HIPERBILIRUBINEMIA PADA NEONATUS

Authors

  • Stevry Mathindas Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Rocky Wilar Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Audrey Wahani Universitas Sam Ratulangi Manado

DOI:

https://doi.org/10.35790/jbm.5.1.2013.2599

Abstract

Abstract: Hyperbilirubinemia is an increase of the blood bilirubin level due to physiological or non-physiologic factors, which is clinically characterized by jaundice. Bilirubin is produced in the reticuloendothelial system as the end product of heme catabolism through an oxidation-reduction reaction. Due to its hydrophobic nature, unconjugated bilirubin is carried in the plasma, tightly bound to albumin. In the liver, bilirubin is transported into hepatocytes, bound to ligandin. After being excreted to the small intestine through the bile ducts, bilirubin undergoes a reduction to become colorless tetrapyrole due to the action of intestinal microbes.This unconjugated bilirubin can be reabsorbed into the circulation; therefore, it increases total plasma bilirubin. The treatments of hyperbilirubinemia in neonati are phototherapy, intravenous immunoglobulin (IVIG), replacement transfusion, temporary breastfeeding cessation, and medical therapy.

Keywords: hyperbilirubinemia, bilirubin, biliverdin, enterohepatic cycle.

 

 

Abstrak: Hiperbilirubinemia ialah terjadinya peningkatan kadar bilirubin dalam darah, baik oleh faktor fisiologik maupun non-fisiologik, yang secara klinis ditandai dengan ikterus. Bilirubin diproduksi dalam sistem retikuloendotelial sebagai produk akhir dari katabolisme heme dan terbentuk melalui reaksi oksidasi reduksi. Karena sifat hidrofobiknya, bilirubin tak terkonjugasi diangkut dalam plasma, terikat erat pada albumin. Ketika mencapai hati, bilirubin diangkut ke dalam hepatosit, terikat dengan ligandin. Setelah diekskresikan ke dalam usus melalui empedu, bilirubin direduksi menjadi tetrapirol tak berwarna oleh mikroba di usus besar. Bilirubin tak terkonjugasi ini dapat diserap kembali ke dalam sirkulasi, sehingga meningkatkan bilirubin plasma total. Pengobatan pada kasus hiperbilirubinemia dapat berupa fototerapi, intravena immunoglobulin (IVIG), transfusi pengganti, penghentian ASI sementara, dan terapi medikamentosa.

Kata kunci: hiperbilirubinemia, bilirubin, biliverdin, siklus enterohepatik.

Author Biographies

Stevry Mathindas, Universitas Sam Ratulangi Manado

Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Rocky Wilar, Universitas Sam Ratulangi Manado

Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Audrey Wahani, Universitas Sam Ratulangi Manado

Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Downloads