteristics of female marine tourism business workers and 2) to determine the contribution to household income of female marine tourism business workers in Kasawari Village, Aertembaga District, Bitung City. The time required for this research, starting from consultation, pre-survey, proposal examination, fieldwork, data analysis, consultation, report writing, to comprehensive examination, is approximately 5 months from November 2023 to April 2024.</em></p> <p><em>The method used in this research is the survey method. The survey method is research that takes samples from a population and uses a questionnaire as the main data collection tool. Data collection was carried out on female marine tourism business workers and the contribution to household income in Kasawari Village. Data collection was carried out by means of observation, interviews and filling out questionnaires. The number of respondents taken purposively was 13 housewives. The sample was purposively selected, namely housewives who worked, both in marine tourism and beach tourism businesses. The data obtained was processed and analyzed descriptively. To calculate the contribution, a simple descriptive analysis is used, namely comparing the income of the wives of marine tourism workers to the total family income. The income data obtained was analyzed without statistical tests by calculating the amount of money earned from work carried out by women divided by total household income multiplied by one hundred percent.</em></p> <p><em>Based on the results of the research and discussion, it can be concluded: 1) the characteristics of female workers, in this case female marine tourism business workers, choose to work hard to support the family economy. Female marine tourism business workers mostly work in the age range of 31-40 and 41-50 because at this age female respondents working in marine tourism businesses are wiser in taking the initiative to do a job. However, education is not the main factor in working because the work carried out by respondents only requires attitudes and skills in doing the work; and 2) the contribution can be seen from the various types of work carried out by women working in marine tourism businesses, namely 55.69% of the total family income.</em></p> <p><em> </em><em>Key words: marine tourism; working women; income; contribution</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tujuan penelitian, yaitu: 1) mengetahui karakteristik perempuan pekerja usaha wisata bahari dan 2) mengetahui kontribusi pendapatan rumah tangga perempuan pekerja usaha wisata bahari di Kelurahan Kasawari Kecamatan Aertembaga Kota Bitung. Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini, mulai dari konsultasi, pra-survey, ujian proposal, turun lapangan, analisis data, konsultasi, penulisan laporan, sampai ujian komprehensif kurang lebih 5 bulan mulai November 2023 sampai April 2024.</p> <p>Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode survei. Metode survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Pengumpulan data dilakukan pada perempuan pekerja usaha wisata bahari dan kontribusi pendapatan rumah tangga di Kelurahan Kasawari. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan pengisian kuesioner. Jumlah reponden diambil secara <em>purposive</em> sebanyak 13 ibu rumah tangga. Penentuan sampel secara <em>purposive</em> dipilih yaitu ibu rumah tangga yang bekerja, baik pada usaha wisata bahari maupun wisata pantai. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif. Guna menghitung kontribusi digunakan analisis deskritif sederhana, yaitu membandingkan pendapatan isteri pekerja wisata bahari terhadap pendapatan total keluarga. Data pendapatan yang diperoleh dianalisis tanpa uji statistik dengan menghitung jumlah uang yang diperoleh dari suatu pekerjaan yang dilakukan perempuan dibagi dengan pendapatan total rumah tangga dikali seratus persen.</p> <p>Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan : 1) karakteristik pekerja perempuan dalam hal ini perempuan pekerja usaha wisata bahari, memilih bekerja keras untuk menopang perekonomian keluarga. Perempuan pekerja usaha wisata bahari kebanyakan bekerja pada kisaran umur 31-40 dan 41-50 karena pada umur dewasa ini responden perempuan pekerja usaha wisata bahari ini lebih bijak dalam mengambil inisiatif untuk melakukan suatu pekerjaan. Namun pendidikan tidak menjadi faktor utama dalam bekerja karena pekerjaan yang dilakukan oleh responden hanya diperlukan sikap dan keterampilan dalam melakukan pekerjaan; dan 2) kontribusi dapat dilihat dari berbagai jenis pekerjaan yang dilakukan perempuan pekerja usaha wisata bahari yaitu sebesar 55,69% dari total pendapatan keluarga.