GAMBARAN HISTOLOGIK AORTA TIKUS WISTAR DENGAN DIET LEMAK BABI SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PEPAYA

Authors

  • Friska W. F. Panjaitan Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Marie M. Kaseke Universitas Sam Ratulangi Manado
  • George N. Tanudjaja Universitas Sam Ratulangi Manado

DOI:

https://doi.org/10.35790/jbm.5.1.2013.2610

Abstract

Abstract: Papaya leaves contain several antioxidants (flavonoid, tanin, and vitamin C) which have antiatherogenic effects that may inhibit the progression of an atherosclerotic lesion. One of the risk factors causing atherosclerosis is the consumption of food containing highly saturated fatty acids e.g. lard. Low density lipoproteins (LDL) accumulate within the intima and then are oxidized (LDL-ox). This LDL-ox is ingested by macrophages, resulting in foam-cell formation (early lesion of atherosclerosis). This study aimed to find out the histological features of the aorta of wistar rats having lard diets without the addition of the papaya leaf extract; having lard diets along with the papaya leaf extract; and having lard diets followed by papaya leaf extract. This was an experimental study on 16 wistar rats divided into 4 groups: group I without treatment (negative control group), group II lard diet for 14 days (positive control group), group III lard diet with papaya leaf extract for 14 days (treatment group I), and group IV lard diet for 14 days, and then followed by papaya leaf extract for 14 days (treatment group II). It was found that the aorta of group I showed adipose cells in the intima and media layers; group II and III showed foam cells in both layers; and group IV showed foam cells in fewer numbers than group II. Conclusion: The aorta histological features of wistar rats given lard diets for 14 days, with or without papaya leaf extract, showed foam cells in the intima and media layers. Papaya leaf extraxt added to lard diets had no effect on decreasing foam cells (no protective effect), meanwhile papaya leaf extract following lard diets showed a reduction of foam cells (therapeutic effect).

Keywords: papaya leaf, lard dietary, foam cells, wistar rat.

 

 

Abstrak: Daun pepaya mengandung antioksidan (flavonoid, vitamin C) yang berefek anti-aterogenik, sehingga diharapkan dapat menghambat perkembangan lesi aterosklerosis. Salah satu faktor risiko penyebab aterosklerosis yaitu makanan yang berkandungan tinggi asam lemak jenuh, antara lain lemak babi. Konsumsi lemak jenuh berlebihan dapat mengganggu fungsi sel endotel, sehingga lipoprotein berdensitas rendah (LDL) dapat masuk dan menjadi LDL teroksidasi (LDL-oks). Makrofag menangkap LDL-oks dan menjadi sel busa (lesi dini aterosklerosis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histologik aorta tikus wistar dengan diet lemak babi tanpa pemberian ekstrak daun pepaya, diet lemak babi bersamaan pemberian ekstrak daun pepaya, dan setelah diet lemak babi dilanjutkan pemberian ekstrak daun pepaya. Penelitian ini bersifat eksperimental. Subyek penelitian terdiri dari 16 ekor tikus wistar yang dibagi menjadi empat kelompok: kelompok I tanpa perlakuan (kelompok kontrol negatif); kelompok II dengan diet lemak babi selama 14 hari (kelompok kontrol positif); kelompok III dengan diet lemak babi serta pemberian ekstrak daun pepaya selama 14 hari (kelompok perlakuan I); dan kelompok IV dengan diet lemak babi selama 14 hari, dilanjutkan pemberian ekstrak daun pepaya selama 14 hari (kelompok perlakuan II). Hasil penelitian memperlihatkan gambaran histologi aorta kelompok I tampak perlemakan; pada kelompok II terdapat sel-sel busa; pada kelompok III masih terdapat sel-sel busa; dan pada kelompok IV terdapat sel-sel busa, namun dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan pada gambaran kelompok II. Simpulan: Tikus wistar dengan diet lemak babi selama 14 hari, baik dengan maupun tanpa ekstrak daun pepaya, memperlihatkan gambaran histologik adanya sel-sel busa pada tunika intima dan tunika media aorta. Pemberian ekstrak daun pepaya bersamaan dengan diet lemak babi tidak berefek menurunkan jumlah sel busa (tidak ada efek protektif) sedangkan pemberian ekstrak daun pepaya setelah diet lemak babi berefek mengurangi jumlah sel-sel busa yang terbentuk (efek terapi).

Kata kunci: daun pepaya, diet lemak babi, sel-sel busa, tikus wistar.

Author Biographies

Friska W. F. Panjaitan, Universitas Sam Ratulangi Manado

Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Marie M. Kaseke, Universitas Sam Ratulangi Manado

Bagian Anatomi Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

George N. Tanudjaja, Universitas Sam Ratulangi Manado

Bagian Anatomi Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Downloads