Updates on Food Allergy, Increasingly Prevalent Challenge

Authors

  • Tonny Tanus
  • Sunny Wangko

DOI:

https://doi.org/10.35790/jbm.10.3.2018.21980

Abstract

Abstrak: Prevalensi alergi makanan makin meningkat di seluruh dunia dan mengenai semua usia. Keparahan dan kompleksitas penyakit juga meningkat terlebih pada populasi anak. Terdapat beberapa jenis reaksi alergi yang dibahas: immunoglobulin E (IgE) mediated allergies and anaphylaxis, food triggered atopic dermatitis, eosinophilic esophagitis, dan non IgE mediated gastrointestinal food allergic disorders seperti food protein induced enterocolitis syndrome (FPIEs). Tes alergi, baik melalui kulit maupun IgE yang telah dikerjakan sekian lama masih dibebani dengan hasil positif palsu dan negatif palsu yang bermakna dengan manfaat terbatas pada beberapa alergi makanan. Selain menghindari, tidak terdapat terapi yang ampuh untuk alergi makanan. Berbagai imunoterapi telah dipelajari melalui jalur, subkutan, epikutan, oral dan sublingual yang hanya menghasilkan desensitisasi sementara dan dibebani dengan berbagai isu mengenai keamanannya. Agen biologik yang menghambat sitokin/interleukin (IL) dan molekul pada reaksi alergi makanan tampaknya merupakan pilihan yang menjanjikan. Anti IgE telah dipergunakan pada asma dan urtikaria kronis. Anti IL-4 dan IL-13 yang menghambat produksi IgE diindikasikan untuk dermatitis atopik. Anti eosinofil anti IL-5 berhasil menurunkan eksaserbasi asma. Berbagai agen biologik telah dipelajari untuk berbagai kondisi alergik dan imunologik, tetapi efektivitas dan kepraktisan terapi yang mahal ini untuk alergi makanan masih menjadi tanda tanya.
Kata kunci: alergi makanan, reaksi alergi, terapi alergi makanan

Abstract: Food allergies have been increasing in prevalence for years affecting all ages. Disease severity and complexity have also increased, especially in the pediatric population. There are several types of reactions including: immunoglobulin-E (IgE) mediated allergies and anaphylaxis, food-triggered atopic dermatitis, eosinophilic esophagitis, and non IgE mediated gastrointestinal food allergic disorders such as FPIEs. Though allergy testing has been around for years, both skin and IgE testing are burdened by significant false positives and negatives, and are only useful in some food allergies. Avoidance is the sole therapy for food allergy. A variety of immunotherapies have been studied; subcutaneous, epicutaneous, oral, and sublingual. At best they only produce a temporary state of desensitization and have many safety issues. Examples of biologicals which block critical cytokines/interleukins (IL) in allergic conditions are Anti IgE, anti IL-4 and IL-13, and Anti eosinophils, Anti IL-5. Other biologicals are being studied for allergic conditions, but whether these expensive future treatments will be proven effective and practical in food allergy is unknown.
Keywords: food allergy, allergic reaction, food allergy therapy

Downloads

Published

2018-12-18