Perbandingan mortalitas antara tindakan drainase perkutan dan laparotomi eksplorasi pada pasien perforasi ulkus peptikum

Authors

  • Yenzher C. Tamuntuan
  • Heber B. Sapan
  • Jimmy Panelewen

DOI:

https://doi.org/10.35790/jbm.8.2.2016.12701

Abstract

Abstract: Perforated peptic ulcer is a serious complication of peptic ulcer and surgery is the main selected treatment. Nowadays, conservative treatment is performed on highrisk patients or those with poor condition to be operated. Percutaneous drainage using intraabdominal drain under local anaesthesia combined with conservative treatment could improve the patient’s condition and decrease the mortality rate. This was a comparative study between two treatments: laparotomy with simple patch closure under general anesthesia and percutaneous drainage under local anesthesia. The study was conducted at Surgery Department Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from Januari 2014 until the samples were completed. Subjects were obtained by using inclusion ctriteria. The number of samples were: N1 = N2 = 21 with a total of 42. The results showed that among patients with Boey score 3 the mortality of those with percutaneous drainage was lower (8 out of 15 patients; 53.3%) than those with laparotomy (4 out of 5 patients; 80%). Conclusion: Percutaneous drainage combined with conservative treatment was the best treatment among perforated peptic ulcer patients that were highrisk or had Boey score 3.
Keywords: perforated peptic ulcer, percutameous drainage, laparotomy, mortality

Abstrak: Perforasi ulkus peptikum merupakan komplikasi serius ulkus peptikum yang mengancam nyawa. Pembedahan merupakan pilihan penanganan utama. Saat ini penanganan konservatif dilakukan pada pasien berisiko tinggi atau dengan kondisi terlalu buruk untuk dilakukan operasi. Drainase perkutan dengan memasukkan drain intraabdominal di bawah anastesi lokal dikombinasikan dengan penanganan konservatif dapat memperbaiki kondisi pasien dan menurunkan angka mortalitas. Jenis penelitian yang digunakan ialah studi perbandingan dua tindakan: laparotomi disertai simple patch closure dengan anestesi umum dan drainase perkutan dengan anestesi lokal. Penelitian ini dilaksanakan di Bagian Bedah BLU/RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado sejak bulan Januari 2014 sampai sampel tercukupi. Subjek penelitian diambil dari populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi. Besar sampel ialah: N1 = N2 = 21 dengan jumlah total 42. Hasil penelitian memperlihatkan pada pasien dengan skor Boey 3 didapatkan mortalitas pasien drainase perkutan lebih rendah yaitu 8 dari 15 pasien (53,3%), dibanding laparotomi dengan mortalitas 4 dari 5 pasien (80%). Simpulan: Tindakan drainase perkutan dikombinasi dengan perawatan konservatif merupakan tindakan yang paling baik pada pasien perforasi ulkus peptikum dengan risiko operasi yang tinggi atau pasien dengan skor Boey 3.
Kata kunci: perforasi ulkus peptikum, drainase perkutan, laparotomi, mortalitas

Downloads