KEADAAN SOSIAL EKONOMI PEDAGANG KULINER DI DAERAH WISATA PANTAI KELURAHAN MALALAYANG DUA KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

Authors

  • Heppi D. Langi
  • Jeannette F. Pangemanan
  • Swenekhe S. Durand
  • Djuwita R.R. Aling
  • Olvie V. Kotambunan

DOI:

https://doi.org/10.35800/akulturasi.v10i2.41836

Keywords:

pedagang, kuliner, sosial ekonomi, Malayang Dua

Abstract

Abstract

The purpose of the study was to determine the socio-economic condition of culinary traders in coastal tourism, Malalayang Dua Village, Malalayang District, Manado City. The expected benefit in this research is that it can provide information and add knowledge and insight about the socio-economic condition of culinary traders in the Coastal Tourism of Malalayang Dua Village, Malalayang District, Manado City, and even the work environment in the future. The basic method that will be used in this research is the survey method. Analysis of the data that will be used in the study after obtaining primary data and secondary data is by using descriptive qualitative and quantitative descriptive analysis methods. Socio-economic conditions of respondents of culinary traders in Malalayang Dua Village: 1). Social Circumstances: The age of the respondent is in the productive age, namely 20-45 years, the most education is high school and the least is junior high school. The largest number of family members is 3-4 people; 2). Economic Condition: The average monthly income of Culinary Traders respondents is Rp. 3,563,000 and annual income is Rp. 42,766,666. The monthly expenditure is Rp. 1.111.111 and the annual expenditure is Rp. 10,000,000, the costs incurred are in the form of purchasing raw materials in one month, namely goroho bananas for Rp. 500,000, tofu Rp. 300,000, herbs and spices Rp. 300,000. Initial capital is own capital and the place of business is built by yourself with an average capital of Rp. 14,222,222.

 

Keywords: traders; culinary; social economic; Malayang Dua

 

Abstrak

Tujuan dari penelitian mengetahui keadaan sosial ekonomi pedagang kuliner pada wisata pantai Kelurahan Malalayang Dua Kecamatan Malalayang Kota Manado. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat memberikan informasi dan menambah ilmu serta wawasan mengenai keadaan sosial ekonomi pedagang kuliner di Wisata Pantai Kelurahan Malalayang Dua Kecamatan Malalayang Kota Manado, dan bahkan lingkungan kerja di kemudian hari. Metode dasar yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian setelah mendapatkan data primer dan data sekunder yaitu dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Keadaan sosial ekonomi responden pedagang kuliner di Kelurahan Malalayang Dua: 1). Keadaan Sosial: Umur responden berada pada usia produktif yaitu 20 – 45 tahun, pendidikan terbanyak yaitu SLTA dan yang paling sedikit yaitu SLTP. Jumlah anggota keluarga terbanyak yaitu 3 – 4 orang; 2). Keadaan Ekonomi: Rata-rata pendapatan perbulan dari responden Pedagang Kuliner yaitu sebesar Rp. 3.563.000 dan pendapatan pertahun sebesar Rp. 42.766.666. Pengeluaran perbulan sebesar Rp. 1.111.111 dan pengeluaran pertahun sebesar Rp. 10.000.000, biaya yang dikeluarkan berupa pembelian bahan baku dalam satu bulan yaitu pisang goroho sebesar Rp. 500.000, tahu Rp. 300.000, bumbu dan rempah-rempah Rp. 300.000. Modal awal adalah modal sendiri dan tempat usaha dibangun sendiri dengan modal rata-rata sebesar Rp. 14.222.222.

 

Kata Kunci: pedagang; kuliner; sosial ekonomi; Malayang Dua

Downloads

How to Cite

Langi, H. D., Pangemanan, J. F., Durand, S. S., Aling, D. R., & Kotambunan, O. V. (2022). KEADAAN SOSIAL EKONOMI PEDAGANG KULINER DI DAERAH WISATA PANTAI KELURAHAN MALALAYANG DUA KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO. AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan, 10(2), 383–390. https://doi.org/10.35800/akulturasi.v10i2.41836