</p> <p>Kata kunci: wisata bahari; perempuan pekerja; pendapatan; kontribusi</p> 2024-07-27T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/56309 Kontribusi Pendapatan Perempuan Pekerja terhadap Pendapatan Keluarga di PTJaya Bitung Mandiri Kelurahan Aertembaga Satu Kecamatan Aertembaga Kota Bitung 2024-07-01T09:46:35+08:00 Melissa C. Tetengean steelmarantung@unsrat.ac.id Steelma V. Rantung steelmarantung@unsrat.ac.id Grace O. Tambani gracetambani@unsrat.ac.id Jeannette F. Pangemanan annetepangemanan@unsrat.ac.id Swenekhe S. Durand ssdurand@unsrat.ac.id Jardie A. Andaki jardieandaki@unsrat.ac.id <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>Many fishery processing companies in Bitung City employ women. The work done by women provides additional income for the family. Income in the form of wages/salaries, either per month or additional income to meet daily needs. This is the author's concern in examining how the contribution of female workers' income to family income. The method used in this study is to use the purposive sampling method which is carried out with several considerations so that the data obtained is more accurate. The sample interviewed was 15 employees who were married and the population in this study were female workers. Data collection was carried out through observation, interviews, questionnaires, and documentation, both photo documentation and taking written documents at PT. Jaya Bitung Mandiri. The analysis used is quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis. Based on this study, it can be concluded that: 1) The average income of female workers at PT. Jaya Bitung Mandiri Bitung City, which is IDR 53,107,200 per year; 2) the average family income of female workers at PT. Jaya Bitung Mandiri Bitung City, which is IDR 106,695,200 per year; and the average contribution of female workers' income at PT. Jaya Bitung Mandiri Bitung City to family income, which is 49.77%.</em></p> <p><em>Keywords: fish processing; income; female workers; contribution</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Perusahaan pengolahan hasil perikanan di Kota Bitung banyak mempekerjakan perempuan. Pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga. Pendapatan dalam bentuk upah/gaji, baik per bulan maupun pendapatan tambahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini menjadi perhatian penulis dalam meneliti bagaimana kontribusi pendapatan pekerja perempuan terhadap pendapatan keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode <em>purposive sampling</em> yang dilakukan dengan beberapa pertimbangan agar data yang diperoleh lebih tepat. Sampel yang diwawancarai berjumlah 15 karyawan yang sudah berumah tangga dan populasi dalam penelitian ini yaitu perempuan pekerja. Pengumpulan data dilakukan melalui obeservasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi baik itu dokumentasi foto maupun pengambilan dokumen tertulis pada PT. Jaya Bitung Mandiri. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Rata-rata pendapatan perempuan pekerja di PT. Jaya Bitung Mandiri Kota Bitung, yaitu sebesar Rp53.107.200 per tahun; 2) rata-rata pendapatan keluarga perempuan pekerja di PT. Jaya Bitung Mandiri Kota Bitung, yaitu sebesar Rp106.695.200 per tahun; dan rata-rata kontribusi pendapatan perempuan pekerja di PT. Jaya Bitung Mandiri Kota Bitung terhadap pendapatan keluarga, yaitu sebesar 49,77%.</p> <p>Kata kunci: pengolahan ikan; pendapatan; perempuan pekerja; kontribusi</p> 2024-07-27T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/akulturasi/article/view/56148 Analisis Margin Saluran Pemasaran Hasil Tangkapan Nelayan Soma Pajeko di Desa Tumbak Kecamatan Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara 2024-06-19T12:38:55+08:00 Kevin R. Sambouw kevinsambouw123@gmail.com Srie J. Sondakh sriesondakh@unsrat.ac.id Siti Suhaeni sitisuhaeni@unsrat.ac.id Jeannette F. Pangemanan annetepangemanan@unsrat.ac.id Steelma V. Rantung steelmarantung@unsrat.ac.id Grace O. Tambani gracetambani@unsrat.ac.id <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Tumbak Village is one of the coastal villages in Pusomaen District, Southeast Minahasa Regency. Most of the people of Tumbak Village work as fishermen, one of the fishing gear used by fishermen in Tumbak Village is Soma pajeko which is the term for purse seine.