Pemberian ekstrak daging ayam broiler meningkatkan berat badan dan berat lemak viseral serta meningkatkan produksi rambut pada anak tikus (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar
DOI:
https://doi.org/10.35790/jbm.9.2.2017.16356Abstract
Abstract: Despite the estrogen and progesterone content found in commercialy prepared fried chicken, these types of restaurants are proliferating worldwide. This study was aimed to prove that oral broiler meat extract increased body weight, visceral fat mass, and hair follicles in young male Wistar rat (Rattus norvegicus). This was a completely randomized experimental study with the post-test only control group design. Subject were 36 healthy male rats (Rattus norvegicus), Wistar strain, aged 1.5 months (equivalent to human of 13 years old), weighing 80-150 g, divided into two groups of 18 rats each. The control group (P0) was treated with distilled water as placebo for 21 days and the treatment group (P1) was treated with oral broiler meat extract of 3.6 g/rat/day for 21 days. After 21-day treatment, rats were weighed and were terminated for observation of their visceral fat mass meanwhile their skin tissues were examined histologically for the numbers of hair follicles. The results showed that the mean body weight after 21-day treatment in the P0 group was 173.94±4.976 g, whereas in the P1 group was 195.94±4.869 g (P < 0.01). The mean visceral fat mass after 21 days of treatment in the P0 group was 0.356±0.0784 g whereas in the P1 group was 0.567±0.1138 g (P < 0.01). The mean number of hair follicles after 21-day treatment in the P0 group was 23.78±1.629 follicles at four fields of view meanwhile in the P1 group was 31.56±2.332 follicles at four fields of view (P < 0.01). Conclusion: Oral broiler meat extract could increase body weight, visceral fat mass, and hair follicles in young male rat (Rattus norvegicus) of Wistar strain.
Keywords: broiler meat, body weight, visceral fat
Abstrak: Umumnya daging ayam broiler mengandung estrogen dan progesteron namun restoran cepat saji yang menyajikan menu ayam goreng olahan telah menularluas di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian ekstrak daging ayam broiler dapat meningkatkan berat badan, berat lemak viseral, dan pertumbuhan rambut anak tikus (rattus norvegicus) jantan galur Wistar. Jenis penelitian ialah eksperimental completely randomized dengan posttest only control group design. Subyek penelitian ialah 36 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan, galur Wistar, sehat, umur 1,5 bulan (sesuai dengan anak usia 13 tahun), dengan berat badan 80-150 gr yang dibagi menjadi 2 (dua) kelompok masing-masing berjumlah 18 ekor tikus. Kelompok kontrol (P0) diberikan plasebo berupa aquades selama 21 hari, dan kelompok perlakuan (P1) diberikan ekstrak daging ayam broiler dosis 3,6 gr/ekor/hari selama 21 hari. Setelah 21 hari perlakuan seluruh tikus diukur berat badannya, dan tikus diterminasi untuk pemeriksaan berat lemak viseral dan organ kulit diproses untuk pemeriksaan folikel rambut. Hasil penelitian menunjukkan rerata berat badan sesudah 21 hari perlakuan kelompok P0 ialah 173,94±4,976 gr, sedangkan pada kelompok P1 195,94±4,869 gr (P < 0,01). Rerata berat lemak viseral sesudah 21 hari perlakuan kelompok P0 ialah 0,356±0,0784 gr, sedangkan pada kelompok P1 0,567±0,1138 gr (P < 0,01). Rerata jumlah folikel rambut setelah 21 hari perlakuan pada kelompok P0 ialah 23,78±1,629 folikel pada 4 lapang pandang, sedangkan pada kelompok P1 31,56±2,332 folikel pada 4 lapang pandang (P < 0,01). Simpulan: Ekstrak daging ayam broiler dapat meningkatkan berat badan, berat lemak viseral, dan pertumbuhan rambut anak tikus (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar.
Kata kunci: daging ayam broiler, berat badan, lemak viseral
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penyunting menerima sumbangan tulisan yang BELUM PERNAH diterbitkan dalam media lain. Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting keseragaman format istilah dan cara penulisan sesuai dengan format penulisan yang terlampir dalam jurnal ini.
Segala isi dan permasalahan mengenai tulisan yang yang diterbitkan dalam jurnal menjadi tanggung jawab penuh dari penulis.