PERBANDINGAN KADAR GULA DARAH POST-PRANDIAL PADA WANITA OBES SENTRAL DENGAN DAN TANPA RIWAYAT KELUARGA PENYAKIT KARDIOVASKULAR
DOI:
https://doi.org/10.35790/jbm.5.1.2013.2609Abstract
Abstract: Inflammatory process plays some important roles in the occurence of insulin resistance in obesity which inhibits the glucose molecules from entering the cells. In obesity, adipocytes produce active biological molecules called adipokines, some of which worsen the inflammatory process. Insulin resistance results in increases of fasting and post-prandial blood glucose. This study aimed to determine the comparison of post-prandial glucose in central obese women with and without family histories of cardiovascular diseases. This was a cross sectional design study, using a purposive sampling method. This study was carried out at Kairagi Weru Lingkungan IV, Manado.There were 44 respondents that met the inclusion criteria. The data used were BMI, waist circumference, questionnaires, and 2-hour-post-prandial blood glucose examinations. The results showed that most of the respondents were 46-50 years old. For all respondents, there was no significant correlation (P > 0.05) between ages and post-prandial blood glucose levels, or between the BMIs and post-prandial blood glucose levels. The statistic analysis showed that there was no correlation (P = 0.680) between cardiovascular disease family histories and post-prandial blood glucose levels. Besides that, there was no significant difference (P = 0.209) between post-prandial blood glucose levels among samples with or without cardiovascular disease family histories. Conclusion: There was no significant difference in the 2-hour-post-prandial blood glucose levels among the central obese women with or without family histories of cardiovascular diseases.
Keywords: cardiovascular disease, central obesity, family history, postprandial.
Â
Â
Abstrak: Reaksi inflamasi berperan dalam resistensi insulin pada obesitas yang mengakibatkan glukosa sulit memasuki sel. Pada obesitas, adiposit menghasilkan molekul biologis aktif, yaitu adipokin; beberapa di antaranya memperburuk proses inflamasi. Resistensi insulin menghasilkan peningkatan kadar gula darah puasa dan post-prandial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar gula darah dua jam post-prandial pada wanita obes sentral dengan atau tanpa riwayat keluarga penyakit kardiovaskular. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan dilakukan di Kelurahan Kairagi Weru Lingkungan IV pada bulan Oktober-November 2012. Sampel sebanyak 44 orang, yang didapatkan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui pemeriksaan IMT dan LP, pengisian kuesioner, serta pemeriksaan kadar gula darah dua jam post-prandial. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar sampel berusia 46-50 tahun. Analisis statistik menunjukkan untuk semua sampel tidak terdapat korelasi bermakna (P > 0,05) antara usia dan kadar gula darah post-prandial, atau antara IMT dan kadar gula darah post-prandial. Tidak terdapat korelasi (P = 0,680) antara sampel yang dengan atau tanpa riwayat keluarga penyakit kardiovaskular dan kadar gula darah post-prandial. Selain itu, tidak terdapat perbedaan bermakna (P = 0,209) antara kadar gula darah post-prandial blood glucose levels pada sampel dengan dan tanpa riwayat keluarga penyakit kardiovaskular. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kadar gula darah dua jam postprandial pada wanita obes sentral dengan dan tanpa riwayat keluarga penyakit kardiovaskular.
Kata kunci: obes sentral, postprandial, penyakit kardiovaskular, riwayat keluarga.
Downloads
Issue
Section
License
Penyunting menerima sumbangan tulisan yang BELUM PERNAH diterbitkan dalam media lain. Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting keseragaman format istilah dan cara penulisan sesuai dengan format penulisan yang terlampir dalam jurnal ini.
Segala isi dan permasalahan mengenai tulisan yang yang diterbitkan dalam jurnal menjadi tanggung jawab penuh dari penulis.