</em></p> <p><em>The objectives of the study were (1) to find out the number of marketing channels for the catches of soma pajeko fishermen in Tumbak Village, (2) to find out the marketing margin for the catches of soma pajeko fishermen in Tumbak Village.</em></p> <p><em>The basic method that will be used in this study is a survey. The population in this study are fishermen who own soma pajeko in Tumbak Village and the traders who market them. Data collection used Snowball Sampling with a sample size of 13 people. The data collected consisted of primary data and secondary data. Data collection was carried out through observation, documentation and interviews guided by a questionnaire. The data obtained were analyzed descriptively qualitatively and quantitatively</em></p> <p><em>Based on the results of the study, it is known that the marketing channels for the catches of Soma Pajeko fishermen in Tumbak Village are only two marketing channels, namely: from fishermen to intermediary traders to retailers and finally to consumers; from fishermen to retailers directly to consumers. The results of the margin analysis carried out on the two marketing channels for fish caught by Soma Pajeko fishermen in Tumbak Village showed that the marketing margin on both marketing channels was the same, namely IDR 10,000 or 47.62%. The length of the marketing channel for fish caught by fishermen in Tumbak Village does not affect the level of income of fishermen, but it greatly affects the profits of traders. The shorter the marketing channel, the more profitable it is for retailers, but the margin or price difference received by fishermen and paid by consumers remains the same, namely IDR 10,000.</em></p> <p><em> </em><em>Keywords: marketing; marketing system; Tumbak Village</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Desa Tumbak merupakan salah satu desapesisir yang ada di Kecamatan Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara. Masyarakat Desa Tumbak sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai nelayan,salah satu alat tangkap yang digunakan nelayan Desa Tumbak adalah Soma pajeko yang merupakan istilah pukat cincin atau <em>purse seine</em>.</p> <p>Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui banyaknya rantai saluran pemasaran hasil tangkapan nelayan soma pajeko yang ada di Desa Tumbak, (2) Mengetahui Margin pemasaran hasil tangkapan nelayan soma pajeko yang ada di Desa Tumbak.</p> <p>Metode dasar yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu survei. Popolasi dalam penelian ini adalah nelayan pemilik soma pajeko di Desa Tumbak dan para pedagang yang memasarkannya. Pengambilan data menggunakan <em>Snowball Sampling </em>dengan jumah sampel 13 orang. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara yang dipandu dengan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif</p> <p>Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa saluran pemasaran hasil tangkapan nelayan Soma Pajeko di Desa Tumbak hanya ada dua saluran pemasaran yaitu: dari nelayan ke pedagang perantara ke pedagang pengecer terakhir ke konsumen; dari nelayan ke pedagang pengecer langsung ke konsumen. Hasil analisis margin yang dilakukan pada kedua saluran pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan soma pajeko di Desa Tumbak diketahui bahwa margin pemasaran pada kedua saluran pemasaran itu sama yaitu Rp10.000 atau 47,62%. Panjang pendeknya saluran pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan di Desa Tumbak tidak mempengaruhi tingkat pendapatan nelayan, namun sangat berpengaruh terhadap keuntungan para pedagang. Semakin pendek saluran pemasaran semakin menguntungkan bagi pedagang pengecer, namun margin atau beda harga yang diterima nelayan dengan yang dibayarkan konsumen tetap sama yaitu Rp10.000.</p> <p>Kata kunci: pemasaran; sistem pemasaran; Desa Tumbak</p> 2024-07-28T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2024